I. Pentingnya
Pelajaran Kedatangan Yesus Kedua Kali.
Para
malaikat berkata kepada murid-murid Tuhan ketika menyaksikan kenaikan Yesus
Kristus ke Sorga, bahwa sebagaimana kamu melihat Dia terangkat ke Sorga maka
dengan cara yang sama pula kamu akan melihat Dia akan datang kembali (Act
1:11). Dalam sejarah Gereja, pemimpin gereja mula-mula bahkan sampai pada abad
ketiga dengan penuh semangat menanti kedatanganNya kedua kali sesuai dengan
janjiNya. Mulai abad ke empat orang percaya mulai melupakan akan janji
kedatangan Tuhan kedua kali. Sejak abad ke empat sampai abad-abad pertengahan
yaitu sekitar abad 16 s/d 18, dalam ajaran Gereja sepertinya telah melupakan sama
sekali ajaran tentang kedatangan Yesus kedua kali. Ajaran tentang kedatangan
Yesus kedua kali mulai dihidupkan kembali ketika Gereja memasuki abad ke 20.
Perhatikan dalam bukunya “Institutio” karangan Yohanes Calvin (1509-1564). Buku
ini yang berisi ajaran Yohanes Calvin telah menjadi buku utama bagi
gereja-gereja Lutheran, Reformed, Protestan pada umumnya. Buku yang berisi
ajaran-ajaran Yohanes Calvin tersebut tidak membahas seluasnya tentang
kedatangan Yesus Kristus kedua kali. Rupanya ajaran tentang kedatangan Yesus
kedua kali mulai menjadi ajaran utama dan menarik sejalan dengan lahirnya
gerakan-gerakan Gereja Pantekosta di permulaan abad ke 20.
Sekarang ini
bahwa ajaran tentang kedatangan Yesus kedua kali semakin menarik. Walaupun ada
orang-orang tidak percaya yang membangun doktrin tentang tidak adanya
kedatangan Yesus kedua kali juga terdapat di ajaran-ajaran Gereja dewasa ini.
Namun, bahwa kedatangan Yesus kedua kali adalah suatu fakta kebenaran yang
tidak dapat dielakkan. Memang, doktrin tentang kedatangan Yesus kedua kali
hampir seluruhnya bertentangan dengan normatif akal budi yang cenderung menolak
hal-hal yang besifat adikodrati. Kedatangan Yesus kedua kali adalah janji Allah
yang harus ditanggapi dengan pola pikir rohani yang kesemuanya bersifat
supernatural. Hanya manusia rohanilah yang dapat memahami hal-hal yang rohani.
Manusia jasmani sudah pasti tidak dapat menerimanya, karena hal-hal itu harus
ditanggapi dengan rohani yaitu iman yang dikerjakan oleh Roh Kudus (1 Korintus
2:14-16). Kami mengutip doa Yohanes di Pulau Patmos, “Amin, datanglah Yesus!”
(Wahyu 22:20).
Doktrin
tentang kedatangan Yesus kedua kali sangat penting dalam Gereja Tuhan karena
beberapa hal, yaitu:
1.
Kedatangan Yesus Kedua Kali Merupakan Ajaran Khusus Alkitab. Memang dalam
Perjanjian Lama seringkali berita kedatangan Yesus yang pertama tidak dapat
dibedakan dengan kedatanganNya yang kedua kali. Kesemuanya masih merupakan
nubuatan tentang kedatangan Messias yang akan datang. Dalam Nubuatan 70 minggu
Nabi Daniel, disanalah kedua berita tersebut dinyatakan dalam nubuatan. Hanya
memerlukan pemahaman yang cukup untuk bisa memilah-milahnya (Dan. 9:24-27).
Tetapi ada beberapa nubuatan didalam Perjanjian Lama yang jelas menunjuk kepada
kedatangan Yesus kedua kali. Contoh: Dan. 7:13, Mal. 3:1-2, Zach. 14:4.
Dalam
Perjanjian Baru, doktrin kedatangan Yesus kedua kali mendapat tempat lebih
khusus. Begitu banyak fasal-fasal yang khusus memberitakan kedatangan Yesus
kedua kali. Contoh: Mat. 24-25, Mark. 13, Luk. 21, bahkan kitab-kitab seperti 1
Tes., 2 Tes., dan kitab Wahyu menekankan pentingnya doktrin kedatangan Yesus
kedua kali. Kita harus menaruh tempat yang utama tentang doktrin ini karena
mengandung keyakinan iman tentang masa yang akan datang.
2. Beberapa
Pokok Ajaran dengan Kunci Kedatangan Yesus Kedua Kali. Banyak ajaran-ajaran,
janji dan lambang dalam Alkitab dengan kunci ajaran kedatangan Yesus kedua kali
untuk dapat memahaminya. Ajaran-ajaran, lambang dan janji sebagai berikut: –
Tentang Keselamatan. Keselamatan adalah janji kepada Gereja terkait dengan
kehidupan yang akan datang. Janji Tuhan tentang kebangkitan tubuh pada waktu
kedatanganNya kedua kali. Tuhan akan membawa orang-orang percaya untuk
selama-lamanya tinggal bersama-sama dengan Tuhan. Kewargaan orang percaya bukan
didalam dunia tetapi kewargaan sorgawi, semuanya merupakan janji-janji yang
hanya dapat hidup apabila adanya ajaran kedatangan Tuhan kedua kali (1 Tes.
4:13-18, Phil. 3:20-21, 1 Pet. 1:10).
– Jabatan Yesus sebagai Imam, Nabi dan
Raja. Tidak ada satu orangpun akan memahami jabatan Yesus sebagai Raja yang
akan datang, apabila tidak ada ajaran kedatangan Yesus kedua kali. Bagaimana
Yesus kelak akan memerintah bersama orang percaya. Hal tersebut baru menjadi
kenyataan setelah Dia datang kedua kali.
– Yesus Kristus dilambangkan sebagai
Mempelai Lelaki, dan GerejaNya dilambangkan sebagai Mempelai Perempuan. Doktrin
ini hanya mampu hidup dan ada kebenarannya apabila Yesus datang kedua kali
sebagai doktrin yang harus diajarkan. Itulah sebabnya Gereja diajarkan untuk
mengasihi Tuhan melebihi dari diri sendiri. Begitu pula begitu banyak
janji-janji Alkitab lainnya dengan kunci kedatangan Yesus kedua kali (Psalm 2,
45, 110).
Demikian juga orang-orang Kristen ditantang untuk mempersiapkan diri
menanti dan menyongsong kedatangan Tuhan yang kedua kali sehingga semua yang
masih merupakan rahasia dapat dinyatakan Tuhan (Mat. 16:27, 1 Tes. 4:13-18,
John 14:3, Rev. 1:7, 22:12). – Janji-Janji dalam sakramen. Begitu pula dalam
sakramen baptisan air bahwa kita telah dibangkitkan bersama dengan Yesus oleh
kebangkitanNya. Perwujudan janji Allah dalam peraturan baptisan digenapkan pada
waktu kedatanganNya kedua kali. Kita akan dibangkitkan dengan kemuliaan
sorgawi, dimana orang percaya mampu kalahkan maut.
Pada waktu
kedatanganNya, orang percaya mendapat tubuh kebangkitan yaitu satu tubuh
melimpah kemuliaan Allah. Satu tubuh dimana maut tidak berkuasa atasnya. Tubuh
inilah yang tidak akan pernah mengenal maut lagi (1 Cor 15:50-54). Demikian
juga dalam sakramen Perjamuan Suci, Yesus berkata bahwa Dia tidak akan minum
lagi air anggur sampai meminumnya yang baru di KerajaanNya. Suatu perjanjian
tentang tubuh yang baru yang dikaruniakan bagi orang percaya yang menang. Yesus
menjanjikan kita suatu kehidupan yang penuh harapan dimana semuanya telah
menjadi baru (Rev. 21:4-5).
3. Doktrin
Kedatangan Yesus Kedua Kali Merupakan Pengharapan Gereja. Kedatangan Yesus
kedua kali merupakan pengharapan yang besar bagi gereja Tuhan. Roh Kudus turun
dan memenuhi orang percaya supaya boleh bertumbuh kesasaran utama mempersiapkan
diri demi menyongsong kedatangan Yesus kedua kali (Phil. 1:9-10, Eph. 2:12-15).
Banyak penderitaan dialami oleh orang percaya dalam mengiring Dia. Seringkali
harus mengalami penganiayaan karena pemberitaan Injil. Tetapi orang percaya
justru mendapat kekuatan dan tidak akan menyerah kepada penderitaan yang
dialami. Bahkan penderitaan dilihat sebagai wahana untuk memperoleh iman yang
murni, supaya mendatangkan pujian kemuliaan pada saat Yesus menyatakan diriNya
kelak pada waktu kedatangan kedua kali (1 Pet. 1:5-7).
Pengharapan kedatangan
Kristus kedua kali yang akan memberi pahala bagi setiap orang percaya sebagai
balasan apa yang telah diperbuat sebagai perbuatan iman didunia sementara
menanti Dia. Pengharapan ini telah menjadi motivasi yang kokoh untuk dengan
setia mengiring Dia sementara mengikat diri dengan pengharapan yang dijanjikan
Yesus Kristus kepada orang percaya. Belum lagi pengharapan kemuliaan yang akan
diperoleh gereja apabila berhasil bertumbuh menjadi sama seperti Dia (1 John
3:2-3, Rom. 8:18-19, 2 Tim. 4:8).
4. Doktrin
Ini Mendorong Orang Percaya Untuk Hidup Kudus. Kedatangan Yesus kedua kali
mendorong orang percaya untuk hidup sesuai dengan kehendak Tuhan. Yesus Kristus
adalah sasaran pertumbuhan gereja. Gereja melimpah dengan janji Illahi yang
kesemuanya akan diperoleh apabila beribadah dengan kehendakNya. Kedatangan
Kristus kedua kali disertai dengan pelbagai pahala Allah kepada gerejaNya, hal
ini telah menjadi satu kekuatan sebagai motivasi untuk melakukan kehendak
Allah. Kehendak Allah antara lain:
– Orang percaya bertumbuh dalam kekudusan
Allah. Tuhan telah memilih kita menjadi orang percaya dan menerima
berkat-berkat sorga supaya kita menjadi kudus dan tak bercacat dihadapanNya
(Ephe. 1:3-4). Menerima keselamatan dalam Yesus Kristus telah mendorong kita
supaya dapat hidup kudus sesuai dengan sifat Yesus Kristus (1 Pet. 1:13-16).
Orang percaya harus menyucikan diri apabila mengharap untuk masuk kedalam
kemuliaanNya pada waktu kedatanganNya.
– Membangun kewaspadaan. Orang percaya
harus selalu mawas diri untuk tetap membangun iman didalam Dia. Kita tidak
boleh tidur dan lengah supaya tidak terperangkap pada waktu kedatanganNya. Kita
diibaratkan seperti orang yang hidup pada siang hari dan sebagai anak-anak
terang dan bukan anak-anak kegelapan yang hidup pada malam hari. (1 Tes.
5:1-10).
– Membangun ketekunan. Orang percaya bukan hanya waspada tetapi
senantiasa hidup dalam ketekunan. Pengertian ketekunan yaitu tetap setia dan
selalu melakukan kehendakNya. Ketekunan dalam beribadah (Heb. 10:25), ketekunan
didalam berdoa, dan melakukan yang baik (2 Pet. 1:4-6). Firman Allah memberi
nasehat supaya orang percaya bertekun sampai ke akhir (Mat. 24:12, 44, 1 John.
2:28).
– Mendorong yang telah undur untuk kuat kembali dalam iman. Orang yang
telah mundur iman dapat dibangun kembali bila mendengar berita kedatangan Tuhan
yang kedua kali menjadi sadar akan kekeliruan mereka selama ini. Iman mereka
dihidupkan kembali dan mendapat pembaharuan melalui berita kedatanganNya.
Berita kedatangan
Tuhan bisa menyadarkan bahwa ternyata hidup didunia hanya sementara saja (1
Petrus 1:24).
– Doktrin ini menjadi peringatan bagi orang tidak percaya. Injil
kerajaan itu harus mencapai seluruh manusia barulah tiba kesudahannya. Semua
orang harus mendengar berita keselamatan dan kedatangan Tuhan untuk mengakhiri
dunia ini, mereka bebas untuk mengambil keputusan, mau percaya atau tidak
tentang keselamatan didalam Dia. Apabila mereka percaya maka akan menerima
keselamatan. Namun, apabila tidak percaya berarti menolak kasih karunia itu.
Berita tentang kefanaan dan pehukuman akan menimpa dunia pada kedatangan Yesus
yang kedua kali, menjadi berita yang paling mendorong untuk membawa orang
bertobat. Doktrin kedatangan Yesus kedua kali merupakan doktrin peringatan bagi
orang yang tidak percaya (2 Tes. 1:7-10).
– Mendorong kegiatan pelayanan
gereja. Doktrin kedatangan Yesus kedua kali mendorong gereja Tuhan untuk tidak
berdiam diri tetapi semakin giat memberitakan Injil keselamatan. Yesus Kristus
belum dapat datang kedua kali sampai segala sesuatu dipulihkan (Act. 3:21).
Gereja terdorong oleh panggilan Kristus sebagai pertanggung-jawaban gereja
melaksanakan amanat agungNya memberitakan berita pertobatan.
Gereja
terpanggil untuk segera memberitakan kedatangan Yesus kedua kali, karena Firman
Allah mengungkapkan rencana Illahinya bagi gereja. Demikian pula Tuhan meminta
supaya semua orang percaya melayani untuk memakai talenta kasih karunia untuk
melayani Dia. Tuhan telah melengkapkan orang percaya dengan karunia melayani
sebagai anggota tubuh Kristus (Rom. 12:4-6, 1 Cor. 12:13-28, Ephe. 4:13-16,
Mat. 28:19-20).
II. Sifat
Kedatangan Yesus Kristus Kedua Kali. Pada saat Yesus naik ke sorga Firman Allah
berkata bahwa sebagaimana kamu melihat Dia terangkat ke sorga demikian pula
dengan cara yang sama semua mata akan menyaksikan kedatanganNya yang kedua (Act
1:11). Berarti kedatangan Tuhan mengambil sikap yang sama ketika terangkat
yaitu, dapat disaksikan oleh seluruh manusia. Dia tidak datang dengan sifat
Allah yang Roh (John 4:24), tetapi dalam wujud insani yang dapat diindrai.
“Lihatlah Ia datang dengan awan-awan dan setiap mata akan melihat Dia” (Rev.
1:7, Mat. 24:30).
Pada
kedatangan yang pertama Yesus datang sebagai Juruselamat (Luk. 2:11), Dia
datang dengan penuh kelembutan sebagai gembala yang mencari domba-domba yang
terhilang, sebagaimana manusia biasa Dia memiliki kelemahan phisik hanya tanpa
kelemahan moral. Tidak ada yang memperhatikan kelahiranNya, kepadaNya tidak ada
tempat di penginapan, seakan tidak ada dampak lahiriah yang terjadi. Tetapi,
pada kedatangan yang kedua Dia datang dengan penuh kemuliaan, semua mata akan
memandangNya, para malaikat menyertai Dia. Dia datang dalam awan kemuliaan,
seluruh dunia akan memandang kemuliaan kedatanganNya. Kecepatan kedatanganNya
dikatakan seperti kilat memancar dari sebelah timur ke barat demikianlah
kedatangan Yesus Kristus. Zaman dahulu belum memahami kecepatan kilat sehingga
itu menjadi misteri bagi mereka. Kecepatan cahaya ialah 300.000 km/detik,
lingkar bumi kita 41.000 km. Kecepatan cahaya dalam satu detik telah
mengelilingi bumi sampai tujuh kali. Inilah kecepatan kedatangan Tuhan kedua
kali. Kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan akan disaksikan oleh seluruh
dunia dan ini merupakan puncak dari pernyataan Allah Tritunggal didalam Yesus
Kristus (Mat. 24:30, Dan. 7:13, Act 1:9, 11, Rev. 1:7). Walaupun dikatakan oleh
Firman Allah bahwa kedatanganNya didahului oleh tanda-tanda zaman sehingga
orang-orang percaya telah bersiap-siap untuk menyongsong Dia. Tetapi sifat
kedatanganNya sangat mendadak dan secara tiba-tiba, dalam kemuliaan bersama
para malaikat 1 Cor. 15:51-52, 2 Tes. 1:7-10).
III. Maksud
Kedatangan Yesus Kedua Kali. Kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali tidak
terpisahkan dari karya Kristus diatas kayu salib. Apabila tidak ada doktrin
kedatangan Yesus kedua kali maka iman Kristen menjadi hancur tanpa makna.
Kedatangan Kristus yang kedua kali menyempurnakan dan menggenapkan semua
kebenaran dari Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Maksud kedatangan Yesus kedua
kali adalah:
1.
Menggenapkan semua perjanjian karya penyelamatan kepada umatNya. Kedatangan
Kristus kedua kali menggenapkan menaklukkan musuh yang terakhir yaitu maut dan
dosa. Manusia mendapatkan kembali harta yang mulia yang pernah hilang, yaitu kemuliaan
persekutuan yang bersifat kekal dengan Allah untuk selama-lamanya. Iblis musuh
orang percaya ditaklukkan dan diakhiri peranannya. Tubuh manusia telah menang
atas maut, dan maut tidak berkuasa atas tubuh orang percaya. Orang percaya
mendapat tubuh yang baru, yaitu tubuh kebangkitan seperti tubuh Yesus Kristus
yang terangkat ke sorga. Betapa mulianya kemuliaan pada waktu yang dinantikan,
dan itulah hari Tuhan (1 Cor. 15:42-57, Phil. 3:19-20, Rev. 12:7-11).
Kedatangan Tuhan kedua kali sangat berbeda sifatnya dengan kedatangan Tuhan
yang pertama. Dia sekarang datang sebagai Hakim dan Raja untuk menggenapkan
semua janji IllahiNya kepada semua orang percaya. Dia datang kedua kali juga
akan menetapkan satu pemerintahan dibawah kedaulatanNya sebagai Raja diatas
segala raja. Pemerintahan Kristus akan ditetapkan dan Dia akan memerintah
bersama dengan orang percaya (2 Tim. 2:11-12, Rev. 5:10, 20:4).
Kedatangan
Kristus Yesus kali kedua menyelesaikan semua rencana penyelamatan sepanjang
masa, semua janji Allah melalui kematian Yesus, semua musuh Allah yaitu iblis,
kematian dan dosa, semua itu akan ditaklukan. Allah membangun sesuatu yang baru
dimana semua maksud yang terdalam dari Allah akan diwujudkan (2 Pet. 3:10-14,
Rev. 22:1-15). Tetapi harus diingat supaya kita tetap menempatkan kedatangan
yang pertama dan kedua dalam suatu kaitan yang memadai. Karena kedatangan Tuhan
yang kedua kali bukan lebih penting dan berarti dari kedatanganNya yang
pertama. Kita boleh katakan bahwa kedatanganNya yang kedua sebagai wujud
kemenangan dari apa yang telah dikerjakan oleh Yesus Kristus pada kedatanganNya
yang pertama. KedatanganNya yang pertama telah memberi wujud kemenangan dalam
iman kepada orang yang percaya. Tetapi pada kedatanganNya yang kedua kali ialah
suatu proklamasi dimana kemuliaan kedatanganNya disaksikan oleh seluruh dunia.
Kedatangan Yesus kedua kali membuka selubung segala sesuatu yang masih
tersembunyi selama ini. Kata “Apokalipsis” yang berarti menyingkapkan selubung
yang menutup selama ini. Semua pernyataan iman serta janji pengharapan orang
percaya dinyatakan secara terbuka kepada semua mahluk (Rom. 8:18-19, 2 Tes.
1:7, 1 Pet. 1:7). Begitu pula kata “Epifanea” yang berarti satu penyataan atau
manifestasi. Tuhan Yesus datang kedua kali sebagai satu penyataan terbuka. Dia
datang seperti cahaya, tidak tersembunyi, dilihat oleh semua orang (2 Tes. 2:8,
1 Tim. 6:14, 2 Tim. 1:10, Titus. 2:13).
2. Dia
datang menjemput umatNya. Tuhan Yesus pernah berkata: “Dan apabila Aku telah
pergi ke situ dan menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan
membawa kamu ketempat Ku, supaya dimana Aku berada, kamupun berada” (John
14:3). Tuhan Yesus bukan hanya menjemput orang percaya yang hidup pada saat
kedatanganNya tetapi termasuk juga orang percaya yang telah meninggal sepanjang
masa, mereka akan bersama-sama orang percaya yang hidup menghadap Tuhan Yesus
diawan-awan. Ketika Yesus mati maka Dia telah menebus segenap tubuh, jiwa dan
roh manusia. Oleh karena itu keseluruhan semua unsur manusia telah
diselamatkan. Keselamatan bukan hanya jiwa dan roh manusia tetapi juga
tubuhnya. Tetapi tubuh yang darah daging, tidak boleh mewarisi kerajaan sorga,
sebab itu tubuh manusia harus mendapat tubuh kemuliaan terlebih dahulu (1 Cor.
15:50, Rom. 8:23). Caranya, pada saat kedatangan Yesus kedua kali maka
orang-orang mati yang percaya kepada Tuhan sepanjang zaman akan dibangkitkan
terlebih dahulu kemudian kita yang tertinggal yang hidup sampai Tuhan datang
akan mengalami pengubahan tubuh dari tubuh yang fana menjadi tubuh yang kekal,
tubuh orang percaya menjadi serupa dengan tubuh kemuliaanNya. Dengan tubuh yang
baru inilah semua orang percaya bersama yang dibangkitkan akan berjumpa dengan
Dia diawan-awan (Phil. 3:19-20. 1 Cor. 15:50-54, 1 Tes. 4:13-18, John 11:25).
Pada
kebangkitan yang pertama ini hanya khusus bagi mereka yang mati dalam iman,
inilah yang dikatakan “Kebangkitan Pertama”. Sedangkan mereka yang menolak Dia
tidak dibangkitkan pada saat itu. Kebangkitan orang-orang tidak percaya nanti
terjadi setelah “Kerajaan Seribu Tahun Damai”. Mereka akan masuk ke pehukuman
selama-lamanya, dan inilah yang dikatakan “Kematian Kedua” (Rev. 20:5-6, Rev.
20:11-15).
3.
Kedatangan Yang Kedua Untuk Menghakimi Semua Orang. Kedatangan Yesus yang kedua
kali sebagai Hakim yang menghakimi semua orang, baik orang yang hidup maupun
yang mati. Semua akan mendapat balasan sesuai dengan perbuatannya. Semua orang
akan mempertanggung-jawabkan semua perbuatannya dihadapan Yesus Kristus sebagai
Hakim Yang Agung (Jude 1:15, 1 Pet. 4:5, Heb. 4:13). Tentu saja cara pehakiman
sangat berbeda dengan pehakiman yang kita ketahui. Sebab, Tuhan Yesus adalah
Maha Tahu (Omniscience), Dia telah mengetahui apa yang telah kita perbuat, Dia
mengetahui sampai kedalaman isi hati manusia. Tiada yang tersembunyi bagiNya,
semua harus memberi pertanggungan jawab 2 Tim. 4:1, Act 17:31). Kedatangan
Yesus untuk menghakimi itu diajarkan dengan jelas dalam Perjanjian Lama juga.
Jadi ajaran tentang kedatanganNya untuk menghakimi bukan hanya menjadi ajaran
Perjanjian Baru (Psalm 110:5, Mal. 3:1-3). Selengkapnya bacalah ayat-ayat
berikut tentang kedatanganNya yang kedua kali sebagai Hakim Yang Adil (Mat.
16:27, Act 10:42, 1 Cor. 4:5, Rom. 2:3-16).
4.
KedatanganNya kedua Kali Membangkitkan Orang Mati. Pada saat kedatanganNya
kedua kali, maka akan terjadi bahwa semua orang benar dari seluruh zaman akan
dibangkitkan Tuhan. Orang-orang yang lagi hidup tidak mendahului orang yang
mati dalam menghadap kepada Tuhan. Karena pada saat Yesus Kristus datang
kembali maka orang-orang mati didalam Dia akan lebih dahulu bangkit dengan
tubuh kebangkitan kemudian barulah orang percaya yang masih hidup mendapat
tubuh kebangkitan dan bersama-sama menghadap Tuhan diawan-awan (1 Tes. 4:13-18,
1 Cor. 15:51-52). Orang percaya harus mendapat tubuh kebangkitan yaitu satu
jenis tubuh yang akan mewarisi Kerajaan Sorga. Firman Allah berkata bahwa
daging dan darah tidak akan mewarisi Kerajaan Sorga, bahwa yang akan binasa
tidak dapat mewarisi yang tidak akan binasa. Jadi tubuh ini memang harus
diganti dengan tubuh yang bersifat kekal. Yesus Kristus sendiri yang akan
mengubah tubuh orang percaya menjadi serupa dengan tubuhNya yang penuh
kemuliaan (Phil. 3:20-21).
5.
KedatanganNya Untuk Menetapkan Pemerintahan Orang Percaya. Kedatangan Yesus
kedua kali juga akan menetapkan KerajaanNya di muka bumi. Dia akan memerintah
sebagai Raja dan orang-orang percaya akan ikut memerintah bersama-sama dengan
Dia. Ada tiga jabatan Tuhan Yesus yang ketiganya harus digenapi. Yesus sebagai
Raja dihati yaitu sebagai Raja Damai yang oleh iman telah kita kecapi selama
menjadi orang percaya. Tetapi kedatangaNya kedua kali akan menetapkan kerajaan
dimana Dia akan memerintah sebagai Raja di bumi bersama orang percaya, selama
seribu tahun (Rev. 20:4, 2 Tim. 2:12). Orang-orang yang mati didalam Dia akan
dibangkitkan terlebih dahulu dan bersama-sama orang percaya yang masih hidup
dengan tubuh kemuliaan terangkat keangkasa bertemu dengan Penganten Lelaki,
kemudian akan turun ke bumi dan memerintah sebagai Raja bersama-sama dengan
seluruh orang percaya 1.000 tahun lamanya (Millenium), Rev. 20:1-4, Rev. 11:15.
IV. Waktu
Kedatangan Tuhan kedua Kali. Tuhan Yesus pernah berkata bahwa tentang waktu dan
jam kedatanganNya, tidak seorangpun dapat mengetahui Malaikat dan Tuhan Yesus
sekalipun, hanya Bapa di Surga yang mengetahuinya (Mat. 24:36). Memang pada
zaman rasul mereka terlalu mengharapkan Yesus Kristus segera kembali pada masa
generasi zaman rasul. Bahkan, ada yang terlalu berharap tentang kedatanganNya
segera akan terjadi. Sehingga keluarlah ajaran tentang waktu kedatangan. Yesus
Kristus datang kedua kali harus terjadi setelah manusia durhaka (antikris) itu
dinyatakan waktunya. Hal itu ditegaskan oleh rasul Paulus menghadapi begitu
banyaknya ajaran tentang Yesus Kristus segera datang pada masa generasi pertama
itu (2 Tes. 2:1-8).
Yesus
berkata, bahwa Injil Kerajaan itu harus mencapai seluruh dunia sebagai satu
kesaksian kepada seluruh bangsa barulah tiba hari itu. Seluruh dunia harus
diberi kesempatan untuk mendengar Injil Keselamatan dan mendapat kesempatan
untuk menerima atau menolak Dia sebagai Tuhan dan Juruselamat (Mat.24:14).
Dewasa ini, belum seluruh dunia atau segenap bangsa-bangsa memperoleh
kesempatan untuk mendengar kesaksian tentang Yesus Kristus. Pemberitaan Injil
harus mengglobal, harus mencapai setiap bangsa, suku dan bahasa barulah tiba
waktu itu. Dalam Kisah 3:21, bahwa Dia belum boleh datang kembali ke bumi
sampai segala sesuatu dipulihkan. Semua kebenaran Alkitab yang pernah terjadi
bukanlah cerita dongeng yang tidak wajib dipercaya, semua kebenaran Alkitab,
kemuliaan gereja mula-mula, karunia-karunia Roh Kudus dan semua janji-janji
Firman Allah bahkan semua nubuatan harus digenapkan, barulah tiba hari itu.
Diantaranya, Israel sebagai satu bangsa akan dikembalikan Tuhan terlebih dahulu
ke Tanah Perjanjian, Allah akan kumpulkan mereka dari segenap muka bumi untuk
kembali ke Yerusalem barulah tiba hari yang mulia itu (Jer. 32:37, Eze. 11:17,
Zef. 3:19). Sebagai satu negara mereka telah berdiri kembali pada tahun 1948,
tetapi sebagian besar bangsa ini masih tersebar di seluruh muka bumi. Mereka
harus dikembalikan Tuhan ke tanah airnya kembali sebelum hari mulia yaitu
kedatangan Kristus sebagai Hakim dan Raja.
Alkitab
berkata bahwa sifat kedatangan Tuhan kedua kali seperti pencuri kepada mereka yang
tidak berjaga-jaga, sehingga mereka akan terjerat. Tetapi bagi orang percaya
yang tidak tidur dalam arti berjaga-jaga dihisabkan seperti orang yang hidup
dalam siang hari. Hari kedatangan yang mendadak sifatnya (seperti kilat), tidak
membuat orang percaya kecurian. Karena itu dianjurkan supaya orang percaya
selalu bersifat aktif dan tetap giat dalam pekerjaan Tuhan. Kita harus
berjaga-jaga, entah kapan waktunya selalu kedapatan seperti orang yang hidup
pada siang hari (Mat. 24:43-44, 1 Tes. 5:1-9). Kita harus percaya kata Yesus
bahwa waktu dan jam kedatangan kedua kali tidak ada seorangpun dapat mengetahui
dengan pasti, sesuai dengan pernyataan Tuhan Yesus (Mat. 24:36). Kita harus
mengingat bahwa Tuhan Yesus menjawab itu dalam kapasitas sebagai manusia sejati.
Walaupun sebagai Tuhan, Yesus Kristus tahu tepat waktunya. Dia sedang mengajar
manusia untuk kesiapan menanti kedatanganNya yang kedua kali. Gereja harus
menanggapi kedatangan Yesus kedua kali melalui tanda-tanda yang diberikan
Firman Allah. Tanda-tanda kedatanganNya diantaranya sebagai berikut:
1.
Kembalinya Israel ke Yerusalem. Tersebarnya Israel ke seluruh dunia pada saat
Titus menghancurkan Bait Yerusalem. Penolakan Israel adalah kemurahan bagi
seluruh bangsa-bangsa. Tetapi, Firman Allah dengan jelas akan memberikan
kesempatan kembali kepada bangsa Israel untuk anugerah keselamatan itu. Maksud
utama kembalinya seluruh bangsa Israel dari seluruh dunia ialah untuk membangun
kembali Bait Allah di Yerusalem. Kerinduan ini akan mendorong mereka untuk
kembali ke Israel berkumpul. Mereka akan diberi kesempatan sekali lagi di tanah
perjanjian untuk menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Walaupun
semangat berkumpul dari seluruh dunia ada hubungan dengan pembangunan kembali
Bait Yerusalem, tetapi Tuhan mempunyai rencana yang indah untuk mereka,
sekarang mereka telah membangun satu negara (1948), tetapi mereka belum
menerima Yesus sebagai Messias, dan sebagian besar bangsa ini masih tersebar di
seluruh dunia. Mereka harus kembali berkumpul menjadi suatu tanda sebelum hari
kedatangan Yesus kedua kali (Jer. 32:37, Eze. 11:17, Zef. 3:19). Israel telah
membangun suatu negara yang merdeka tanggal 14 Mei 1948, Firman Allah
mengatakan bahwa apabila hal itu telah terjadi sebagai pertanda bahwa waktunya
sudah dekat, sudah diambang pintu (Mat.24:32-33). Berdirinya Israel sebagai
satu negara dan selanjutnya akan menampung kembali seluruh Israel dari seluruh
penjuru dunia sebagai satu tanda tentang kedatangan Yesus Kristus yang kedua
kali.
2.
Pertumbuhan Pekabaran Injil Yang Dahsyat. Injil Kerajaan itu harus sampai
kepada segenap bangsa, suku dan bahasa di seluruh dunia barulah tiba kesudahan
itu. Suatu tanda zaman diambang pintu kedatangan Yesus Kristus, ialah
terjadinya kelaparan rohani yang dahsyat di seluruh dunia. Sehingga
menghasilkan pertobatan besar-besaran, banyak bangsa akan datang sujud
menyembah kepada Tuhan. Gereja akan panen dengan jiwa-jiwa baru. Pekerjaan
kegerakan besar di akhir zaman dilambangkan dengan seekor kuda putih dengan
penunggang yang memegang sebuah panah dengan mahkota dan ia maju sebagai
pemenang terus menerus. Melambangkan kegerakan dan kebangunan rohani yang besar
dan membawa kemenangan jiwa besar-besaran (Rev. 6:1-2, Amos 8:11-12). Roh Kudus
akan dicurahkan dua kali ganda dan gereja Tuhan melimpah dengan kuasa Allah.
Kemuliaan hadirat Allah menyertai penginjilan gereja Tuhan (Joel 2:23-26,
2:28-29). Gereja menjadi kaya dengan Firman Allah, melimpah dengan urapan yang
baru. Semua yang terjadi pada gereja mula-mula, dimana begitu banyak yang
menerima Kristus sebagai Tuhan karena melihat kuasa mujizat yang melimpah
menyertai Gereja Tuhan (Isa. 62:1-2).
3. Keadaan
Yang Sukar, Kasih Menjadi Tawar, Orang Akan Murtad. Diambang kedatangan Yesus
kedua kali akan terjadi suatu masa yang sukar, semua akan mementingkan diri
sendiri sehingga kehancuran kehidupan sosial dalam masyarakat, keadaan beragama
hanya disimbolkan secara lahiriah tidak pernah menyentuh hakekat kehidupan.
Kasih orang banyak akan menjadi tawar, sifat keduniawian masyarakat akhir zaman
masuk kedalam gereja. Tidak ada lagi kasih sebagai pengikat sesama orang
percaya. Masing-masing berjalan dijalannya sendiri-sendiri. Ketidak taatan akan
Firman Allah melanda gereja Tuhan (2 Tim. 3:1-5). Banyak orang percaya akan
gugur dari iman sebab pengaruh kehidupan lahiriah, manusia akan mengasihi diri
sendiri dan mengasihi apa yang ada didalam dunia ini, keinginan daging,
keinginan mata dan keangkuhan hidup (1 John 2:15-17). Bahkan dikatakan begitu
banyak akan murtad meninggalkan Yesus sebagai ciri akhir zaman (1 Tim. 4:1, 2
Tes. 2:3). Memang kelihatannya bertentangan dengan tanda sebelumnya, bahwa
sebelum hari itu akan terjadi kegerakan besar penginjilan yang bersifat global.
Tanda kemerosotan iman bagi orang percaya juga menjadi tanda kedatangan Tuhan
kedua kali. Bahkan dikatakan kalau waktunya tidak dipersingkat akan sangat
sukar orang diselamatkan. Tetapi karena orang-orang pilihan maka waktu itu
dipersingkat. Rupanya, orang-orang yang setia dan menyucikan diri dan
sungguh-sungguh berbakti kepada Dia menjadi penyebab bahwa Tuhan akan
mempersingkat waktu itu. Kita dapat membayangkan betapa dahsyatnya kejahatan
dan kemurkaan iblis diambang kedatangan Tuhan kedua kali. Begitu pula ada ayat
yang menulis bahwa orang kudus akan bertambah kudus dan orang-orang cemar
semakin cemar (Rev. 22:11, 2 Pet. 3:9-11, Mat. 24:22).
4. Ajaran
Sesat dan Nabi-Nabi Palsu. Gereja harus bertumbuh menjadi dewasa untuk mencapai
kesatuan iman dan mengalami kepenuhan Kristus supaya tidak diombang-ambingkan
oleh rupa-rupa angin pengajaran oleh permainan palsu manusia, kelicikan yang
menyesatkan (Ephe. 4:13-14). “Roh dengan tegas mengatakan bahwa di waktu
terakhir begitu banyak yang murtad karena mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran
setan-setan (1 Tim. 4:1). Pengajar-pengajar sesat akan gentayangan kesana
kemari untuk berusaha membawa sebanyak-banyaknya orang tersesat melalui ajaran
setan-setan (Mat. 24:23-24). Sebelum kedatanganNya gereja harus membentengi
diri dengan ajaran yang benar, menjadi dewasa sehingga mampu mendeteksi suatu
ajaran yang ternyata berakhir dengan kesesatan. Begitu banyak ajaran yang tidak
sehat menjamur dewasa ini dan gereja harus waspada. Begitu pula kecenderungan
mendengar ajaran yang sesat ini mendorong mereka mempersiapkan guru-guru yang
sesuai dengan kehendak mereka, supaya dapat memuaskan hawa nafsu (2 Tim 4:3, 2
Pet 2:1-3). Begitu banyak kesesatan telah meracuni ajaran yang sehat.
Kesemuanya bermaksud mangantar orang-orang percaya menjadi pengikut iblis.
5.
Manifestasi antikris. Antikris berarti “Pelawan Kristus”, dia adalah seorang
pengikut Kristus yang murtad dan menjadi pelawan Kristus. Setan memakai seorang
manusia untuk berkuasa diatas muka bumi dan menganiaya semua orang percaya
untuk murtad dan menyembah dia sebagai tuhan. Satu masa sebelum Tuhan Yesus
datang kedua kali diperuntukkan bagi dia dan setelah masa itu Tuhan Yesus
datang mengakhiri pemerintahannya dan dilanjutkan dengan Pemerintahan Yesus
Kristus sebagai Raja, yang memerintah bersama orang percaya selama 1.000 tahun
(2 Tes 2:1-8, Rev 12:14, Rev 20:1-5). Tentang antikris dan masa berkuasanya
diuraikan khusus dibagian berikut.
V. Masa
Aniaya Orang Percaya. Di Alkitab tentang masa aniaya orang percaya (Tribulasi)
menunjuk pada tiga pengertian yaitu: Pertama: Bahwa gereja Tuhan tidak akan
luput dari aniaya sepanjang zaman. Kalau dunia membenci orang percaya karena
memang orang percaya bukan berasal dari dunia ini. Sama seperti Yesus Kristus
bukan berasal dari dunia demikian juga orang percaya. Tuhan akan meluputkan
orang percaya karena Dia selalu menyertai gerejaNya sepanjang zaman gereja
(John 16:32-33, John 17:16). Kedua: Pengertian akan datang penganiayaan besar
akan menimpa orang percaya. Dunia akan dibawah kekuasaan antikris dan
menganiaya semua orang percaya supaya menolak Yesus sebagai Tuhan. Orang
percaya akan dianiaya untuk dapat murtad supaya menyembah dia bahkan banyak
yang akan mengalami penganiayaan dalam mempertahankan Nama Kristus, mereka akan
mati syahid dimasa tribulasi (Rev. 3:10, 1 Tes.5:9, Rev.6:12-17).
Kalau ada masa
aniaya akan dialami oleh orang percaya dan mengalami puncak selama satu masa
dan dua masa dan setengah masa atau 3,5 tahun. Tuhan berjanji akan melindungi
orang percaya (Gerika: “Ek” atau “out of”) dari pencobaan berat yang akan
menimpa seluruh dunia. Antikris atau si naga yang menjadi penguasa pada masa
tribulasi tidak dapat menganiaya orang percaya yang benar karena perlindungan
Tuhan. Dikatakan bahwa gereja Tuhan akan diterbangkan dengan dua sayap burung
nasar untuk dilindungi oleh Tuhan selama 3,5 tahun (Rev. 12:14). Ketiga: Dari
nubuatan 70 minggu untuk Israel bahwa 69 minggu telah digenapkan sampai kepada
Yesus Sang Messias diurapi pada usia 30 tahun. Kemudian satu minggu yang
terakhir merupakan minggu penganiayaan atas Israel setelah sang raja penguasa
tribulasi menghentikan korban di Bait Allah (Dan.9:25-27). Perjanjian itu
menjadi berat dan sejak itu terjadi penganiayaan atas Israel. Karena itu
menurut paham ini sebelum antikris berkuasa dan menganiaya bangsa Israel maka
mereka percaya bahwa Bait Allah Yerusalem harus dibangun kembali.
Ketiga
pandangan tentang masa aniaya diatas jelas berbeda satu dengan yang lain.
Melalui nubuatan Daniel khusus untuk bangsa Israel bahwa minggu yang ke tujuh
puluh adalah satu kesempatan terakhir yang Allah berikan bagi bangsa ini untuk
memulihkan segala sesuatu. Kita harus ingat bahwa bangsa Israel sampai hari ini
secara bangsa tetap masih memegang Taurat Musa dan tetap menolak Yesus Kristus
sebagai Messias. Itulah sebabnya mereka yakin tentang pembangunan Bait Allah
harus segera dimulaikan. Sedangkan minggu ke 70 khusus untuk bangsa Israel,
kami juga percaya bahwa setelah jaman bangsa-bangsa berakhir maka rencana Allah
akan kembali kepada Israel (Rom 11:25-26). Kalau minggu terakhir (ke 70) bagi
keyakinan Israel diperuntukkan untuk pemulihan mereka yaitu pembangunan Bait
Allah dan dimulainya lagi ibadah didalamnya sesuai keyakinan mereka, itu
berarti suatu pengungkapan misteri bahwa Israel akan menerima Yesus sebagi
Messias sehingga Bait Allah yang akan dibangun pasti menjadi Bait Allah
dihadapan Allah.
Perhatikan
nubuatan bahwa Allah akan mengumpulkan mereka kembali dan memberi mereka hati
yang lain dan roh yang baru didalam bathin mereka dan mereka akan hidup taat.
Satu nubuatan tentang pertobatan bangsa Israel di minggu terakhir, mereka
berkesempatan untuk menerima Yesus sebagai Tuhan dan Messias (Eze.11:17-19,
Rom.11:25-26). 1. Pengungkapan misteri minggu ke 70. Daniel 9:27. Banyak
penafsir langsung menempatkan bahwa raja itu adalah si antikris sehingga mereka
mengajarkan bahwa masa antikris adalah 7 tahun sesuai dengan minggu terakhir
dalam minggu ke 70. Karena itu bagi penafsir yang percaya masa antikris ialah 7
tahun, percaya bahwa Bait Allah di Yerusalem harus dibangun kembali. Sebab
ditengah minggu si antikris akan membuat perjanjian akan menjadi berat dengan
mengehentikan korban sembelihan di Bait Allah. Disinilah penyebabnya, mereka
menafsir tentang kuda putih dan penunggangnya dalam Rev 6:2, bahwa itu adalah
antikris dengan segala kemenangannya. Karena sebelum antikris menghentikan
korban sembelihan di Bait Allah dan akan duduk didalmnya untuk minta disembah
sebagai Tuhan dan menguasai dunia, maka dia harus memperoleh kemenangan terus
untuk membangun pemerintahan dunia dan disembah sebagai Allah (Rev. 6:1-17, 2
Tes.2:1-8). – Mereka menafsir bahwa raja itu adalah si antikris yang akan
berperan penuh selama satu kali 7 masa atau 7 tahun, itulah sebabnya mereka
langsung membangun ajaran sesuai dengan nubuatan Daniel 9:27, bahwa masa
antikris selama 7 tahun yaitu penggenapan minggu ke 70. – Sesuai dengan
penafsiran tentang nubuatan, maka bagi tafsiran ini Bait Allah Yerusalem harus
dibangun, karena antikris akan menghentikan korban di pertengahan minggu
(setelah 3,5 tahun), kemudian dia akan duduk di Bait Allah tersebut dan
memerintah dunia serta minta disembah sebagai Allah (2 Tes. 2:1-7). – Sebelum
antikris duduk di Bait Allah dan minta disembah sebagai Allah, dia harus
mendapatkan kemenangan. Karena itu tafsiran tentang Kuda Putih dalam Rev. 6:2,
bahwa Kuda Putih tersebut adalah antikris.
Kelemahan
tafsiran tentang masa aniaya adalah 7 tahun yaitu penempatan langsung minggu ke
70 di penghujung zaman sebelum kedatangan Yesus kedua kali, sebagai berikut.
Pertama: Mereka menafsir bahwa raja itu dalam ayat 27 adalah oknum antikris.
Kata “Raja Itu” mestinya ada hubungan dengan ayat-ayat sebelumnya (baca
Dan.9:25-27). Dengan menafsir Raja Itu adalah oknum antikris maka ayat 27
menjadi berdiri sendiri terpisah dari ayat-ayat sebelumnya. Sedangkan Daniel
9:25-27 ialah nubuatan 70 minggu merupakan satu kesatuan yang saling
menggenapkan. Dengan menafsir bahwa raja itu adalah antikris telah meninggalkan
kontekstual dari nubuatan itu sendiri. Kedua: Nubuatan masa aniaya tujuh tahun
telah memaksakan suatu kebenaran yang keliru dengan akan dibangunnya Bait Allah
dimana sebentar perjanjian akan menjadi berat sebab antikris akan menghentikan
korban sembelihan dan korban santapan. Itu berarti, bahwa tafsiran ini masih
percaya bahwa kebenaran taurat tentang penyembelihan binatang sebagai pokok
ibadah masih berlaku kepada bangsa ini. Sedangkan penghancuran Bait Allah oleh
Titus telah dinubuatkan oleh Yesus untuk menghentikan semua korban sembelihan
binatang.
Setelah
kematian Kristus Yesus sebagai Anak Domba Allah, maka Allah membenci semua
korban sembelihan. Kebenaran Taurat tidak ada lagi, semua telah digenapkan
didalam Tuhan Yesus Kristus (John.1:29, Heb.9:13-14, 10:1, 4). Ketiga: Penafsir
masa aniaya 7 tahun tidak menempatkan peranan Yesus sebagai Juruselamat dalam
tafsiran 70 minggu, sebab memisahkan ayat 27 dan ayat-ayat sebelumnya. Karena
penjelasan karya Kristus untuk menghentikan korban-korban sembelihan dan
menggenapkan Taurat justru terletak pada ayat 27 tersebut. “Raja itu membuat
perjanjian itu menjadi berat bagi banyak orang selama satu kali 7 masa. Pada
pertengahan 7 masa itu ia akan menghentikan korban sembelihan dan korban
santapan…”. Secara hurufiah tafsiran masa aniaya 7 tahun begitu jelas dapat
diterima. Tetapi tafsiran 7 tahun tribulasi banyak meninggalkan hakekat kebenaran
terutama tidak menempatkan peranan karya Kristus dan kebenaranNya sebagai pokok
nubuatan. Diantaranya masih menempatkan Taurat sebagai kebenaran Israel.
Pandangan
kedua: Daniel 9:27, bahwa Raja Itu, keterangan ayat 25, menunjuk pada Yesus
Kristus (Yang Diurapi). Membuat perjanjian menjadi berat bagi semua orang yaitu
ketika Yesus menunjuk diriNya sebagai Messias dan sebagai Allah sangat melukai
keyakinan kepercayaan agama Yahudi yang “Monotheisme”. Yesus Kristus sebagai
Messias dan memproklamasikan misiNya membuat bangsa Israel sangat tersinggung.
Hal-hal yang memberatkan Israel menerima misi Yesus adalah: – Dia menyatakan
diriNya sebagai Tuhan dan menghancurkan theologi Israel yang monotheisme, yaitu
kepercayaan kepada Allah yang esa. Konsep Allah yang Tritunggal belum dipahami
pada waktu itu. Pengakuan Yesus sebagai Tuhan dan Messias, dianggap telah
menghujat Allah. Itulah sebabnya, misi Yesus sebagai Juruselamat ditolak bangsa
ini (John.12:45, 14:9). Pengakuan Yesus Kristus sebagai Messias dan Tuhan
dianggap sebagai menghujat Allah (Eccl. 24:16). Karena itu Yesus Kristus
ditolak dan harus dihukum mati. Benarlah nubuatan Firman Allah, pengungkapan
misi Yesus sebagai perjanjian yang baru tidak menyenangkan orang banyak. Yesus
Kristus harus ditolak dan dihukum mati. Kematian Yesus Kristus sebagai Domba
Allah terjadi setelah Dia melayani 3,5 tahun lamanya. Dia mati ditengah minggu
untuk menghentikan korban sembelihan dan santapan sebab Dia sebagai penggenap
semua sistem korban dalam Taurat (Heb. 9:11-14). – Konsep Messias bagi Israel
adalah datangnya seorang raja akan menetapkan kembali tahta Daud dan sekaligus
melepaskan dan membebaskan Israel dari penindasan dan pendudukan kerajaan
Romawi. Sejak penghancuran dan pembuangan Israel ke Babel oleh Raja Nebukadnezar
(tahun 606 SM), maka bangsa ini silih berganti dijajah oleh raja-raja asing.
Mereka merindukan satu Messias untuk membebaskan dan menjadikan Israel kembali
menjadi kerajaan besar berdaulat ditakuti negeri sekitar seperti pada zaman
Raja Daud. Ketika Yesus memproklamasikan diri sebagai Messias dan Juruselamat
dalam arti rohani maka bangsa ini kecewa. Bahkan menuduh Dia menghujat Allah.
Murid-murid Yesus sekalipun sebelum hari kepenuhan Roh Kudus dalam hati
sanubari menganggap bahwa Yesus Kristus sebagai Messias penerus tahta Daud.
Ketika Yesus hendak terangkat ke surga, mereka dengan diam-diam bertanya-tanya,
“Maka bertanyalah mereka yang berkumpul disitu: “Tuhan maukah Engkau pada masa
ini memulihkan kerajaan bagi Israel?” (Act 1:6).
Israel telah
salah kaprah tentang arti Messias yang sebenarnya. Messias diartikan secara
lahiriah, sebagai Juruselamat kerajaan dan bangsa Israel lahiriah. Dia telah
dibuang, namun telah menjadi Batu Penjuru (1 Pet. 2:6-7). – Setelah penolakan
Israel kepada Yesus sebagai Messias, Israel masih terus mempersembahkan korban
sembelihan di Bait Allah. Walaupun ketika Yesus mati sebagai Messias bahwa
tirai Bait Allah yang memisahkan ruangan maha kudus tercabik dari atas ke bawah
yang berarti bahwa semua telah genap didalam Yesus Kristus dan Allah tidak
berkenan lagi akan korban-korban sembelihan dan santapan (Mat. 27:51, Exo.
26:31-33). Karena itu pelayanan Yesus selama 3,5 tahun yang berakhir pada
pertengahan 7 tahun, adalah penggenapan 1/2 minggu dari minggu yang ke 70 (minggu
terakhir). Pekerjaan Yesus sebagai Messias-lah yang menghentikan semua korban
sembelihan dan santapan di tengah minggu. Yesus setelah melayani 3,5 tahun maka
Dia mati untuk menggenapkan Taurat dan menghentikan semua korban sembelihan dan
santapan. Dia datang untuk menggenapkan hukum Taurat (John.1:29, Heb.9:11-14,
Dan.9:27). Selanjutnya, “Diatas sayap kekejian akan datang yang membinasakan”
mempunyai arti pengertian ganda. “Diatas sayap kekejian” dalam bahasa Inggris
“The overspreading of abominations (KJV)” Overspread (Ibr.Kanaph), berarti
ujung dari satu bentangan, “A wing of bird” suatu bentangan atau jangkauan,
seperti sayap burung yang mempunyai ujung jangkauan. Setelah kematian Kristus
dan tirai yang memisahkan tempat maha kudus telah tercabik, tetapi Israel terus
melanjutkan ibadah Taurat dan penyembelihan binatang yang menerbitkan kemurkaan
Allah, berjalan terus. Allah mensifatkan hal tersebut sebagai sayap kekejian.
Atau bentangan waktu yang menerbitkan kekejian Allah. Pelaksanaan penyembelihan
berjalan terus selama 40 tahun mengundang kemurkaan Allah dan akhirnya Allah
mengutus jenderal Titus panglima Romawi datang membinasakan Yerusalem dan Bait
Allah didalamnya.
Walaupun
Bait Allah telah dihancurkan dan Israel tersebar keseluruh bumi tetapi mereka
tetap menolak Yesus sebagai Messias. Bahkan sampai hari ini mereka masih
merindukan untuk membangun Bait Allah itu kembali dan melanjutkan ibadah berupa
penyembelihan binatang. Secara lahiriah mereka tidak lakukan itu, tetapi
didalam hati mereka masih memegang teguh aturan Taurat dan merindukan bait
Allah dibangun, kemudian mengadakan penyembelihan seperti dahulu. Selama mereka
menolak Yesus sebagai Messias dan berpegang pada aturan Taurat. 2. Antikris
berkuasa selama 3,5 tahun. Raja itu ialah Tuhan Yesus Kristus yang telah
menghentikan korban sembelihan ditengah minggu. Pelayanan Yesus Kristus selama
3,5 tahun di bumi sudah menggenapkan setengah dari satu minggu terakhir.
Diikuti oleh satu bentangan waktu “Diatas sayap kekejian” atau “The overspreading
of abominations”, akan datang yang membinasakan. Pengertian melalui satu
bentangan waktu akan datang yang membinasakan digenapkan dalam rangkap dua.
sumber : "http://www.gpdiworld.us/akhir-zaman-eskatologi-1"
0 komentar:
Post a Comment