BAB IV:
TANDA-TANDA KEDATANGAN YESUS KEDUA KALI.
Untuk
mengerti secara utuh pelajaran Eskatologi, kita harus mempelajari secara
kronologis peristiwa demi peristiwa yang terjadi di akhir zaman, baik itu
sebelum kedatangan Yesus kedua kali, saat Kedatangan Yesus kedua kali, dan
peristiwa yang terjadi setelah kedatangan Yesus kedua kali.
Kitab Wahyu
mencatat seluruh rahasia Allah tentang Peristiwa yang terjadi sebelum, saat dan
sesudah kedatangan Yesus kedua kali. Untuk kita mengerti secara rinci
kronologis peristiwa-peristiwa akhir zaman mulai dari tanda-tanda yang terjadi
sebelum, saat dan setelah kedatangan Yesus kedua kali, kita perlu menekuninya
mulai dari “Pembukaan ke-7 Meterai Allah”, “Peniupan ke-7 Sangkakala Allah,”
dan “Pencurahan ke-7 Cawan Murka Allah.” Ketiga hal tersebut di atas, lazim
disebut “Triple Seven.”
Peritiwa
Triple Seven yang dicatat secara rinci di dalam kitab Wahyu, merupakan jembatan
yang memudahkan kita untuk mempelajari Eskatologi secara kronologis dan
sistematis.
Fasal Satu:
Pembukaan 7 Meterai Allah (Rev. 6:1-17, 8:5).
Sebelum
Daniel diperintahkan oleh Allah untuk beristirahat dan menunggu saat
kebangkitan orang-orang saleh pada akhir zaman. Terlebih dahulu Allah
memberikan kepada Daniel berbagai penglihatan yang akan terjadi di akhir zaman.
Setelah semua penglihatan tersebut dilihat, Daniel tidak diijinkan untuk
menceritakannya, demikian juga menulisnya.
Sebaliknya
kepada Daniel Allah memerintahkan untuk menyembunyikan semua firman yang
diterimanya dan memeteraikan Kitab yang dilihat dan dibaca Daniel tersebut
sampai akhir Zaman. Daniel 12:4 “Tetapi engkau, Daniel sembunyikanlah segala
firman itu, dan meteraikanlah Kitab itu sampai pada akhir Zaman; banyak orang
menyelidikinya dan pengetahuan akan bertambah.”
Rahasia Firman Allah yang telah dilihat Daniel dalam Kitab Termeterai itu, baru akan dibuka pada akhir zaman kata firman Tuhan. Akhirnya di akhir zaman ketika rasul Yohanes dibuang di pulau Patmos, kepadanya Allah memberikan suatu penglihatan sebagai berikut:
Rahasia Firman Allah yang telah dilihat Daniel dalam Kitab Termeterai itu, baru akan dibuka pada akhir zaman kata firman Tuhan. Akhirnya di akhir zaman ketika rasul Yohanes dibuang di pulau Patmos, kepadanya Allah memberikan suatu penglihatan sebagai berikut:
Wahyu 5:2-5
“Dan aku melihat seorang malaikat yang gagah, yang berseru dengan suara
nyaring, katanya: ‘Siapakah yang layak membuka gulungan kitab itu dan membuka
meterai-meterainya?’ Tetapi tidak ada seorangpun yang di sorga atau yang di
bumi atau yang di bawah bumi, yang dapat membuka gulungan kitab itu ataupun
melihat sebelah dalamnya. Maka menangislah aku dengan amat sedihnya, karena
tidak ada seorangpun yang dianggap layak untuk membuka gulungan kitab itu
ataupun melihat sebelah dalamnya. Lalu berkatalah seorang dari tua-tua itu
kepadaku: ‘Jangan engkau menangis! Sesungguhnya Singa dari suku Yehuda, yaitu
tunas Daud, telah menang, sehingga Ia dapat membuka gulungan kitab itu dan
membuka ketujuh meterainya.’
Rasul
Yohanes berdukacita begitu dalam, sehingga ia menangis dengan sedihnya karena
tidak dapat mengetahui isi Kitab yang dimeterai tersebut. Bahkan tidak ada
seorangpun baik yang berada di sorga maupun di bumi, dan yang berada di bawah
bumi yang memenuhi kualifikasi di hadapan Allah untuk membuka dan melihat
gulungan Kitab yang termeterai itu. Pada saat rasul Yohanes menangis begitu
rupa, salah seorang dari tua-tua memberitahu bahwa Singa dari suku Yehuda,
yaitu tunas Daud yang tidak lain adalah Yesus. Dialah satu-satunya yang berhak
dan layak untuk membuka gulungan kitab tersebut dengan ketujuh meterainya.
Hal ini
memberi pengertian kepada kita bahwa hanya di dalam Tuhan Yesus Kristus, kita
dapat mengerti dan mengetahui tentang rahasia akhir zaman. Di luar Yesus, tidak
pernah ada rahasia yang dibukakan mengenai akhir zaman.
Pembukaan ketujuh meterai ini berkaitan erat dengan gereja Tuhan yang akan mencapai kesempurnaan sepenuhnya sebelum masa pemerintahan Antikristus, Eph. 5:26-27. Apabila sebuah meterai dibukakan, maka peristiwa yang terjadi akibat pembukaan meterai tersebut akan terus berlangsung sampai pada batas waktu yang ditentukan oleh Allah, adapun peristiwanya sebagai berikut:
1. Meterai I dan VII, apabila meterai ini dibuka, peristiwa akibat dibukanya meterai ini akan digenapi/berlangsung sampai awal masa pemerintahan Antikristus.
2. Meterai II sampai VI, apabila meterai ini dibuka, peristiwa akibat dibukanya meterai ini akan digenapi/berlangsung sampai akhir masa pemerintahan Antikristus.
Pembukaan
Meterai Pertama. Wahyu 6:1-2.
“Maka aku
melihat Anak Domba itu membuka yang pertama dari ketujuh meterai itu dan aku
mendengar yang pertama dari keempat makhluk itu berkata dengan suara bagaikan
bunyi guruh: “Mari!” Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda putih dan
orang yang menungganginya memegang sebuah panah dan kepadanya dikaruniakan
sebuah mahkota. Lalu ia maju sebagai pemenang untuk merebut kemenangan”.
Kita yakin
bahwa pembukaan meterai ini bukanlah berbicara tentang “Antikristus”, seperti
ditafsirkan oleh kebanyakan orang. Apakah alasan dan keyakinan kita bahwa
“Meterai Pertama” yaitu Kuda Putih bukanlah Antikristus?
1.
Antikristus, tidak akan dinyatakan sebelum ketujuh meterai dibuka dan digenapi
keseluruhannya. Sebab sebelum gereja sempurna (Mepelai Kristus), disingkirkan
ke padang gurun, Antikristus tidak akan pernah menyatakan diri, 2 Tes. 2:8.
2. Selain
itu dikatakan bahwa Kuda Putih dan penunggangnya akan keluar sebagai pemenang
untuk merebut kemenangan. Sangat tidak mungkin antikristus akan keluar sebagai
pemenang, bahkan akan merebut kemenangan (kemenangan secara terus menerus).
Sebab firman Allah secara tegas menerangkan bahwa Antikristus akan dikalahkan
pada waktu Tuhan Yesus datang kedua kali, II Tesalonika 2:8.
3. Putih,
melambangkan kesucian, Mat. 17:2; 28:3; Mark. 9:3; Rev. 1:14; 2:17; 3:4, 5,18;
19:8, 11.
4. Kedatangan
Yesus kedua kali dinyatakan sebagai orang yang menunggang kuda putih dan
bernama “Yang Setia”, Rev. 19:11. Ia diiringi dengan begitu banyak pasukan yang
juga menunggang kuda putih dan memakai lenan halus yang putih bersih.
Dengan
demikian kita dapat mengambil kesimpulan bahwa Kuda Putih dan Penunggangnya
dalam Wahyu 6:1-2 adalah Tuhan Yesus, yang bekerja dengan kuasa Roh Kudus di
dalam Gereja Tuhan, menggenapi nubuatan nabi Yoel 2:28-29 untuk merebut
kemenangan dalam pelayanan pemberitaan Injil, sampai Mat. 24:14 dan Mat.
28:18-20 digenapi dengan sempurna/penuh. Pelayanan pemberitaan Injil dengan
kuasa Roh Kudus di dalam Gereja Tuhan, yang menjangkau seluruh dunia telah
mulai berlangsung dan akan terus berlangsung sampai nubuatan nabi Habakuk digenapi.
Hab. 2:14 “Sebab bumi akan penuh dengan pengetahuan tentang kemuliaan Tuhan,
seperti air yang menutupi dasar laut.”
Pelayanan Gereja Tuhan dalam pemberitaan Injil yang disertai dengan kuasa Roh Kudus akan terus berlanjut sampai kepada puncaknya dan baru akan berhenti di awal pemerintahan Antikristus.
Kapan
Meterai Pertama Dibuka?
Daniel 12:4 “Tetapi engkau, Daniel sembunyikanlah segala firman itu, dan meteraikanlah Kitab itu sampai pada akhir zaman; banyak orang akan menyelidikinya dan pengetahuan akan bertambah.”
Firman Allah
datang kepada Daniel dan memberikan pesan agar penglihatan yang telah Daniel
lihat, tidak boleh diberitakan kepada siapapun baik dalam bentuk tulisan
ataupun lisan. Penglihatan itu diperintahkan untuk dimetaraikan, dan baru akan
dibuka oleh Tuhan sendiri di akhir zaman.
Rasul
Yohanes, menjelaskan kepada kita kapan dimulainya kurun waktu disebut sebagai
akhir zaman. I Yohanes 2:18 “Anak-anakku, waktu ini adalah waktu yang terakhir,
dan seperti yang kamu dengar, seorang Antikristus akan datang, sekarang telah
bangkit banyak Antikristus. Itulah tandanya, bahwa waktu ini adalah benar-benar
waktu yang terakhir.”
Rasul
Yohanes menerangkan kepada kita bahwa waktu ini, yaitu saat ia menyampaikan
pesan firman Allah kepada sidang yang dilayaninya adalah sebagai waktu atau
zaman yang terakhir. Rasul Yohanes menulis surat kepada sidang jemaat, yang
sekarang ini kita kenal dengan Surat Yohanes I, II dan III diperkirakan tahun
60-70 Masehi. Pada saat itu dia menyebut bahwa saat itu adalah waktu yang
terakhir atau akhir zaman.
Dari sini
dapat kita ambil kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan Akhir Zaman adalah suatu
kurun waktu 2000 tahun, dimulai sejak Kematian Yesus, saat Yesus menggenapkan
Taurat dan dimulainya zaman Perjanjian Baru, sampai saat kedatangan Yesus kedua
kali. Atau sejak permulaan zaman Gereja (saat Gereja dilahirkan) sampai Gereja
diangkat ke awan-awan pada kedatangan Yesus kedua kali.
Yang menjadi
masalah sekarang adalah dalam kurun waktu 2000 tahun, sejak kedatangan Yesus
yang pertama, sampai kedatangan Yesus kedua kali, di manakah kita dapat
tempatkan secara tepat saat meterai pertama dibuka dan seterusnya, hingga
ditiupnya sangkakala pertama sampai, dengan yang ketujuh, pada Saat kedatangan
Yesus kedua kali.
Fakta
Sejarah
Melihat kepada
fakta sejarah yang terjadi di dalam Gereja Tuhan, kita dapat perkirakan, kapan
dimulainya pembukaan Meterai I, sesuai dengan yang telah dinubuatkan oleh
Firman Allah. Kita bandingkan dengan gambar di bawah ini.
A. Sejak
kematian Yesus di atas kayu salib, dikuburkan, bangkit dan naik ke sorga. Yesus
mencurahkan Roh Kudus. Murid-murid memberitakan Injil ke seluruh dunia, seperti
yang dipesankan Yesus kepada mereka (Ma. 28:19-20). Tuhan turut meneguhkan
pemberitaan Injil melalui pernyataan kuasa Allah, yaitu Roh Kudus, sehingga
menurut sejarah pada tahun 200 hampir seluruh pemimpin negara di dunia telah
mendengar berita Injil.
B. Namun
setelah kaisar Romawi, Constantinopel menjadi percaya kepada Kristus, dan agama
Kristen menjadi agama negara, gereja mengalami penurunan, sampai kepada titik
yang terendah. Gereja tidak lagi berdiri di atas kebenaran firman Allah. Tidak
ada lagi berita penginjilan yang disampaikan oleh Gereja. Keadaan ini
diperkirakan berlangsung mulai pertengahan abad ke 5 sampai dengan abad 15.
C. Pada abad
15 mulai terjadi titik terang, kebenaran Firman Allah kembali menjadi berita
utama gereja. Hal ini berawal dari John Wyclife, seorang mahasiswa cerdas
Oxford University menterjemahkan Alkitab yang pertama, pada abad 14. Kemudian
pada abad 15, saat pertama kali mesin cetak ditemukan oleh Gutenberg (1450
Firman Allah bisa dimiliki dan dibaca oleh umat kristiani).
Pada abad 16
Martin Luther (1517), mengadakan reformasi dengan penekanan berita keselamatan
yang terkenal dengan istilah SOLA SCRIPTURA, SOLA GRACIA dan SOLA VIDE. Hanya
oleh firman Allah, anugerah dan iman orang diselamatkan. Pada tahun 1535
muncullah John Calvin, yang terkenal dengan istilah Calvinis, yang menekankan
berita Injil tentang iman kepada Allah.
Pada abad 17, tepatnya ada tahun 1612 John Smith, muncul dengan menekankan berita tentang Baptisan, yang ditekankan oleh firman Allah.
Pada abad 17, tepatnya ada tahun 1612 John Smith, muncul dengan menekankan berita tentang Baptisan, yang ditekankan oleh firman Allah.
Pada abad 18, John Wesley, pada tahun 1739 terkenal dengan Gereja Methodis yang menekankan pentingnya berita penginjilan dengan menekankan bahwa setiap orang percaya harus hidup dalam kesucian.
Pada abad
19, yakni pada tahun 1865 di Inggris terjadi kegerakan dengan munculnya seorang
hamba Tuhan yang dipakai Tuhan, William Booth dengan aliran gereja yang disebut
dengan Bala Keselamatan, yang menekankan kepada pelayanan sosial bagi
orang-orang yang menderita. Berturut-turut muncul pelayan Tuhan lainnya seperti
Charles Finney, DL Moody yang bergerak dalam pelayanan penginjilan disertai
dengan kesembuhan Illahi dan pengembangan berita Injil melalui utusan Injil
yang dikirim ke berbagai daerah dan negara.
Pada
akhirnya di abad 20 terjadi Gerakan Pantekosta yang menekankan Baptisan Roh
Kudus yang telah bermanifestasi dalam pelayanan dan hidup para rasul,
dinyatakan kembali dalam orang-orang percaya. Terjadi kebangunan rohani pada
tahun 1901 di Topeka USA, orang-rang yang percaya kepada Kristus dipenuhi
dengan Roh Kudus. Disusul pada tahun 1904 di Wales, Inggris dan pada tahun 1906
di Azusa Street Los Angeles USA dan tahun 1921 merebak ke Indonesia.
Inilah titik awal, sebagai saat dimulainya pembukaan meterai pertama, yaitu kegerakan rohani, pemberitaan Injil disertai dengan demonstrasi kuasa Roh Kudus, yang terus bergerak membawa gereja kepada rencana Allah, sampai kepada kesempurnaan menjelang kedatangan Yesus kedua kali. (Lihat gambar) – Bahan diambil dari Pusaka Rohani, oleh Pdt. W.D. Saerang S.Th.)
Inilah titik awal, sebagai saat dimulainya pembukaan meterai pertama, yaitu kegerakan rohani, pemberitaan Injil disertai dengan demonstrasi kuasa Roh Kudus, yang terus bergerak membawa gereja kepada rencana Allah, sampai kepada kesempurnaan menjelang kedatangan Yesus kedua kali. (Lihat gambar) – Bahan diambil dari Pusaka Rohani, oleh Pdt. W.D. Saerang S.Th.)
Pembukaan
Meterai ke Dua. Wahyu 6:3-4.
“Dan ketika
Anak Domba itu membuka meterai ke dua aku mendengar makhluk yang ke dua
berkata: ‘Mari!’ Dan majulah seekor kuda lain, seekor kuda merah padam dan
orang yang menunggangi, dikaruniakan kuasa untuk mengambil damai sejahtera dari
atas bumi sehingga saling membunuh dan kepadanya dikaruniakan sebilah pedang
yang besar.”
Kuda merah,
berbicara tentang pertumpahan darah yang diakibatkan oleh terjadinya,
peperangan. Peperangan yang dimaksud di sini adalah peperangan yang meliputi
peperangan seluruh bangsa di dunia. Penggenapan pembukaan meterai kuda merah
ini dimulai pada saat peristiwa Perang Dunia I, tahun 1914-1918. Pada Perang
Dunia I jumlah orang yang menjadi korban adalah 5449 orang disusul dengan
Perang Dunia II, tahun 1941-1945, dan yang menjadi korban sebanyak 7738 orang.
Sampai saat
ini kuda merah bergerak terus dengan menciptakan perang antar negara, yang
mengakibatkan suara deru perang yang terus terdengar dan sudah barang tentu
memakan korban yang jumlahnya semakin meningkat sebagaimana yang dinubuatkan
oleh Tuhan Yesus dalam Mat. 24:6-7.
Pada
akhirnya peperangan karena dibukanya meterai kuda merah ini sampai kepada
puncaknya, yaitu perang Harmagedon, perang yang mencakup seluruh kekuatan dunia
melawan kedatangan Yesus kedua kali dan jumlah orang yang akan menjadi korban
murka Allah adalah tidak dapat lagi dihitung jumlahnya dan Alkitab
menggambarkan suatu genangan darah yang tingginya mencapai kekang kuda.(Rev.
19:19).
Pembukaan
Meterai Ke Tiga. Wahyu 6:5-6.
“Dan ketika
Anak Domba itu membuka meterai yang ketiga, aku mendengar makhluk yang ketiga
berkata: ‘Mari!’ Dan aku melihat: sesungguhnya ada seekor kuda hitam dan orang
yang menungganginya memegang sebuah timbangan di tangannya. Dan aku mendengar
seperti ada suara di tengah-tengah keempat makhluk itu barkata: ‘Secupak gandum
sedinar, dan tiga cupak jelai sedinar. Tetapi janganlah rusakkan minyak dan
anggur itu.’
Kuda hitam
berbicara tentang bencana kelaparan – Matius 24:7b “… akan ada kelaparan dan
gempa bumi di berbagai tampat.” Markus 13:8 “Sebab bangsa akan bangkit melawan
bangsa dan kerajaan melawan kerajaan. Akan terjadi gempa bumi di berbagai tempat,
dan akan ada kelaparan. Semua itu barulah permulaan penderitaan menjelang zaman
baru.”
Dalam bahasa
Inggris dikatakan: “… Akan ada kelaparan dan huru-hara.” Di mana ada bencana
kelaparan, di sana akan terjadi huru-hara atau kekacauan. Orang akan menghasut,
menakut-nakuti, mengacaukan untuk menciptakan keresahan, kegelisahan dan
penderitaan, keadaan demikian akan memperparah situasi. Tidak heran kalau
korban jiwa akan semakin banyak, bukan saja diakibatkan adanya kelaparan,
tetapi diperparah dengan huru-hara.
Meterai
ketiga, sudah dibuka. Pada tahun 1930 pernah terjadi kelaparan yang meliputi
seluruh dunia. Sejarah mencatat bahwa akibat bencana kelaparan di Rusia dicatat
5 juta jiwa menjadi korban. Demikian di RRC, India dan diberbagai negara di
belahan dunia. Keadaan ini akan berlangsung terus sampai saat kedatangan Yesus
kedua kali.
Gejala akan
terjadinya krisis pangan yang mencapai skala dunia, sudah dapat dirasakan
sekarang. Dilihat dari tanah yang menjadi mandul, tanpa pupuk, lahan pertanian
yang semakin sempit, ditambah dengan huru-hara yang menimbulkan peperangan
antar etnis/suku dan golongan menyebabkan orang sibuk saling membunuh, bukan
bekerja.
Akibat
situasi di atas, tidak heran dan tidak berlebihan apabila bahan pangan menjadi
sangat mahal, firman Allah menggambarkan adanya kesulitan mendapatkan bahan
pangan, dengan penunggang kuda yang memegang timbangan. Hal ini memberi kesan
bagaimana masyarakat akan menghadapi masa dimana bahan makanan akan diperoleh
dengan cara diperketat. Kalaupun diberikan kesempatan untuk membeli, harganya
tidak sesuai dengan penghasilan yang didapat oleh seorang yang berstatus
sebagai pekerja.
Walaupun
kondisi ekonomi begitu sulit, tetapi gereja Tuhan, orang-orang percaya yang
hidup dalam pimpinan Roh Kudus, yang digambarkan dengan “MINYAK” dan “ANGGUR”
tidak akan dirusakkan, artinya akan dipelihara Allah dengan cara yang ajaib.
Seperti Allah sudah memelihara janda di Sarfat (I King. 17:7-24; 2 King.
4:1-7).
Pembukaan
Meterai Ke Empat. Wahyu 6:7-8.
“Dan ketika
Anak Domba itu membuka meterai yang keempat aku mendengar suara makhluk yang
keempat berkata: ‘Mari!’ Dan aku melihat sesungguhnya, ada seekor kuda hijau
kuning dan orang yang menungganginya bernama Maut dan kerajaan maut
mengikutinya. Dan kepada mereka diberikan kuasa atas seperempat dari bumi untuk
membunuh dengan pedang dan dengan kelaparan dan sampar dan dengan
binatang-binatang buas yang di bumi.”
Gabungan
antara warna hijau dan kuning menghasilkan warna pucat. Apabila daging segar
dibiarkan menjadi busuk, maka warna daging tersebut berubah menjadi
abu-abu/pucat. Pembukaan meterai ini berbicara tentang kematian yang melanda
penduduk dunia, dikarenakan perasaan ketakutan yang melanda lapisan masyarakat,
ditambah dengan adanya epidemi (wabah penyakit), yang tak terobati.
Penyakit yang menyebabkan kematian manusia baik itu jantung, kanker belum juga teratasi. Telah bermunculan pula jenis penyakit baru yang sampai sekarang belum ada obatnya. Seperti AIDS, Virus Ebola di Afrika, suatu penyakit sejenis AIDS yang penularannya lebih mudah dibandingkan AIDS. Belum lagi adanya penyakit Antraks, yang bukan saja dapat menyerang hewan, tetapi juga bisa menular kepada manusia.
Penyakit yang menyebabkan kematian manusia baik itu jantung, kanker belum juga teratasi. Telah bermunculan pula jenis penyakit baru yang sampai sekarang belum ada obatnya. Seperti AIDS, Virus Ebola di Afrika, suatu penyakit sejenis AIDS yang penularannya lebih mudah dibandingkan AIDS. Belum lagi adanya penyakit Antraks, yang bukan saja dapat menyerang hewan, tetapi juga bisa menular kepada manusia.
Jangan lupa bahwa kematian yang diakibatkan oleh pembukaan Meterai II dan III terus berlanjut, disusul dengan IV dan seterusnya. Tidak heran apabila “penunggang kuda hijau kuning” diberikan kuasa untuk membunuh seperempat penduduk dunia. Semua ini memberikan kepada kita suatu gambaran tentang situasi dunia yang mengerikan di akhir zaman, karena manusia begitu mudah untuk mengalami kematian.
Pembukaan
Meterai Ke Lima. Wahyu 6:9-11.
“Dan ketika
Anak Domba itu membuka meterai yang kelima, aku melihat di bawah mezbah
jiwa-jiwa mereka yang dibunuh karena firman Allah dan oleh karena kesaksian
yang mereka miliki. Dan mereka berseru dengan suara nyaring, katanya: ‘Berapa
lamakah lagi, ya Penguasa yang kudus dan benar, Engkau tidak menghakimi dan
tidak membalaskan darah kami kepada mereka yang diam di bumi?’ Dan kepada
mereka masing-masing diberi sehelai jubah putih dan kepada mereka dikatakan,
bahwa mereka harus beristirahat sedikit waktu lagi hingga genap jumlah
kawan-kawan pelayan dan saudara-saudara mereka, yang akan dibunuh sama seperti
mereka.”
Meterai
kelima berbicara tentang penganiayaan terhadap orang-orang percaya yang
berpegang kepada firman Allah dan karena kesaksian tentang Tuhan Yesus Kristus.
Pada pembukaan Meterai Pertama (Kuda Putih) sudah kita bahas, bahwa Kristus
akan bekerja oleh Kuasa Roh Kudus di dalam kehidupan orang-orang percaya,
menyebabkan orang-orang percaya bukan saja berpegang kepada firman Allah,
tetapi lebih jauh firman Allah dan Roh Kudus mendorong orang-orang percaya
menjadi saksi-saksi Kristus yang militan.
Konsekwensi
gereja yang hidup dalam firman Allah dan memberitakan kesaksian tentang
Kristus, selain menghasilkan jiwa-jiwa baru yang bertobat dan percaya kepada
Yesus, tetapi gereja juga mengalami aniaya. Matius 24:9 “Pada waktu itu kamu
akan diserahkan supaya disiksa dan kamu akan dibunuh dan akan dibenci semua
bangsa oleh karena namaKu.”
Kalau kita
membaca Kisah Rasul 4:27-31 di satu sisi ada anggota jemaat yang mengalami
tekanan dan penganiayaan, baik dari pejabat pemerintah, maupun masyarakat.
Tetapi di sisi lain, mereka berani memberitakan Injil oleh kekuatan kuasa Roh
Kudus, walaupun konsekwensinya mereka harus mengalami aniaya.
Posisi para syahid yang berteriak menuntut pembalasan Tuhan bagi orang-orang yang ada di bumi karena telah menganiaya mereka, yaitu di bawah mezbah. Mengapa di bawah mezbah? Imamat 4:7 “Kemudian imam itu harus membubuh sedikit dari darah itu pada tanduk-tanduk mezbah pembakaran ukupan dari wangi-wangian yang ada di hadapan Tuhan di dalam Kemah Pertemuan dan semua darah selebihnya harus dicurahkannya kepada bagian bawah mezbah korban bakaran yang di depan pintu Kemah Pertemuan.”
Hal ini
memberikan pengertian yang begitu indah bagi kita sekalian bahwa seorang anak
Tuhan yang mempertahankan iman dan kesaksiannya kepada Yesus sampai menyerahkan
nyawanya, menjadi syahid. Di mata Tuhan kehidupannya merupakan korban yang
dipersembahkan di mezbah Tuhan dan menjadi korban wangi-wangian yang memuaskan
Tuhan. (Gen. 4:2-10; Mat. 23:34-36; Heb. 11:4; 12:24).
Permohonan mereka didengar dan diperhatikan Tuhan, tetapi mereka diminta untuk bersabar dan beristirahat sedikit waktu lagi untuk menanti saudara-saudara seiman yang lain, yang akan mengalami pengalaman yang sama, yaitu menjadi syahid karena mempertahankan firman Allah dan kesaksian Kristus. Apabila jumlah/bilangan orang-orang yang mengalami syahid sudah genap, barulah pembalasan itu akan Allah lakukan terhadap orang-orang jahat.
Keterangan ini memberi beberapa kesimpulan kepada kita bahwa:
1. Setelah
pembukaan meterai kelima, yakni kematian para syahid Kristus, bukan berarti
syahid akan berhenti sampai di situ. Tidak ! Masih akan ada syahid-syahid
lainnya yang akan menyusul. Mereka dibunuh karena mempertahankan firman Allah
dan kesaksian Yesus.
2. Puncak
kematian para syahid akan terjadi pada masa pemerintahan antikristus.
Orang-orang percaya yang tidak mengalami pengalaman Roh Kudus dua kali ganda,
akan menjadi gereja yang ketinggalan (lima gadis bodoh, Mat. 25:1-13). Mereka
akan menghadapi antikristus, tetapi mereka akan mempertahankan imannya dengan
merelakan nyawanya. Selain itu, mereka yang mengalami syahid adalah orang-orang
Yahudi yang percaya kepada pemberitaan Injil yang disampaikan oleh Musa dan
Elia, Rev. 11:1-10. Selain itu Musa dan Elia pun akan mengalami pengalaman
syahid.
3.
Pembalasan Tuhan terhadap orang-orang jahat, yaitu mereka yang telah menganiaya
orang-orang percaya, akan dilaksanakan setelah jumlah orang-orang yang mati
dengan cara syahid itu genap seluruhnya. Ada orang-orang percaya yang menuruti
hukum Allah dan kesaksian Yesus, yang masuk dalam masa tiga setengah tahun
pemerintahan Antikristus (Rev. 12:17). Mereka akan bertahan dan tidak mau
menjadi pengikut dan menyembah Antikristus dan juga tidak mau menerima meterai
Antikristus (666) (Rev. 20:4).
Mereka akan
menjadi syahid yang melengkapi jumlah orang-orang yang mati syahid seperti yang
telah ditetapkan jumlahnya oleh Tuhan. Dengan demikian pembalasan akan
dijatuhkan Allah kepada orang-orang jahat yang telah menganiaya orang-orang
benar itu terjadi pada akhir masa tiga setengah tahun pemerintahan Antikirtus,
tepatnya pada saat kedatangan Yesus kedua kali dalam peperangan Harmagedon.
Pembukaan
Meterai Ke Enam. Wahyu 6:12-17.
Maka aku
melihat, ketika Anak Domba itu membuka meterai yang keenam sesungguhnya
terjadilah gempa bumi yang dahsyat dan matahari menjadi hitam bagaikan karung
rambut dan bulan menjadi merah seluruhnya bagaikan darah. Dan bintang-bintang
di langit berjatuhan ke atas bumi bagaikan pohon ara menggugurkan buah-buahnya
yang mentah, apabila ia digoncang angin yang kencang.
Maka menyusutlah langit bagaikan gulungan kitab yang digulung dan tergeserlah gunung-gunung dan pulau-pulau dari tempatnya. Dan raja-raja di bumi dan pembesar-pembesar serta perwira-perwira dan orang-orang kaya serta orang-orang berkuasa dan semua budak serta orang merdeka bersembunyi ke dalam gua-gua dan celah-celah batu karang di gunung. Dan mereka berkata kepada batu-batu karang itu: Runtuhlah menimpa kami dan sembunyikanlah kami terhadap Dia. Yang duduk di atas takhta dan terhadap murka Anak Domba itu. Sebab sudah tiba hari besar murka mereka dan siapakah yang dapat bertahan?
Maka menyusutlah langit bagaikan gulungan kitab yang digulung dan tergeserlah gunung-gunung dan pulau-pulau dari tempatnya. Dan raja-raja di bumi dan pembesar-pembesar serta perwira-perwira dan orang-orang kaya serta orang-orang berkuasa dan semua budak serta orang merdeka bersembunyi ke dalam gua-gua dan celah-celah batu karang di gunung. Dan mereka berkata kepada batu-batu karang itu: Runtuhlah menimpa kami dan sembunyikanlah kami terhadap Dia. Yang duduk di atas takhta dan terhadap murka Anak Domba itu. Sebab sudah tiba hari besar murka mereka dan siapakah yang dapat bertahan?
Semua yang
dibangun dan dibanggakan sebagai suatu karya agung, apakah itu gedung, dan
berbagai penemuan di bidang ilmu pengetahuan dan tehnologi, menjadi luruh tidak
dapat bertahan menghadapi bencana alam ketika meterai ke enam dibuka. Adapun
bencana alam yang terjadi meliputi:
1. Gempa
bumi yang dahsyat. Menjelang kedatangan Yesus kedua kali, frekuensi terjadinya
gempa meningkat secara mencolok, misalnya Abad XV terjadi 150 kali, Abad XVI
terjadi 153 kali, Abad XVII terjadi 378 kali, Abad XVIII teradi 640 kali, Abad
XIX terjadi 2119 kali, Abad XX telah terjadi lebih dari 30.000 kali gempa (Mat.
24:29-30; Mark. 13:24-26; Luk. 21:25-33; Heb. 12:26-27).
2. Matahari
menjadi hitam bagai karung rambut dan bulan menjadi merah. Bisa dibayangkan,
apa yang terjadi dengan cuaca yang akan mempengaruhi musim dan iklim bumi. Yang
paling berpengaruh langsung adalah suhu udara bumi. Negara tropis seperti
Indonesia akan menjadi dingin karena pengaruh matahari yang menjadi hitam
kelam. Apa jadinya dengan negara-negara dingin di Eropa, Amerika dan
sebagainya. Tentunya menjadi beku, yang menyebabkan kematian banyak orang
karena perubahan cuaca yang drastis.
3.
Bintang-bintang berjatuhan. Goncangan yang dahsyatpun dialami oleh benda-benda
langit, yaitu bintang-bintang dan planet lainnya, sehingga satu dengan lainnya
saling bertabrakan, karena tidak bergerak lagi menurut garis edar yang benar.
Pecahan planet tersebut sebahagian akan menimpa bumi sehingga menimbulkan
kerusakan yang hebat, terhadap sawah ladang, bangunan sungai dan berbagai segi
kehidupan manusia lainnya. Terjadi perubahan ekologi yang luar biasa, yang
sangat berpengaruh kepada kehidupan manusia.
4. Langit
menyusut, gunung dan pulau-pulau bergeser dari tempatnya. Pergerakan kerak
bumi, menyebabkan pulau dan gunung-gunung bergeser dari tempatnya. Akibat fatal
yang akan ditimbulkan apabila pulau-pulau berpenduduk tenggelam karena
pergeseran tersebut dan pulau-pulau baru muncul. Sudah barang tentu akan banyak
korban jiwa akibat bencana-bencana tersebut.
Akhirnya,
manusia yang terluput dari bencana dahsyat itu sujud bertelut, dengan perasaan
takut yang begitu dalam. Penginjilan yang dilakukan oleh orang-orang percaya
menghasilkan jiwa-jiwa yang bertobat, walaupun mereka harus menghadapi aniaya
seperti yang terjadi saat dibukanya meterai kelima. Tetapi pembukaan meterai
keenam membuat banyak orang menjadi sadar, sehingga hal ini menghasilkan
kegerakan rohani yang besar, sehingga orang-orang bertobat ketakutan dan mereka
mencari Tuhan.
Pembukaan
Meterai Ke Tujuh. Wahyu 8:1-5.
Dan ketika
Anak Domba itu membuka meterai yang ketujuh, maka sunyi senyaplah di sorga,
kira-kira setengah jam lamanya. Lalu aku melihat ketujuh malaikat, yang berdiri
di hadapan Allah dan kepada mereka diberikan tujuh sangkakala. Maka datanglah
seorang malaikat lain dan ia pergi berdiri dekat mezbah dengan sebuah pedupaan
emas. Dan kepadanya diberikan banyak kemenyan untuk dipersembahkannya
bersama-sama dengan doa semua orang kudus di atas mezbah emas di hadapan takhta
itu. Maka naiklah asap kemenyan bersama-sama dengan doa orang-orang kudus itu
dari tangan malaikat itu ke hadapan Allah. Lalu malaikat itu mengambil pedupaan
itu, mengisinya dengan api dari mezbah dan melemparkannya ke bumi. Maka
meledaklah bunyi guruh, disertai halilintar dan gempa bumi.
Pembukaan
meterai yang ketujuh, adalah saat Pernikahan Kristus Dengan Gereja. Dalam kitab
Rev. 12:1-6, perempuan yang adalah gambaran Gereja Tuhan Yang Sempurna (istri
Kristus) dalam keadaan mengandung, bahkan sedang menentikan saatnya untuk melahirkan.
Setelah Iblis dicampakkan ke bumi, iblis akan melantik Antikristus (Rev. 13:2)
dan saat itulah Antikristus akan menyatakan diri dan mulai berkuasa di atas
bumi ini selama tiga setengah tahun.
Dengan
demikian kita dapat mengambil kesimpulan bahwa: Apabila meterai ketujuh
digenapi, yaitu saat dilangsungkannya Pernikahan Kristus (Mempelai Laki-laki)
dengan Gereja (Mempelai Perempuan yaitu orang percaya yang sempurna, yang
digambarkan dalam Injil Mat. 25:1-3 adalah lima gadis bijaksana), tentunya kita
tinggal menghitung hari, bahwa saat Antikristus dinyatakan, sudah sangat dekat
sekali. Sebab itu kita harus benar-benar mempersiapkan diri untuk saat yang
sangat istimewa itu, yaitu menjadi Gereja Tuhan Yang Sempurna. Jangan sampai
kita tidak termasuk Gereja Yang Disempurnakan (Lima Gadis Bodoh) yang tidak
masuk dalam pesta pernikahan bersama Kristus.
Namun
sebelum kita membahas kelanjutan peristiwa tersebut di atas, kalau kita
perhatikan bahwa “Pembukaan Meterai I sampai dengan VI”, ditulis secara
langsung atau berturut-turut. Tetapi antara Pembukaan Meterai VI ke Pembukaan
Meterai VII, diselingi oleh peristiwa yang dicatat dalam kitab Wahyu 7. Kitab
Wahyu fasal 7 dibagi dalam dua perikop antara lain: Rev. 7:1-8 yaitu tentang
orang-orang yang dimeteraikan dan Rev. 7:9-17 tentang orang banyak yang tidak
terhitung jumlahnya. Siapakah kedua kelompok orang yang dicatat dalam kitab
Wahyu fasal 7 ini?
Fasal Dua:
Pemeteraian. (Wahyu 7:1-8).
Kalau kita
perhatikan peristiwa pembukaan ketujuh meterai. Ada hal yang menarik yang tidak
boleh kita lewatkan bagitu saja. Sejak dibukanya Meterai I sampai VI, semuanya
dibuka secara berurutan. Tetapi sebelum meterai yang ketujuh dibuka, Kitab
Wahyu secara khusus mencatat peristiwa yang dicatat dalam Fasal 7, terdiri dari
dua perikop antara lain:
Ayat 1-8
“Orang-orang yang dimeteraikan dari bangsa Israel.”
Ayat 9-17 “Orang banyak yang tidak terhitung banyaknya.” Siapakah dua golongan orang dicatat dalam Fasal 7 ini?
Kalau peristiwa ini dicatat secara khusus, sebelum suatu peristiwa besar terjadi yaitu pembukaan Meterai ke 7, yakni “Perkawinan” antara Kristus dan Gereja. Kita perlu menyelidikinya supaya semakin jelas bagi kita rahasia besar, yang Paulus sampaikan kepada jemaat di Efesus, dalam surat Efesus 5:32 “Rahasia ini besar, tetapi yang aku maksudkan ialah hubungan Kristus dan jemaat.” Ikatan perkawinan antara laki-laki dan perempuan, adalah gambaran ikatan hubungan antara Kristus dengan gerejaNya, yang akan masuk dalam suatu perkawinan rohani yang penuh rahasia.
Orang-orang
Yang Dimeteraikan. Wahyu 7:1-8.
Wahyu 7:1
“Kemudian daripada itu aku melihat empat malaikat berdiri pada keempat penjuru
bumi dan mereka menahan keempat angin bumi, supaya jangan ada angin bertiup di
darat atau di laut atau di pohon-pohon.”
Empat malaikat ditugaskan Allah untuk menahan angin agar tidak bertiup. Dengan demikian tercipta suasana yang begitu teduh, tenang dan diam di seluruh muka bumi. Mengapa harus tercipta suasana yang tenang terlebih dahulu, sebelum dilakukan Pemeteraian terhadap hamba-hamba Tuhan?
Dalam Kitab Daniel 7:2-7, apabila keempat angin diizinkan bertiup di atas laut yang besar akan menyebabkan:
Empat malaikat ditugaskan Allah untuk menahan angin agar tidak bertiup. Dengan demikian tercipta suasana yang begitu teduh, tenang dan diam di seluruh muka bumi. Mengapa harus tercipta suasana yang tenang terlebih dahulu, sebelum dilakukan Pemeteraian terhadap hamba-hamba Tuhan?
Dalam Kitab Daniel 7:2-7, apabila keempat angin diizinkan bertiup di atas laut yang besar akan menyebabkan:
Daniel 7:3
“… dan empat binatang besar naik dari dalam laut, yang satu berbeda dengan yang
lain.” Keempat binatang yang muncul ini berbicara tentang munculnya empat
pemimpin/raja dunia yang menguasai seluruh kerajaan dunia. Binatang atau
pemimpin/raja tersebut digambarkan dengan binatang buas, yang kalau dihubungkan
dengan sejarah adalah:
Ayat 4, seekor binatang seperti singa, bersayap empat seperti burung rajawali, inilah Kerajaan Mesir yang pernah menguasai hampir seluruh bagian kerajaan di dunia ini.
Ayat 5, seekor binatang, seperti beruang dengan tiga tulang rusuk ada dimulutnya, inilah Kerajaan Babel dengan seorang pemimpin dunia yang terkenal, yaitu Nebukadnezar.
Ayat 6, seekor binatang, macan tutul dengan empat sayap burung pada punggungnya, berkepala empat. Inilah Kerajaan Romawi yang terkenal dengan kekaisarannya.
Ayat 7, seekor binatang yang menakutkan, dahsyat dan sangat kuat. Dengan gigi besar melahap dan meremukkan. Sisanya diinjak-injak dengan kakinya. Model/rupa binatang yang keempat ini berbeda dengan binatang-binatang sebelumnya, selain itu ia bertanduk sepuluh. Binatang ini tidak lain adalah antikristus, yang akan menjadi diktator dunia, di mana seluruh kerajaan dunia takluk kepada dia dan dia akan berkuasa.
Kesimpulan:
Keempat malaikat ditugaskan menahan angin, mengandung arti bahwa antikristus
yang digambarkan dengan binatang yang menakutkan dan dahsyat itu akan
ditahan/belum akan menyatakan diri, sebelum Gereja (Mempelai perempuan Kristus)
dimeteraikan kemudian menikah dengan Kristus, melahirkan anak laki-laki
akhirnya disingkirkan ke padang gurun. II Tesalonika 2:6-7 “Dan sekarang kamu
tahu apa yang menahan dia, sehingga ia baru akan menyatakan diri pada waktu
yang telah ditentukan baginya. Karena secara rahasia kedurhakaan telah mulai
bekerja, tetapi sekarang masih ada yang menahan. Kalau yang menahannya itu
telah disingkirkan, pada waktu itulah si pendurhaka baru akan menyatakan
dirinya ..”
Yang
memeteraikan 144.000 orang. Wahyu 7:2-3.
“Dan aku melihat seorang malaikat lain muncul dari tempat matahari terbit, ia membawa meterai Allah yang hidup, dan ia berseru dengan suara nyaring kepada keempat malaikat yang ditugaskan untuk merusakkan bumi dan laut, jangan merusakkan bumi atau laut atau pohon-pohon sebelum kami memeteraikan hamba-hamba Allah kami pada dahi mereka!”
Yang memeteraikan hamba-hamba Allah berjumlah 144.000 orang, bukanlah malaikat yang menahan keempat angin, melainkan “seorang malaikat lain” yang datang dari tempat matahari terbit (Timur).
1. Timur
atau tempat matahari terbit berbicara tentang sorga.
Orang Majus datang dari Timur, dimungkinkan mereka adalah para utusan sorgawi yang menjadi saksi kelahiran Yesus (Mat. 2:1-2).
Orang Majus datang dari Timur, dimungkinkan mereka adalah para utusan sorgawi yang menjadi saksi kelahiran Yesus (Mat. 2:1-2).
Kemah Tabernakel dibangun menghadap ke sebelah Timur, menghadap ke arah sorga.
Mat. 24:27 Kedatangan Yesus kedua kali, seperti kilat yang memancar dari timur ke barat.
2. Malaikat
yang datang dari arah timur (sorga) bukan saja membawa meterai Allah, tetapi
sekaligus memeteraikan 144.000 hamba-hamba Allah dengan meterai yang dibawanya.
Kita tahu bahwa yang berhak membuka meterai dan memberi meterai adalah Yesus
(Rev. 5:5; Mark. 1:8). Dengan demikian malaikat yang lain, yang datang dari
Timur, tidak lain adalah Tuhan Yesus Kristus.
Siapakah
144.000 Orang? Wahyu 7:1-8.
Dalam Wahyu 7:4 “Dan aku mendengar jumlah mereka yang dimeteraikan itu: seratus empat puluh empat ribu yang telah dimeteraikan dari semua suku keturunan Israel.” Secara jelas, ayat ini menerangkan kepada kita bahwa orang-orang yang dimeteraikan yaitu hamba-hamba Allah berjumlah 144.000 orang.
Ada yang menafsirkan, 144.000 orang dalam ayat ini adalah para penginjil Yahudi, yang akan memberitakan Injil ke seluruh dunia, sehingga terjadi kebangunan rohani yang besar, karena seluruh dunia akan percaya dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Alasan mereka adalah hamba-hamba Allah yang jumlahnya 144.000 orang tersebut terdiri 12 suku Israel, di mana setiap suku, diwakili oleh 12.000 orang. Perhatikan: Rev. 7:4 “… semua suku keturunan Israel.” Tetapi, kalau kita cermati dengan seksama, dan menghubungkan Wahyu 7 dengan Rev. 14:4, ke 144.000 orang yang disebut sebagai hamba-hamba Allah ini adalah:
Pertama, sebagai pengikut Anak Domba, Kedua, mereka adalah orang-orang yang telah ditebus oleh Anak Domba (Yesus). Apakah mereka bangsa Israel secara lahiriah? Tentang bangsa Israel, kita dapat pelajari bangsa ini dari beberapa fakta antara lain:
1. Fakta
Kini, Secara individual, tidak menutup kemungkinan ada orang-orang Israel yang
percaya kepada Yesus, bahkan menjadi pelayan Tuhan (hamba Allah). Tetapi mereka
tidak dapat kita sebut sebagai orang-orang yang mewakili 12 suku bangsa Israel.
Sebab dari jumlah ke seluruhan bangsa Israel sekarang ini, yang benar-benar
percaya kepada Yesus, sangat sedikit sekali. Secara umum kalau kita bertemu
orang Israel, kesan kita adalah mereka tidak percaya kepada Yesus. Hal ini
terjadi sesuai dengan yang telah dinubuatkan oleh nabi Isa. 53:1, yang kemudian
dipertegas lagi dalam Injil John. 12:37-41.
2. Fakta
Sejarah. Kerajaan Utara/Kerajaan Israel. Dalam I King. 12:1-24 dicatat tentang
awal perpecahan kerajaan Israel, tepatnya pada tahun 932 SM. Sepuluh suku
berada dibawah pimpinan Yerobeam, mereka menempati bagian utara tanah Kanaan.
Kerajaan ini seringkali disebut sebagai “Kerajaan Utara.” Tetapi lebih sering
disebut sebagai Kerajaan Israel dengan ibu kotanya adalah Samaria. Pada tahun
722 SM, kesepuluh suku yakni Kerajaan Israel ditawan oleh raja Asyur, sejarahnya
dicatat dalam 2 King. 17:3-23. Sejak penawanan tersebut, tidak ada satu
orangpun dari tawanan tersebut kembali ke tanah Kanaan (Israel). Sebagian kecil
dari orang Israel yang tidak turut ditawan ke Asyur, telah berasimilasi dengan
orang-orang Asyur, yang ditempatkan di wilayah Israel (Samaria).
Kerajaan Selatan/Kerajaan Yudea. Dua suku lainnya, yaitu Yehuda dan Benyamin, di bawah pimpinan seorang raja bernama Rehabeam, mereka menempati bagian selatan tanah Kanaan, Kerajaan ini sering kali disebut juga sebagai kerajaan Selatan, tetapi sering disebut sebagai Kerajaan Yehuda, dengan ibu kotanya Yerusalem. Pada tahun 608 SM, kedua suku yang disebut sebagai Kerajaan Yehuda ini ditawan oleh Nebukadnezar ke Babel (2 King. 24:8-17). Tetapi pada tahun 538 SM, atas perintah raja Arthasasta, para tawanan diijinkan kembali ke Yerusalem untuk membangun kota Yerusalem dan Bait Allah.
3. Fakta
Firman Allah. I Petrus 2:9 “Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang
rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu
memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu
keluar dari kegelapan kepada terangNya yang ajaib.”
Roma 2:28-29 “Sebab yang disebut Yahudi bukanlah orang yang lahiriah Yahudi, dan yang disebut sunat, bukanlah sunat yang dilangsungkan secara lahiriah. Tetapi orang Yahudi sejati ialah dia yang tidak nampak keyahudiannya dan sunat ialah sunat di dalam hati, secara rohani, bukan secara hurufiah. Maka pujian baginya datang bukan dari manusia, melainkan dari Allah.”
Roma 2:28-29 “Sebab yang disebut Yahudi bukanlah orang yang lahiriah Yahudi, dan yang disebut sunat, bukanlah sunat yang dilangsungkan secara lahiriah. Tetapi orang Yahudi sejati ialah dia yang tidak nampak keyahudiannya dan sunat ialah sunat di dalam hati, secara rohani, bukan secara hurufiah. Maka pujian baginya datang bukan dari manusia, melainkan dari Allah.”
Galatia 3:27-28 “Karena kamu semua, yang dibaptis dalam Kristus, telah mengenakan Kristus. Dalam hal ini tidak ada orang Yahudi atau orang Yunani, tidak ada hamba atau orang merdeka, tidak ada laki-laki atau perempuan, karena kamu semua adalah satu di dalam Kristus Yesus.”
Dari ketiga fakta ini saja, dapat kita buktikan bahwa yang dimaksud dengan 144.000 orang dalam Wahyu 7 dan 14, bukan menunjuk kepada bangsa Israel secara lahiriah, dengan alasan:
Pertama,
Bangsa Israel yang ada sekarang di Palestina, bukanlah bangsa Israel yang
terdiri dari 12 suku Israel, yang berasal dari anak-anak Yakub.
Kedua, Orang
yang dimeteraikan dalam Wahyu 7 dan 14 bukanlah bangsa Israel secara jasmani,
tetapi bangsa Israel secara rohaniah, yaitu setiap orang yang berada/percaya
kepada Yesus, yang hidupnya sesuai dengan kualifikasi yang telah Allah
tentukan. Semuanya terjadi bukan secara kebetulan, tetapi merupakan bukti
kepada kita bahwa bangsa Israel telah gagal melaksanakan rencana Allah,
sehingga Allah melaksanakan rencanaNya di dalam Yesus Kristus (Rom. 11:11-24).
Selain itu Allah izinkan semuanya terjadi untuk menunjukkan kepada kita bahwa
Allah tidak menggenapi rencanaNya hanya melalui satu bangsa tertentu di dunia
ini, tetapi dalam hidup setiap orang yang berada/percaya di dalam Kristus.
Tentang bangsa Israel secara lahiriah Allah tetap menempatkan mereka sebagai
biji mata Allah, di mana Allah punya rencana untuk menyelamatkan mereka,
melalui Tuhan Yesus Kristus.
Ketiga,
Bangsa Israel secara umum, baru percaya dan menerima Yesus sebagai Mesias,
Tuhan dan Juruselamat pada masa pemerintahan Antikristus, saat itu Allah secara
khusus menghadirkan Musa dan Elia untuk menerangkan tentang Yesus di
tengah-tengah bangsa Yahudi (Rev. 11:1-14).
Gereja Yang
Sempurna
Dalam Eph.
5:32, Gereja Yang Sempurna, dikiaskan sebagai “Mempelai Wanita” yang akan
menikah dengan Kristus, yang digambarkan sebagai “Mempelai Pria.” Sedangkan
kalau kita mempelajari Rev. 7:1-8, perikop ini berbicara tentang bagian dari
Gereja Sempurna, yang menandai statusnya sebagaimana yang telah diterangkan
oleh rasul Paulus dalam surat II Cor. 11:2, adalah sebagai “Perawan Suci.”
Dalam I Cor.
12:12-14 hubungan antara Kristus dan Gereja digambarkan seperti hubungan
“Kepala” yaitu Kristus dan “tubuh” yaitu Gereja/Orang-orang percaya secara
universal. Sedangkan dalam kitab Eph. 5:22-33 hubungan antara Kristus dan
Gereja digambarkan seperti hubungan “suami” yaitu Kristus dan “istri” yaitu
Gereja/orang-orang percaya.
Dalam I Cor. 12:13 setiap orang percaya, yang mengalami kelahiran baru oleh pekerjaan Firman dan Roh Kudus dibaptiskan (dimasukkan) menjadi bagian dari Gereja Tuhan secara Universal yang digambarkan dengan gambaran tubuh mempelai wanita Kristus.
Penempatan setiap orang percaya dalam bagian “Tubuh Mempelai Wanita Kristus” bukan menurut keinginan kita, tetapi Allah sendiri yang menetapkannya, di mana posisi kita berada dan ditempatkan, I Cor.12:18 “Tetapi Allah telah memberikan kepada anggota, masing-masing secara khusus, suatu tempat pada tubuh, seperti yang dikehendakiNya.”
Ada orang-orang percaya yang ditempatkan dalam bagian tubuh mempelai wanita Kristus untuk menempati bagian dari sel-sel pada telinga, mata, hidung, mulut, pipi, bahu, lengan, dada, perut, tangan, jari-jari tangan, paha, sampai kepada kaki dan jari-jarinya.
Tetapi
orang-orang yang dimaksud dalam Rev. 7:1-8 yang berjumlah 144.000 orang adalah
merupakan orang-orang yang secara khusus menempati bagian yang paling spesifik
dari “Mempelai Wanita Kristus” (Gereja Tuhan Yang Sempurna), yang menandai
kegadisan dan kedudukannya sebagai Mempelai Wanita Kristus.
Dari keterangan Rev. 14:1-5 pengertian kita akan lebih diperjelas, siapakah orang-orang yang akan menempati bagian yang paling spesifik yaitu menempati bagian dari rahim Mempelai Wanita Kristus (Gereja Tuhan Yang Sempurna).
Ayat 1 “Dan aku melihat: sesungguhnya Anak Domba berdiri di bukit Sion dan bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu orang dan di dahi mereka tertulis namaNya dan nama BapaNya.”
Mereka
adalah orang-orang yang telah dibaptis dalam air, sebab lewat baptisan air,
mereka menerima nama keluarga sorgawi, yaitu Nama Allah: Bapa dan Anak dan Roh
Kudus, yaitu Tuhan Yesus Kristus.
Ayat 2-3 “Dan aku mendengar suara dari langit bagaikan desau air bah dan bagaikan deru guruh yang dahsyat. Dan suara yang kudengar itu seperti bunyi pemain-pemain kecapi yang memetik kecapinya. Mereka menyanyikan suatu nyanyian baru di hadapan takhta dan di depan keempat makhluk dan tua-tua itu, dan tidak seorangpun yang dapat mempelajari nyanyian itu selain daripada seratus empat puluh empat ribu orang yang telah ditebus dari bumi itu.”
Ada suatu
pengalaman yang tidak dialami oleh bagian dari Gereja lainnya, kecuali dialami
oleh 144.000 orang ini. Pengalaman ini terekspresi melalui nyanyian yang mereka
nyanyikan yang tidak bisa dinyanyikan oleh yang lainnya, sebab hanya merekalah
yang mengalami secara langsung suatu pengalaman yang sangat istimewa dengan
Kristus.
Ayat 4
“Mereka adalah orang-orang yang tidak mencemarkan dirinya dengan
perempuan-perempuan, karena mereka murni sama seperti perawan. Mereka adalah
orang-orang yang mengikuti Anak Domba itu ke mana saja Ia pergi. Mereka ditebus
dari antara manusia sebagai korban-korban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba
itu.”
Dari ayat
ini jelas kepada kita bahwa orang-orang yang jumlahnya 144.000 orang ini,
adalah bagian dari Gereja Tuhan Yang Sempurna, yang menempati bagian yang
paling spesifik dan mempelai wanita Kristus (bagian rahim), dan mereka adalah
“perempuan.”
Melihat
sekilas dari ayat di atas, banyak orang yang menafsirkan bahwa mereka adalah
orang-orang percaya baik itu pria ataupun wanita. Tetapi dilihat dari
peranannya dalam bagian Gereja Tuhan Yang Sempurna (Mempelai Wanita Kristus),
144.000 orang hamba Allah ini adalah para wanita. Hal ini diperkuat dari
keterangan ayat tersebut di atas.
Perhatikan
kalimat atau kata dalam ayat ini:
“Mereka murni sama seperti perawan” Kata murni atau asli, menjelaskan kepada kita bahwa 144.000 orang ini adalah orang-orang yang menjaga hidup dalam kekudusan, baik roh, jiwa maupun tubuh (I Tes. 5:23).
“Tidak mencemarkan dirinya dengan perempuan-perempuan” Ke 144.000 orang hamba Allah, menjaga hidup dalam kekudusan sebagai milik Kristus, salah satu cara yang dilakukannya antara lain: “Tidak mencemarkan dirinya dengan perempuan-perempuan,” kalimat ini bisa menimbulkan kesan bahwa mereka adalah laki-laki. Tidak! Mereka adalah perempuan-perempuan yang menjaga hidupnya tetap kudus dengan jalan tidak mencemarkan diri seperti apabila seorang perempuan mencemarkan diri dengan lawan jenisnya.
“Murni –
perawan” Kata perawan dalam bahasa Inggris dipakai kata ‘virgin’ kata ini bukan
hanya diperuntukkan bagi wanita, tetapi seorang pria yang belum menikah juga
bisa disebut sebagai virgin (bujang). Tetapi kata perawan dalam bahasa Yunani
dipakai kata PARTENOS – “Unmarried Young Women” artinya Para Wanita Muda Yang
Tidak Menikah.
Kesimpulan
Jelas
sekarang kepada kita bahwa 144.000 orang dalam Rev. 7:1-8 dan Rev. 14:1-5
adalah bagian dari Gereja Tuhan Yang Sempurna, bukan sepenuhnya dari bangsa
Israel secara jasmani/lahiriah, tetapi Israel rohani, dan mereka merupakan
orang yang Allah tempatkan secara khusus pada bagian rahim Mempelai Wanita
Kristus dan jenis kelamin mereka adalah perempuan.
Tujuan
Pemeteraian
Ada beberapa
maksud/tujuan, mengapa Gereja Yang Sempurna (hamba-hamba Allah) dimeteraikan,
antara lain adalah:
Eph. 1:13-14 jaminan untuk kita menerima janji-janji Allah secara penuh.
II Cor. 1:21-22 sebagai tanda bahwa kita adalah milik Allah.
Eph. 4:30 kita berada dalam jaminan pemeliharaan Allah terhadap berbagai hal yang akan kita hadapi menjelang kedatangan Yesus kedua kali. Tidak akan mengalami dampak peniupan sangkakala 1 – III (Rev. 8:6-13) dan sebagainya.
Nanti kita akan pelajari bahwa setelah Gereja Yang sempurna (Mempelai Wanita Kristus) dimeteraikan kemudian masuk dalam pernikahan dengan Kristus, pada pembukaan Meterai VII (Rev. 8:1). Gereja Yang Sempurna (Mempelai Wanita Kristus/Lima Gadis Bijaksana), untuk beberapa waktu masih berada di tengah-tengah masyarakat secara umum di dunia ini. Lebih tepat belum disingkirkan ke padang gurun. Sampai tiba saatnya pada peniupan Sangkakala Allah IV.
Jadi pada saat peniupan Sangkakala Allah I-III, Gereja Yang Sempurna (Mempelai Wanita Kristus) yang sudah menikah dengan Kristus akan menyaksikan akibat yang ditimbulkan oleh Peniupan Sangkakala I-III. Tetapi Gereja Yang Sempurna (Mempelai Wanita Kristus), tidak akan terkena malapetaka yang ditimbulkan. Pada saat itu keadaannya sama seperti, ketika bangsa Israel berada di tanah Gosyen, Mesir yang tidak terkena tulah-tulah yang diadakan bagi bangsa Mesir (Exo. 7-11). Baca pula Psa. 91:7-9.
Hal ini
terjadi karena Gereja Tuhan Yang Sempurna (Mempelai Wanita Kristus/Lima Gadis
Bijaksana), telah dimeteraikan, sehingga tidak bisa jatuh lagi dalam dosa dan
tidak akan terkena malapetaka apapun.
Orang-orang
Yang Tidak Dimeteraikan. Rev. 7:9-17.
Selanjutnya
Wahyu 7:9-17, menjelaskan kepada kita bahwa kepada rasul Yohanes diperlihatkan
tentang suasana dan formasi sorga dan kegiatan yang dilakukan oleh seluruh
penghuni sorga di hadapan hadirat Anak Domba Allah (Yesus).
Dalam ayat 13, salah seorang dari kedua puluh empat tua-tua bertanya kepada Yohanes: “Siapakah mereka yang memakai jubah putih itu dan dari manakah mereka datang? Tua-tua itu menjelaskan bahwa mereka adalah orang-orang yang keluar dari kesusahan yang besar dan mereka telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba.
Inilah
Gereja Yang Tidak Dimeteraikan (Lima Gadis Bodoh), yang tidak masuk dalam
bagian Gereja Yang Sempurna. Pada waktu Gereja Yang Sempurna disingkirkan ke
padang gurun dengan dua buah sayap burung nasar yang besar (Rev. 12:6, 14).
Mereka tertinggal dan masuk ke dalam masa pemerintahan Antikristus selama tiga
setengah tahun.
Tetapi
menjadi sasaran kemarahan naga (iblis), melalui tangan Antikristus (Rev. 13:7).
Mereka diperangi, disiksa dan dianiaya. Tetapi mereka tetap berpegang kepada
hukum-hukum Allah dan mempertahankan kesaksian Yesus (Wahyu 20:4). Mereka tidak
mau menyembah binatang (Antikristus), demikian juga patung Antikristus, bahkan
mereka tidak mau menjadi anggota Antikristus dengan jalan menerima tanda pada
dahi dan tangan mereka, yaitu tanda 666.
Karena mereka menang melawan Antikristus dengan cara mempertahankan pelayanan penebusan darah Yesus di atas kayu salib, maka kepada mereka diberikan jubah putih. Mereka berhak untuk masuk ke dalam kerajaan Sorga, berdiri di depan takhta Anak Domba, menyembahNya dan bersukacita bersama orang percaya lainnya dalam kemuliaan. Mereka tidak akan menderita lagi, baik penderitaan fisik maupun batin. Mereka bersukacita selama-lamanya.
Perkawinan
Kristus Dengan Gereja
Perkawinan
Kristus (Mempelai Laki-laki) dengan Gereja (Mempelai Perempuan) terjadi di bumi
ini, setelah Gereja Yang Sempurna dimeteraikan. Ada orang yang bertanya, kalau
begitu berapa kali Yesus harus datang ke dalam dunia ini?
Adapun proses perkawinan Kristus dengan Gereja sampai kepada kelahiran Anak Laki-laki, adalah seperti yang telah terjadi pada waktu Maria mengandung dan melahirkan Yesus. Roh Kudus turun ke atas Maria, lalu Maria mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki dan diberi nama Yesus (Mat. 1:18; Luk. 1:26-35).
Dengan
demikian, apakah kita bisa mengatakan bahwa Allah telah menikah dengan Maria,
dan melahirkan Yesus, sebagai Anak Allah yang dilahirkan ke dunia? Jelas Tidak!
Mengapa? Pada proses kelahiran Yesus, Maria tidak bisa kita sebut sebagai istri
Allah yang menikah dengan Allah, yang kemudian melahirkan Anak Allah, yaitu
Yesus. Dalam peristiwa ini, Maria menerima kasih karunia dari Allah untuk
menjadi sarana bagi lahirnya Juruselamat yang diperlukan oleh dunia bagi
keselamatan umat manusia. Selain itu yang mengalami hanya individu Maria, yang
lain tidak.
Sedangkan
dalam pernikahan antara Kristus (Mempelai Laki-laki) dengan Gereja (Mempelai
Perempuan), adalah seluruh bagian dari orang percaya secara universal yang
telah disempurnakan, terlibat di dalamnya. Di mana orang-orang yang menempati
bagian yang paling spesifik (rahim gereja), terdiri dari 144.000 orang. Itulah
sebabnya ketika Anak Laki-laki itu dilahirkan, jumlahnya bukan satu, tetapi
144.000 orang. Hal ini sesuai dengan yang telah dinubuatkan oleh nabi Yesaya
dalam Yesaya 66:8 “Siapakah yang telah mendengar hal yang seperti itu, siapakah
yang telah melihat yang demikian? Masakan suatu negeri diperanakkan dalam satu
hari atau suatu bangsa dilahirkan dalam satu kali? Namun baru saja menggeliat
sakit, sion sudah melahirkan anak-anaknya.”
0 komentar:
Post a Comment