Waktu.
Mempelajari
segala peristiwa yang terjadi menjelang, saat, dan setelah kedatangan Yesus
kedua kali, mengharuskan kita untuk mengerti tentang waktu. Pada umumnya kita
mengetahui bahwa waktu mempunyai ukuran atau batasan mulai dari yang paling
pendek yaitu detik, menit, jam, hari, minggu, bulan, tahun, windu, abad sampai
kepada ukuran waktu yang paling panjang yaitu millenium, suatu kurun waktu yang
berdurasi seribu tahun. Sedangkan kekekalan adalah suatu keadaan yang tidak
dipengaruhi oleh batasan ataupun ukuran waktu.
Dari sini
dapat diambil kesimpulan bahwa waktu adalah jumlah total dari seluruh ukuran
masa. Seluruh kumpulan masa yang kita sebut waktu itu merupakan bagian kecil
bahkan tidak ada artinya bila dibandingkan dengan kekekalan yang tidak memiliki
batasan waktu. Itulah sebabnya untuk membedakan dan menggambarkan betapa
terbatasnya waktu bila dibandingkan dengan kekekalan, seringkali orang
menggambarkannya sebagai berikut:
Waktu
digambarkan dengan sebuah garis yang dimulai dengan sebuah ujung dan yang akan
berakhir pada pangkalnya. Ada saat “waktu” dimulai dan ada saatnya pula “waktu”
diakhiri. Sedangkan kekekalan digambarkan dengan sebuah “lingkaran” suatu garis
melingkar yang tidak ada ujung dan tidak ada pula pangkalnya. Tidak ada titik
sebagai permulaan, tidak ada pula titik sebagai akhir. Terus berjalan tanpa
akan pernah berakhir.
Permulaan
Waktu
Firman Allah
menjelaskan kepada kita bahwa pertama kali Allah menggunakan ukuran waktu
adalah pada saat Allah melakukan restorasi terhadap langit dan bumi yang
menjadi campur baur dan penuh kelam kabut karena telah dirusakkan oleh iblis.
Kejadian 1:3-5 Berfirmanlah Allah: “Jadilah terang.” Lalu terang itu jadi.
Allah melihat bahwa terang itu baik, lalu dipisahNyalah terang itu dari gelap.
Dan Allah menamai terang itu siang, dan gelap itu malam. Jadilah petang dan
jadilah pagi, itulah hari pertama. Inilah pertama kali perhitungan waktu
dimulai. Dan hari pertamanya adalah waktu Allah menjadikan terang.
Sejak
dimulainya restorasi oleh Allah terhadap langit dan bumi, Allah memerlukan enam
hari, Kejadian 1:3-31. Dan hari terakhir yang ketujuh Allah menjadikan sebagai
hari perhentian/istirahat, Kejadian 2:1-3. Dengan demikian dalam pekerjaan
restorasi dan hari perhentian memerlukan waktu tujuh hari. Inilah yang disebut
dengan istilah “Minggu Penciptaan”.
Berapa Lama
Waktu Berlangsung?
Kejadian 1:1
“Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi”. Ayat ini menjelaskan kepada
kita bahwa permulaan dari semua yang diciptakan Allah adalah langit dan bumi.
Pada waktu Allah menciptakan langit dan bumi, saat itu perhitungan waktu belum
ada (belum ditetapkan). Allah menciptakan langit dan bumi didalam kekekalan,
setelah itu barulah Allah menetapkan ukuran waktu, yaitu pada saat Allah
merestorasi langit dan bumi yang dirusakkan oleh iblis.
Kejadian 1:2
“Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya. Dan Roh
Allah melayang-layang di atas permukaan air.” Kita meyakini bahwa pada waktu
Allah menciptakan langit dan bumi, hasilnya baik, indah dan sempurna. Tidak
mungkin Allah menciptakan langit dan bumi, yang hasilnya dijelaskan dalam ayat
2, “.. bumi belum berbentuk dan kosong, dimana gelap gulita menutupi samudera
raya.” Tidak mungkin Allah yang sempurna menciptakan sesuatu dengan hasil
berantakan. Dengan demikian antara Kejadian 1:1 yaitu penciptaan langit dan
bumi oleh Allah dengan Kejadian 1:2 terjadi suatu peristiwa seperti yang
dicatat dalam kitab Yesaya 14:1-15, yaitu peristiwa kejatuhan raja Tirus.
1.
Pencampakkan Malaikat.
Kalau kita
mempelajari Yesaya 14:1-15, peristiwa ini bukan semata-mata menceritakan raja
Tirus, yang karena kesombongannya ia telah dicampakkan Allah dari kedudukannya
yang tinggi dan terhormat. Tetapi lebih jauh kisah ini merupakan refleksi dari
peristiwa yang telah terjadi di sorga.
Mempelajari
cara Allah membangun suatu umat pilihan yaitu Israel berasal dari dua belas
bintang Yakub (anak-anak Yakub). Namun sangat disayangkan bangsa pilihan Allah
ini (Israel) gagal melaksanakan rencana Allah.
Akhirnya
Allah memutuskan untuk membangun suatu bangsa /suatu umat yang menyenangkan
hati Allah. Cikal bakalnya bersumber dari Allah sendiri yaitu Yesus Kristus,
Allah yang menjadi manusia dan dari sinilah lahir suatu bangsa/umat yang rohani
(bangsa pilihan Allah). Oleh pelayanan murid-murid/rasul-rasul yang dipilih
Yesus, Injil diberitakan ke seluruh penjuru dunia, maka setiap orang yang
percaya telah menjadi suatu bangsa/umat yang rohani yang akan disempurnakan
untuk melakukan seluruh kehendak Allah di dalam Tuhan Yesus Kristus, I Petrus
2:9.
Apa yang
telah diuraikan di atas, kalau kita proyeksikan ke atas (sorga), besar kemungkinan
di sorga Allah telah memilih clan mengangkat dua belas maha malaikat, yang
ditugaskan untuk memimpin berpuluh ribu malaikat yang melayani Allah dalam
kerajaan sorga. Salah satu malaikat yang dipilih Allah dalam kerajaanNya untuk
menjadi pemimpin dalam beribadah kepada Allah, adalah “Lucifer”. Dalam Yesaya
14:12 disebut dengan gelar Bintang Timur, Putera Fajar.
Karena ambisi dan kesombongannya, Lucifer ingin mengambil alih kedudukan Allah. Akhirnya ia dicopot dari kedudukannya yang begitu mulia dan terhormat, Yehezkiel 28:11-19. Kemudian dicampakkan ke bumi, menjadi Iblis atau Setan yang terus berusaha mencuri, membunuh dan membinasakan umat manusia, Yohanes 10:10. Kemarahannya kepada Allah diekspresikan dengan cara merusakkan semua ciptaan dan rencana Allah. Yang pertama ia rusakkan adalah langit dan bumi. Jadi antara Kejadian 1:1 (penciptaan langit dan bumi) dan Kejadian 1:2, terjadi peristiwa pencampakan iblis dari sorga ke bumi. Itulah sebabnya, Kejadian 1:2, dikatakan bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya.
Karena ambisi dan kesombongannya, Lucifer ingin mengambil alih kedudukan Allah. Akhirnya ia dicopot dari kedudukannya yang begitu mulia dan terhormat, Yehezkiel 28:11-19. Kemudian dicampakkan ke bumi, menjadi Iblis atau Setan yang terus berusaha mencuri, membunuh dan membinasakan umat manusia, Yohanes 10:10. Kemarahannya kepada Allah diekspresikan dengan cara merusakkan semua ciptaan dan rencana Allah. Yang pertama ia rusakkan adalah langit dan bumi. Jadi antara Kejadian 1:1 (penciptaan langit dan bumi) dan Kejadian 1:2, terjadi peristiwa pencampakan iblis dari sorga ke bumi. Itulah sebabnya, Kejadian 1:2, dikatakan bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya.
2.
Kronologis Pemulihan Langit dan Bumi
Kejadian 1.
Ayat 3-5: Hari pertama – Allah menjadikan terang.
Ayat 6-8: Hari kedua – Allah menjadikan cakrawala.
Ayat 9-13: Hari ketiga – Allah menjadikan darat dan laut.
Ayat 14-19: Hari keempat – Allah menjadikan benda penerang (matahari, bulan dan bintang).
Ayat 20-23: Hari kelima – Allah menjadikan ikan dan burung.
Ayat 24-31: Hari keenam – Allah menjadikan makhluk di bumi, binatang melata dan manusia.
Kejadian 2
Ayat 1-2: Hari ketujuh – Allah beristirahat.
3. Kejatuhan
Manusia.
Dalam
Kejadian 3:1-24, dikisahkan tentang kejatuhan manusia ke dalam dosa dan rencana
Allah untuk menebus manusia dari dosa dan kebinasaan. Nubuatan penebusan yang
direncanakan Allah ditulis dalam kisah ini yaitu dalam:
Ayat 15 – Allah menjanjikan bahwa dari keturunan perempuan (Yesus) akan meremukkan kepala ular, walaupun ular harus menggigit tumitnya.
Ayat 21 – Allah membuat pakaian dari kulit binatang untuk manusia dan istrinya. Inilah nubuatan pelayanan penebusan yang Yesus lakukan di atas kayu salib.
Ayat 23 – Selanjutnya Allah melakukan suatu tindakan penyelamatan terhadap manusia dengan mengusir manusia dari taman Eden, supaya manusia tidak memakan buah pohon kehidupan yang berada di tengah taman itu. Inilah wujud kasih Allah dengan rencana “penebusan bagi manusia.”
Catatan: Kalau manusia sampai memakan buah pohon kehidupan, sementara manusia belum ditebus dari dosa-dosa mereka, maka manusia akan hidup selama-lamanya di dalam dosa. Artinya manusia tidak dapat ditebus dan diselamatkan lagi, Kejadian 3:21-24. Manusia akan hidup selama-lamanya dalam dosa. Manusia baru diijinkan makan buah pohon kehidupan setelah ditebus dan diselamatkan di dalam Tuhan Yesus Kristus.
Sejak itu manusia mengembara di dunia ini, dari waktu ke waktu sampai penebus yang direncanakan Allah datang dan oleh pelayanan penebusan Yesus manusia diijinkan/dilayakkan masuk ke dalam taman Eden yang baru yakni Eden Yang Kekal untuk menikmati buah pohon kehidupan.
Dari sini
kita dapatkan konsep tentang waktu sebagai berikut:
a. Dari
dimulainya Allah merestorasi langit dan bumi (hari pertama) sampai dengan Allah
berhenti bekerja (hari ketujuh), disebut “Minggu Penciptaan.”
b. Dari
dimulainya manusia jatuh ke dalam dosa, sampai kepada Allah menebus dan
mengijinkan manusia masuk ke dalam Eden Yang Baru, disebut “Minggu Penebusan.”
4. Berapa
Lamakah Adam Hidup Dalam Kemuliaan?
Berapa
lamakah manusia (Adam dan Hawa) hidup dalam persekutuan dengan Allah di taman
Eden, sebelum manusia jatuh dalam dosa? Atau berapa lamakah jarak waktu antara
Minggu Penciptaan dan Minggu Penebusan?
Pada waktu Adan dan Hawa jatuh dalam dosa, Allah menyediakan pakaian kulit binatang dan mengenakannya kepada Adam dan Hawa, Kejadian 3:21. Dengan demikian Adam dan Hawa tidak perlu menyemat daun ara untuk menutupi ketelanjangan mereka.
Peristiwa
ini secara perspektif mengacu kepada dua hal:
a. Perayaan
Paskah, yang dilakukan oleh bangsa Israel ketika mereka meninggalkan Mesir
untuk mengadakan perjalanan menuju tanah perjanjian yakni Kanaan, Keluaran
12:3.
b. Lebih
jauh peristiwa ini (Paskah yang dirayakan oleh bangsa Yahudi) digenapi oleh
Pelayanan Tuhan Yesus Kristus sebagai Anak Domba Allah, Yohanes 1:29, 36.
Setiap kali bangsa Israel merayakan Paskah, mereka melakukan ketentuan yang
tidak dapat dilanggar sedikitpun oleh mereka antara lain:
* Mengambil
seekor anak domba jantan pada tanggal 10 pada bulan pertama, Keluaran 12:3-6.
* Anak domba
tersebut harus disimpan selama 4 hari, yaitu sampai tanggal 14 bulan yang
pertama.
Kemudian menyembelihnya pada waktu senja, Keluaran 12:6-7.
Kalau kita gabungkan “Minggu Penciptaan” dan “Minggu Penebusan” dan kita menempatkan ketentuan perayaan Paskah yang dilakukan oleh bangsa Israel, di mana penggenapannya adalah kematian Yesus diatas kayu salib, maka kita akan mendapatkan kesimpulan sebagai berikut:
a. Anak
Domba Paskah, diambil pada tanggal 10, hal ini menunjukkan kepada peristiwa di
taman Eden, di mana Allah merencanakan penebusan bagi manusia, Anak Domba Allah
sebagai korban Paskah adalah Yesus.
b. Anak
Domba Paskah tersebut harus disimpan selama 4 hari, untuk dikorbankan pada
tanggal 14. Hal ini menunjuk kepada peristiwa kematian Yesus, yang baru
dinyatakan empat ribu tahun setelah Adam.
Dengan
demikian Adam dan Hawa hidup di Taman Eden bersama Allah dengan keadaan mulia
tanpa dosa, selama 3 hari.
5.
Kesimpulan
Dengan
mempelajari keterangan di atas, waktu yang digunakan Allah sejak dimulainya
pekerjaan merestorasi langit dan bumi yang dirusakkan iblis, kejatuhan manusia,
penebusan serta sampai berakhirnya kerajaan seribu tahun adalah selama 17 hari.
Apabila kita
hubungkan dengan Mazmur 90:4 dan II Petrus 3:8, satu hari bagi Tuhan adalah
sama dengan seribu tahun bagi manusia, maka kita dapat mengambil kesimpulan
bahwa jumlah total dari “Waktu” yang di dalamnya memuat sejarah Penciptaan
Langit dan Bumi sampai kepada Riwayat Kehidupan Manusia dari Kejatuhan, sampai
berakhirnya Kerajaan 1000 tahun damai selama 17.000 tahun.
Mengapa Kita
Harus Membahas Tentang Kedatangan Tuhan Kedua Kali?
Firman Allah
menjelaskan bahwa Tuhan Yesus yang telah datang, mati di kayu salib,
dikuburkan, bangkit dan naik ke surga, Ia akan datang kembali kali yang kedua
dengan cara yang sama seperti pada waktu Ia naik ke surga (Kisah 1:10-11).
Pelajaran tentang kedatangan Yesus yang kedua kali, adalah merupakan salah satu dasar dari iman Kristen, sehingga pelajaran ini perlu diketahui, diajarkan dan diimani oleh setiap umat Tuhan. Namun karena banyaknya pendapat dan tafsiran mengenai pelajaran kedatangan Tuhan Yesus kedua kali, maka sangatlah perlu mengetengahkan pelajaran ini secara benar dan tepat seperti apa yang dikatakan oleh Firman Allah.
Kekurang
pahaman dalam penguasaan pelajaran tentang kedatangan Tuhan Yesus kedua kali
bisa menyebabkan penafsiran yang menyimpang bahkan bertolak belakang dengan
Firman Allah itu sendiri. Tidak sedikit kesalahan dalam penafsiran dan
penyajian pelajaran tentang kedatangan Tuhan Yesus kedua kali, bukannya
memberikan pengharapan dan damai sejahtera, melainkan sebaliknya meresahkan
anak-anak Tuhan. Contohnya pada awal tahun 1992, telah berkembang pengajaran
yang mengajarkan bahwa pada tanggal 28 Oktober 1992 Tuhan Yesus akan datang
kedua kali. Namun kenyataannya?
- Anak Tuhan menjadi bingung, 2 Tesalonika 2:1-2. – Banyak anak Tuhan menjadi gelisah. – Bahkan ada yang sampai disesatkan, 2 Tesalonika 2:3.
Apa Kata
Alkitab Tentang Kedatangan Tuhan Yesus Kedua Kali?
Secara garis
besar ada dua hal yang harus kita ketahui sehubungan dengan kedatangan Tuhan
Yesus yang kedua kali.
1. Tanda dan
kejadian yang mendahului kedatangan Tuhan Yesus kedua kali (Matius 24:1-14).
Didahului dengan tanda-tanda dan kejadian-kejadian yang mengawali kedatangan
Yesus kedua kali, sampai pada dinyatakannya antikristus di muka bumi.
2.
Kedatangan Tuhan Yesus dan kejadian yang mengikutinya (Kisah 1:10-11). Matius
24:36, 25:13 tidak ada yang tahu kapan waktunya kedatangan Tuhan Yesus kedua
kali. Namun dengan mempelajari bagian yang pertama, kita dapat petunjuk tentang
waktu kedatangan Yesus kedua kali, bahkan kejadian-kejadian yang mendahuluinya
memberi petunjuk kepada kita yang akan membuat kita merasa sejahtera.
0 komentar:
Post a Comment