Bentangan 40
tahun, datanglah jenderal Titus dari Romawi menghukum Israel dengan
menghancurkan dan membinasakan kota itu dan Bait Allah didalamnya. Selama 40
tahun Israel tetap mengadakan penyembelihan dan pengorbanan darah. Mereka tidak
mengindahkan Darah Kristus sebagai korban pendamai manusia dengan Allah yang
telah menggenapkan Taurat. Pengorbanan darah binatang di Bait Allah Yerusalem
selama 40 tahun adalah kekejian dihadapan Allah (Isa. 66:3-4).
Jenderal
Titus bukanlah antikris atau si pembinasa yang akan menguasai dunia tetapi dia
adalah bayangan antikris yang akan datang sebagai pembinasa terbesar yang akan
menganiaya orang-orang Kristen. Dia telah dipakai Tuhan untuk menggenapkan
nubuatan sehingga Allah menghancurkan dan membinasakan Bait Yerusalem dan kota
Yerusalem karena ibadah kekejian itu. Bayangkan bahwa Firman Allah berkata
bahwa yang mereka sembah adalah dewa kejijikan dan Allah akan memberlakukan
mereka dengan sewenang-wenang (Isa. 66:3-4).
- Bentangan
yang panjang sebagai zaman gereja. Setelah penggenapan 3,5 tahun pertama maka
ada satu bentangan yang panjang yang masih berlaku sampai hari ini. Walaupun
tidak ada lagi penyembelihan dan penumpahan darah binatang di Yerusalem karena
Bait Yerusalem belum berdiri. Tetapi Israel sampai hari ini masih menolak Yesus
sebagai Messias. Bahkan mereka masih merindu untuk membangun kembali Bait
Yerusalem diatas fondasi bangunan yang lama. Hal itu mereka belum dapat lakukan
sebab diatas fondasi bangunan yang lama telah berdiri dua buah bangunan suci
umat muslim, yaitu masjid Al Aqsa dan Dome of the Rock.
“Overspreading
of Abominations” masih berlaku bagi mereka. Benar tidak ada penumpahan darah
binatang lagi, tetapi dalam hati mereka kerinduan untuk melakukan ibadah
kekejian itu masih meluap-luap. Bahkan semangat inilah yang menjadi motivasi
utama bangsa Israel untuk kembali ke tanah Palestina. Mereka merindu untuk
kembali ke tanah perjanjian dengan semangat untuk mebangun kembali Bait Allah
dan melakukan ibadah Taurat didalamnya. Tetapi, tentu saja Allah tidak
mengijinkan hal itu dapat terjadi. Sebab Tuhan Allah yang telah menghancurkan
Bait di Yerusalem tahun 70 M sebagai pehukuman atas kekerasan hati mereka.
Tuhan Allah pula yang mengijinkan dibangunnya bangunan suci umat muslim diatas
fondasi Bait Yerusalem, supaya mencegah pembangunan Bait Yerusalem. Bentangan
yang panjang yang merupakan kebencian Allah atas Israel tetapi itu adalah
anugerah keselamatan untuk bangsa-bangsa lain. Kita kenal sebagai zaman gereja.
Keselamatan didalam Kasih karunia Kristus diproklamasikan untuk semua bangsa.
(Rom. 11:11)…”maka aku bertanya: Adakah mereka tersandung dan harus jatuh?
Sekali-kali tidak. Tetapi oleh pelanggaran mereka, keselamatan telah sampai
kepada bangsa-bangsa lain, supaya membuat mereka cemburu”.
Jadi,
setelah 3,5 tahun minggu ke 70 digenapkan melalui pelayanan Yesus maka ada satu
bentangan atau gap yang memisahkan 3,5 tahun pertama dan 3,5 tahun kedua dan
menggenapkan minggu ke 70, kemudian Yesus datang kedua kali untuk menutup
zaman. Bentangan yang panjang atau gap diantara 3,5 tahun pertama dan 3,5 tahun
yang terakhir telah diuraikan diatas itulah suatu masa Injil diberitakan kepada
segenap bangsa dan apabila genap waktunya zaman bangsa-bangsa (zaman gereja),
Allah akan beralih kembali kepada bangsa ini. Dalam Rev. 11:3-6 bahwa ada dua
saksi yang akan bersaksi selama 1260 hari kepada bangsa Israel. Melihat mujizat
yang dikerjakan oleh kedua saksi itu, rupanya mereka adalah Musa dan Elia.
Sebab mereka mempunyai kuasa menutup langit supaya tidak turun hujan dan
menjadikan air menjadi darah (Gen.7:17-19, 1 King.17:1). Zaman gereja atau
zaman bangsa-bangsa diakhiri dengan suatu waktu khusus untuk Israel
(Rom.11:11-12, 25-26). Kedua saksi akan bersaksi selama 3,5 tahun kepada bangsa
ini sebagai penutup minggu ke 70, sementara waktu yang sama kota Yerusalem dikuasai
dan di injak-injak selama 3,5 tahun.
- Masa
antikris selama 3,5 tahun, siapakah yang akan menginjak-injak kota Yerusalem
dalam nubuatan Rev. 11:2, dialah antikris yang menjadikan kota Yerusalem
sebagai pusat pemerintahan sedunia. tetapi sasaran antikris melalui politik dan
kekuatan ekonomi adalah untuk menghancurkan iman Kristen menjadikan semuanya
murtad dan mengangkat dirinya sebagai Tuhan untuk disembah. Dikatakan bahwa dia
akan duduk di Bait Allah dan minta disembah sebagai Allah. Penolakan penyembahan
kepada dia diikuti oleh penganiayaan besar-besaran kepada orang Kristen yang
ada pada waktu itu. Begitu banyak yang murtad tidak tahan oleh kesengsaraan
akibat penganiayaan dan banyak yang menjadi sahid Kristus. (2 Tes. 1:2-8,
Rev..6:7-11). Pemerintahan antikris berlaku selama 42 bulan atau satu masa dan
dua masa dan setengah masa atau 3,5 tahun. Dialah atau antikris penggenap
nubuatan bahwa diatas sayap kekejian akan datang yang membinasakan, tetapi
Tuhan Yesus akan mebinasakan sang pembinasa waktu Dia datang kedua kali (2
Tes.2:8, Rev..19:20). Kedatangan Yesus Kristus kedua kali akan menangkap dan
langsung melemparkan antikris dan nabi-nabi palsu ke neraka api belerang yang
kekal selamanya (Rev.19:20). Antikris akan berkuasa selama 3,5 tahun melengkapi
3,5 tahun pelayanan Yesus dan menggenapi minggu ke 70 nubuatan nabi Daniel
9:25-27, sebagai penutup zaman.
3. Sifat
masa kesengsaraan (Tribulasi). Alkitab banyak berbicara tentang sifat masa
kesengsaraan yang akan diakhiri dengan kedatangan Tuhan Yesus Kristus. Secara
ringkas kita melihat beberapa aspek yang jelas dan menarik dari rahasia
setengah minggu terakhir tersebut.
- Aspek
politik. Pemerintahan di akhir zaman khususnya dalam masa aniaya 3,5 tahun
tidak dapat dipisahkan dengan nubuatan Daniel 2:31-43: suatu penglihatan
tentang zaman bangsa-bangsa mulai dari kepalanya yang emas simbol dari kerajaan
Babilonia dan seterusnya sampai kerajaan Romawi yang dilambangkan dengan paha
dari besi selanjutnya kaki yang terbuat campuran besi dan tanah liat simbol
pemerintahan akhir zaman yang rapuh dan sebuah batu menghancurkan
keseluruhannya. Batu itu adalah Kristus. Demikian pula penglihatan dengan maksa
sama dalam Daniel 7:1-28, disimbolkan dengan keempat binatang tentang empat
kerajaan yang akan memerintah dunia. Kerajaan terakhir disimbolkan sebagai
seekor binatang bertanduk sepuluh. Hal yang sama dengan binatang didalam Rev.
13:1-10, hanya disini kesepuluh tanduk itu telah dilengkapi dengan mahkota
lambang telah memperoleh kuasa memerintah. Rupanya pada akhir zaman dan
menjelang masa aniaya dunia akan masuk dalam sistem pemerintahan federasi, yang
terdiri dari 10 kelompok pemerintahan bangsa-bangsa. Dimana ahirnya ke 10
kelompok pemerintahan bangsa-bangsa akan bersatu dibawah seorang penguasa yang
otoriter yang sangat menghina Allah (Rev. 13:5-6). Raja atau si antikris bukan
hanya memerintah secara otoriter, tetapi akan menganiaya orang-orang Kristen,
tidak mengijinkan mereka berjual beli kalau tidak menerima tandanya, bahkan ia
minta disembah sebagai Allah. Iblis juga memulihkan kegagalannya di surga untuk
menyamakan diri sama seperti Allah sehingga ia dicampakkan keatas muka bumi
(Isa 14:13-14). Pemerintahan antikris (bangsa-bangsa) menduduki Yerusalem dan
menginjak-injaknya menjadikan kota ini menjadi ibu kota pemerintahannya (Rev.
11:2).
- Aspek
Agama. Iblis melalui alatnya si raja itu, atau binatang itu (Rev. 13:1-10,
17:1-18) ingin menyamakan diri dengan Allah. Karena itu ia akan duduk di Bait
Allah untuk di sembah sebagai Allah. Jadi pemerintah dalam masa aniaya 3,5
tahun adalah pemerintahan keagamaan dimana bertujuan membawa dunia untuk
menyembah kepada binatang itu. Antikris akan membawa seluruh isi dunia
menyembah setan. Kepada antikris diberikan kuasa oleh setan untuk meneguhkan
kekuasaannya selam 42 bulan. Dia akan berkuasa secara otoriter selama 42 bulan
dengan penuh kesombongan akan menghujat Allah dan akan menganiaya orang percaya
yang tidak mau menyembah dia (Rev. 13:3-5). Dia juga akan memaksa semua yang
didunia untuk menyembah binatang (si iblis), yang telah memberi kuasa kepadanya
selama 42 bulan. Semua yang tidak mau menyembah patung binatang itu akan
dibunuh. Tidak seorangpun dapat berjual beli terkecuali bila mereka mengingkari
kepercayaan mereka dan menyembah patung itu (Rev.13:15-18). Dalam melaksanakan
kuasanya disertai dengan kuasa dan mujizat-mujizat palsu (2 Tes.2:9-12).
Membuat semua penghuni bumi akan terpesona dan mangagungkan dia serta menyembah
dia, bahkan berteriak bahwa siapakah yang sama dengan binatang ini dan siapakah
yang dapat berperang melawan dia ? (Rev.13:4-5). Pada masa pemerintahan
antikris selama 3,5 tahun seluruh sistem agama yang ada sekarang harus
ditinggalkan untuk beralih kepada agama tunggal, agama negara yang harus
mengabdi dan menyembah kepada patung binatang atau si naga yang telah memberi
kuasa yang besar kepada binatang atau antikris yang menguasai dunia pada waktu
itu. Antikris mengikuti pola Yesus Kristus dimana segala kuasa dilimpahkan
Allah kepadaNya tetapi akhirnya Yesus Kristus mempersembahkan semua kemuliaan
kepada Allah Bapa (Mat.28:18, Col.1:16-19). Ada perbedaan tafsiran tentang
antikris akan duduk di Bait Allah dan minta disembah sebagai Allah dimana dia
akan membuat perjanjian menjadi berat dan menghentikan korban sembelihan dan
santapan di Bait Allah. Sehingga banyak penafsir mengartikan bahwa Bait Allah
Yerusalem harus dibangun kembali. Sebab disitulah si antikris akan duduk untuk
disembah sebagai Tuhan oleh seluruh dunia (2 Tes.2:2-8, Dan.9:27). 2 Tes.2:4.
“…yaitu lawan yang meninggikan diri atas segala yang disebut atau disembah
sebagai Allah. Bahkan ia duduk di Bait Allah dan mau menyatakan diri sebagai
Allah”. Kami percaya itu bukan Bait Allah fisik di Yerusalem yang dibangun
kembali. Kata Gerika untuk Bait Allah dalam 2 Tes.2:4, “Naos”, yang berarti
pusat (center) tempat suci. Kata itu juga dapat menunjuk kepada pribadi Yesus.
Sedangkan tempat suci bahasa Gerika dipakai kata “Hieron”, kata ini menunjuk
tempat (Mat.24:1, 12:5). Kata naos boleh berarti umum yang menunjuk suci dari
suatu tempat. Antikris yang akan duduk di Bait Allah berarti akan duduk dalam
gereja menguasai gereja dan dia harus disembah sebagai Tuhan. Inilah yang
dimaksud dengan pelacur besar yang mabuk oleh darah orang-orang kudus dan
saksi-saksi Yesus. Mereka adalah gereja yang tunduk dan menjadi penyembah
antikris, mereka haus darah dan membunuh orang-orang kristen yang bertahan
sebagai saksi Kristus (Rev.17:1-6). Antikris tidak akan duduk di Bait Allah
Yerusalem karena Bait Allah tidak akan dibangun, tetapi ia akan menguasai gereja
menjadi kepala gereja dan harus disembah oleh dunia. Dia menjadikan gereja
sesat dilihat sebagai pelacur besar dan akan menganiaya orang Kristen yang
bertahan dalam iman sejati, bila menolak mengikut dia akan dibunuh sebagai
syahid Kristus (Rev. 20:4).
- Aspek
Israel. Keselamatan bangsa-bangsa karena penolakan Israel kepada Yesus Kristus
sebagai Messias dan Juruselamat. Alkitab berkata bahwa zaman bangsa-bangsa
untuk anugerah kasih karunia akan berakhir dan Allah akan kembali menoleh
kepada umatNya Israel. Kita mengetahui bahwa tidak semua bangsa Israel menolak
Yesus Kristus. Masih ada sisa yang setia dan menerima Yesus sebagai Messias
sampai saat ini (Rom 11:1-5). Tetapi sebagai bangsa mereka masih menolak Yesus
sebagai Messias. Terbukti bahwa sampai sekarang bangsa ini merindu untuk
membangun kembali Bait Allah Yerusalem dan kembali beribadah didalamnya.
Nubuatan 70 minggu adalah nubuatan rangkap yang sempurna. Bahkan nubuatan ini
dikatakan oleh para ahli Alkitab sebagai nubuatan yang terbesar dan paling lengkap
berisi berita, baik tentang Kristus sebagai Messias, Keselamatan bangsa-bangsa,
Keselamatan Israel dan Kedatangan Yesus kedua kali. Namun secara fisik makna
nubuatan ini khusus untuk bangsa Israel. Dan.9:24, bahwa ada 70 minggu
ditetapkan untuk bangsa Israel dan atas kota yang kudus, untuk melenyapkan
kefasikan, mengakhiri dosa, menghapuskan kesalahan, mendatangkan keadilan
kekal, menggenapkan penglihatan nabi dan mengurapi Yang Maha Kudus. 69,5 minggu
telah digenapkan dan ke enam kebenaran untuk ditetapkan kepada Israel sampai
sekarang ini belum digenapi. Hal itu berarti 3,5 tahun yang sisa untuk
menggenapi 70 minggu adalah waktu khusus untuk menggenapi segala sesuatu keatas
bangsa Israel. Alkitab berkata bahwa kalau pelanggaran mereka menjadi kekayaan
bangsa-bangsa, lebih-lebih lagi kesempurnaan mereka. Kedatangan Yesus kedua
kali berhubungan erat dengan keaadan bangsa ini dan menjadi inti berita 70
minggu yaitu keselamatan Israel (Rom.11:11-12, Dan.9:24). Kerinduan yang
fanatis untuk membangun kembali Bait Allah Yerusalem menjadi motivasi utama
pulangnya bangsa ini ke tanah Israel. Mereka kembali masih dalam keadaan
menolak Yesus sebagai Messias. Kedua saksi yang akan bersaksi selama 42 bulan
(3,5 tahun), kami yakin ialah Musa dan Elia, sebab Alkitab menubuatkan bahwa
mereka akan datang kembali ditengah bangsa Israel (Mal.4:4-6). Dalam Rev.
11:3-6 kedua nabi atau saksi itu dapat menahan hujan untuk tidak turun dan
mempunyai kuasa untuk mengubah air menjadi darah (Exo..7:17-19, 1 King.17:1).
Kedua nabi tersebut mewakili Taurat dan Nabi sangat berwibawa keatas Israel.
Kesaksian mereka tentang Kristus pasti akan membawa pertobatan besar-besaran.
Melalui kesaksian mereka Israel akan menerima Kristus dan pada saat itulah
penggenapan nubuatan 70 minggu, Yesus akan datang kedua kali (Rev.11:7,
Mal.4:4-6).
- Aspek
Ekonomi. Aspek ekonomi dalam periode masa sengsara menjadi satu kekuatan
dipakai oleh sang penguasa untuk menunjang keagamaan. Semua akan masuk kedalam
perserikatan dagang yang telah diatur. Mereka yang akan berdagang atau terlibat
dalam kegiatan jual beli harus lebih dahulu menerima materai atau cap angka 666
(angka manusia). Hal itu berarti suatu pengakuan bukan hanya menerima dia
sebagai penguasa dunia, tetapi harus menyembah dan menerima dia sebagai Tuhan
(Rev.13:15-18, 14:8-11). Dan apabila mereka yang percaya kepada Kristus
menerima tanda atau materai pada dahi atau tangan itu berarti bahwa mereka
minum anggur murka Allah. Kerajaan antikris sangat mirip dengan kerajaan Romawi
pada zaman kaisar-kaisar, diantaranya: Kaisar Augustus, Nero, Caligula,
kesemuanya menganggap diri mereka sebagai Allah dan harus disembah oleh segenap
rakyat diseluruh dunia. karena itu kerajaan antikris mendatang dianggap
prototipe dengan kerajaan Romawi tempo dulu. Kerajaan Romawi gagal untuk
menguasai dunia secara utuh, itulah sebabnya banyak penafsir menafsirkan bahwa
satu dari kepala-kepalanya dari binatang itu seperti kena luka tapi sudah
sembuh, bayangan bahwa kerajaan antikris yang akan datang ialah satu kelanjutan
setan untuk menguasai dunia dan disembah sebagai Allah setelah kegagalan
kerajaan Romawi waktu yang lalu (Rev.13:3). Seluruh dunia dalam satu sistem
tatanan ekonomi yang diatur oleh penguasa dunia (antikris). Aspek ekonomi
menjadi kekuatan penunjang untuk mengiring seluruh dunia memuja dan menyembah
dia sebagai Tuhan. Namun, sistem ini akan hancur dibinasakan oleh Yesus Kristus
pada waktu kedatanganNya kedua kali (2 Tes.2:8, Rev.19:20-21).
4. Gereja
Tuhan Disingkirkan. Zaman Gereja berakhir pada saat antikris menyatakan diri
sebagai pelawan dari Kristus. Antikris akan memulai satu pemerintahan dunia
yang menghujat Allah dan akan membunuh semua orang yang menolak menyembahnya.
Namun, pemerintahan antikris belum dapat ditetapkan dan menguasai dunia apabila
gereja yang penuh Roh Kudus masih nyata atau zaman gereja belum berakhir (2
Tes.2:5-8). Gereja Tuhan yang penuh Roh Kudus mempunyai kekuatan yang lebih
besar dari antikris yang membawa kuasa setan. Gereja Tuhan yang penuh Roh Kudus
harus disingkirkan lebih dahulu barulah setan dapat berkuasa melalui antikris
selama 3,5 tahun (1 John.4:4). Penyingkiran gereja bukan berarti untuk orang
percaya penuh Roh Kudus supaya luput dari aniaya antikris, justru sebaliknya
supaya antikris dapat menetapkan rencananya untuk menggenapkan rencana Allah
dalam nubuatan 70 minggu. Sebab, adalah tidak mungkin apabila gereja yang penuh
Roh Kudus masih ada dan nyata maka antikris bisa menetapkan pemerintahannya.
Karena itu, gereja harus disingkirkan untuk memberi kesempatan berlakunya masa
aniaya 3,5 tahun sebagai kegenapan nubuatan 70 minggu.
Beberapa
ayat Firman Allah yang menubuatkan tentang penyingkiran gereja terdapat dalam
Mat.24:40-41: berakhirnya zaman gereja bahwa ada dua orang yang di ladang dan
dua perempuan di kilangan yang seorang akan dibawa dan yang lain ditinggalkan.
Begitu pula tentang perumpamaan tentang 10 gadis yang 5 bijaksana dan 5 bodoh.
kelima yang bijaksana dibawa pergi tetapi yang bodoh tertinggal. Contoh-contoh
tadi mengungkapkan bahwa tidak semua orang percaya akan disingkirkan sebab yang
lain akan mengalami masa aniaya dibawah pemerintahan antikris. Siapakah mereka
yang disingkirkan, yaitu mereka yang menjadikan hidupnya milik Kristus, tubuh
mereka menjadi Bait Allah yang hidup tempat kediaman Roh Kudus, mereka penuh
dengan buah-buah kebenaran dan memuliakan Allah (Mat.25:4, 1 Tes.5:5-10,
Fil.1:9-11, Eph. 6:10-18).
Selebihnya
bagi mereka yang tidak berjaga-jaga, tidak memelihara pekerjaan Roh Kudus,
tidak menjadikan tubuhnya Bait Roh Kudus, kasih Kristus menjadi tawar, hidup
dalam kehendak daging, yang murtad, mereka semua tidak terhisab untuk mengalami
penyingkiran. Mereka orang percaya yang akan mengalami masa kesulitan dibawah
pemerintahan antikris. Sering kita katakan bahwa mereka kecurian dan dari
sinilah lahir ajaran tentang Yesus datang sebagai pencuri (1 Tes.5:1-3,
Mat.24:40-41, 2 Pet.3:10, Rev.16:15). Ajaran tentang Yesus datang sebagai
pencuri adalah ajaran supaya mengingatkan kita untuk berjaga-jaga seperti orang
yang hidup pada siang hari . Sebab tidak seorangpun yang diberitahukan tentang
waktu dan hari kedatanganNya. Benarlah bahwa Dia akan datang secara mendadak.
Tetapi orang yang berjaga-jaga, kapanpun Dia datang maka dengan iman orang
percaya selalu bersiap sedia (1 Tes.5:5-10).
-
Disingkirkan dalam tubuh, daging dan darah. Ajaran tentang masa aniaya selama 7
tahun mengajarkan bahwa ditengah minggu akan terjadi pengangkatan (Rapture),
dan telah memperoleh tubuh kemuliaan (Kebangkitan) seperti Tubuh Yesus Kristus
sewaktu terangkat. Gereja disingkirkan masih dalam tubuh daging dan darah.
Tubuh yang sempurna yaitu tubuh, jiwa dan roh yang telah dipulihkan sebagaimana
keadaan tubuh, jiwa dan roh Adam sebelum kejatuhan. Penyingkiran atau raibnya
gereja sama dengan keadaan ketika Filipus diraibkan Allah. Roh Kudus meraibkan
Filipus dan sida-sida tidak melihatnya (Act.8:39-40). Karena, keangkatan dengan
tubuh yang telah diubahkan yaitu tubuh kebangkitan baru diperoleh setelah
berakhirnya masa tribulasi pada waktu kedatangan Yesus Kristus kedua kali (1
Tes.4:16-17, 1 Cor.15:52).
- Masih
berada di bumi. Ketika gereja mengalami penyingkiran oleh kedua sayap burung
nasar yang besar ke tempatnya di padang gurun dipelihara jauh dari tempat si
ular selama masa tribulasi. Penyingkiran itu terjadi oleh kekuatan kedua sayap
burung nasar yang besar yaitu kuasa Roh Kudus (Rev.12:14). Gereja belum
mengalami keangkatan ke angkasa tapi masih berada di satu tempat di bumi.
Pengertian penyingkiran artinya, gereja Tuhan sudah mengalami satu taraf
kesempurnaan sehingga tidak dapat lagi dikuasai oleh daging dan darah. Gereja
Tuhan telah dibawah otoritas Roh Kudus sepenuhnya. Gereja Tuhan mengalami
kepenuhan Kristus dalam kehidupan rohani (Eph.4:12-13). Kita tak perlu untuk
secara terinci dibagian bumi mana gereja disingkirkan. Tetapi kita mengetahui
kemahakuasaan dari Allah untuk melindungi gerejaNya.
Memang
tentang penyingkiran ini ada banyak ajaran bahwa gereja telah mengalami
keangkatan dengan tubuh yang telah diubahkan, tapi penafsiran ini tidak selaras
dengan penjelasan Firman Allah bahwa kita yang lagi hidup telah mendahului
orang yang telah mati didalam iman. Firman Allah menjelaskan bahwa orang mati
tidak akan dibangkitkan terlebih dahulu dan kemudian kita yang lagi hidup yaitu
gereja yang disingkirkan akan diubahkan (1 Tes.4:16-17, 1 Cor.15:52). Pemberian
tubuh kebangkitan yaitu tubuh kemuliaan serupa dengan Dia terjadi setelah masa
tribulasi. Pada saat kedatangan Yesus kedua kali.
- Oknum
Antikris. Kata antikris berasal dari dua kata gerika yaitu “Christos” yang
berarti Kristus atau “Yang Diurapi”. Kata anti berarti melawan. Jadi antikris
berarti pelawan Kristus atau pelawan Yang Diurapi. Kata antikris terdapat dalam
suratan 1 John.2:18, 22; 4:3; 2 John.1:7. Dimana dikatakan bahwa di akhir zaman
akan datang roh antikris yaitu roh-roh kegelapan oleh setan untuk menghasut
orang percaya menjadi pelawan Kristus. Roh-roh antikris tersebut akan menjelma
dalam seekor “Binatang” yang akan menjadi penghujat Kristus (Rev.11:7, 13:1).
Memang sejak kitab Kejadian 3:15, telah terjadi permusuhan diantara benih
perempuan (gereja) dan benih setan yaitu diwujudkan dalam oknum antikris. 2
Tes.2:5-8: Antikris berasal dari seorang yang murtad yang meninggikan diri dan
minta disembah sebagai Allah. Sebagaimana Yudas Iskariot seorang dari murid Tuhan
yang jatuh, kemungkinan besar juga bahwa antikris berasal dari seorang pelayan
Tuhan di akhir zaman yang murtad dan minta disembah sebagai Tuhan dan menjadi
pelawan Kristus. Masa tribulasi adalah puncak kesombongan dan perwujudan setan
yang mau menyamakan diri dengan Trinitas Allah. Yaitu, trinitas setan, antikris
dan nabi-nabi palsu. Setan hendak meniru Trinitas Allah Bapa, Putra dan Roh
Kudus.
Kebangkitan
Tubuh. Hampir semua agama mengajarkan tentang kekekalan jiwa manusia. Bahkan
filsafat membenarkan bahwa adanya jiwa dan roh manusia dalam diri manusia yang
kekal terkurung dalam tubuh jasmani yang dapat mati. Namun, Alkitab mengajarkan
bahwa bukan hanya jiwa dan roh manusia yang kekal tetapi segenap tubuh, jiwa
dan roh, total pribadi manusia adalah kekal. Sebelum kejatuhan manusia maka
segenap roh, jiwa dan tubuh adalah kekal dan tidak mengalami kematian. Setelah
kejatuhan memang manusia akan mati yaitu tubuhnya, kembali kepada debu. Tetapi
itu tidak menghilangkan kekekalan roh, jiwa dan tubuh (1 Tes.5:23). Pada waktu
Firman menjadi manusia maka tubuh Yesus yang terdiri dari darah dan daging
mampu mengalahkan maut, hanya oleh kehendakNya sendiri dimana Dia mengosongkan
diri “Kenosis” sehingga Dia dijadikan dosa dan mengalami kematian. Sebab Yesus
harus mengalami kematian supaya menjadi buah sulung dari semua kebangkitan (1
Cor.15:21-23). Seluruh pribadi manusia adalah kekal. Hanya tidak semua manusia
memperoleh kehidupan yang kekal. Sifat kekal manusia terbukti melalui
kebangkitan tubuh, jiwa dan roh. Firman Allah mengajarkan bahwa akan terjadi
kebangkitan orang-orang benar dengan tubuh, jiwa dan roh yang kekal untuk
mewarisi kerajaan kekal. Bahwa yang akan binasa tidak dapat mewarisi yang tidak
akan binasa. Semua harus memakai yang tidak akan biansa (1 Cor. 15:50-54).
Fakta kebangkitan jelas dalam Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru.
- Fakta
kebangkitan dalam Perjanjian Lama. Melalui pernyataan: “Tetapi aku: Penebusku
hidup, dan akhirnya Ia akan bangkit didalam debu” (Job 19:25). “Tetapi aku
didalam kebenaran akan kupandang wajahMu, dan pada waktu aku bangun aku akan
menjadi puas dengan rupaMu”. (Psal.17:15).
Melalui
nubuatan : “Ya Tuhan, orang-orangMu yang mati akan hidup pula, mayat-mayat
mereka akan bangkit pula. Hai orang-orang yang sudah dikubur didalam tanah
bangkitlah dan bersorak-sorai! Sebab embun Tuhan ialah terang, dan bumi akan
melahirkan arwah kembali.” (Isa.26:19, Hos.13:14).
Beberapa
contoh: Beberapa kematian dalam Perjanjian Lama dihidupkan kembali oleh Allah.
Walaupun kehidupan itu tidak dapat disamakan dengan kebangkitan. Sebab mereka
yang hidup kembali tersebut akan mati kembali. Tetapi itu sebagai bukti bahwa
kuasa Tuhan dapat melakukan perkara mujizat. Sebagai bukti bahwa ada
kebangkitan di akhir zaman (1 King.17:17-24, 2 King.4:32-35). Tuhan
mendemonstrasikan kuasaNya dalam perjanjian lama.
- Fakta
kebangkitan dalam Perjanjian Baru. Melalui pernyataan: “Demikianlah pula halnya
kebangkitan orang mati. Ditaburkan dalam kebinasaan, dibangkitkan dalam
ketidakbinasaan. Ditaburkan dalam kehinaan, dibangkitkan dalam kemuliaan.
Ditaburkan dalam kelemahan, dibangkitkan dalam kekuatan (1 Cor. 15:42-43).
Perhatikan pula beberapa ayat yang menjelaskan tentang pernyataan akan adanya
kebangkitan orang mati di akhir zaman (Mat.22:30-32, 2 Tim. 1:10, 1 Pet.1:3).
Melalui
nubuatan: “Janganlah kamu heran akan hal itu, bahwa saatnya akan tiba semua
orang yang didalam kuburan akan mendengar suaranya dan mereka yang telah
berbuat baik akan keluar dan bangkit untuk hidup yang kekal, tetapi mereka yang
telah berbuat jahat akan bangkit untuk dihukum (John.5:28-29). Perhatikan pula
ayat-ayat tentang nubuatan kebangkitan orang-orang percaya untuk kehidupan
kekal (Luk.14:13-14, John.6:39-40, 1 Tes.4:14-16, Rev.20:4-6, 13-14).
Dalam
perjanjian baru juga banyak fakta tentang orang mati yang dihidupkan oleh
Yesus, tetapi itu bukan kebangkitan sebab mereka akan mati kembali, namun
sebagai suatu bukti bahwa Allah berkuasa untuk membangkitkan orang mati di
akhir zaman . Beberapa contoh Yesus menghidupkan orang mati, Lazarus
dihidupkan, anak perempuan Zairus, anak lelaki janda (John.11:41-44,
Luk.8:41-56, 7:12-15).
Contoh
kebangkitan Tuhan Yesus merupakan yang paling jelas diceritakan alkitab. Tuhan
Yesus tidak bangkit dengan tubuh yang akan binasa lagi, tetapi benar-benar telah
bangkit dengan tubuh kebangkitan. Dia telah bangkit untuk menjadi buah sulung
bagi mereka yang akan dibangkitkan. Kuasa kebangkitan berasal dari kebangkitan
Kristus. Melalui kebangkitan Kristuslah maka semua orang percaya sebagai
tubuhNya juga ikut dibangkitkan. Gereja sebagai tubuhNya bukan hanya sekedar
metapora tetapi satu kenyataan sesungguhnya. Kepala menjadi buah sulung dan
semua orang percaya akan ikut dibangkitkan. Jadi, kebangkitan Yesus Kristus
sebagai buah sulung menjadi “Jaminan” untuk kebangkitan orang-orang percaya (1
Cor.15:20). Orang-orang percaya akan mendapat tubuh kebangkitan seperti tubuh
kebangkitan Yesus Kristus yang penuh dengan kemuliaan itu (Phil.3:21).
-
Kebangkitan orang percaya. Kebangkitan orang percaya akan terjadi pada saat
kedatangan Yesus kedua kali. Pada waktu itu orang-orang percaya yang mati dalam
iman akan dibangkitkan dengan tubuh kemuliaan (Phil.3:21), kemudian kita yang
lagi hidup diubahkan (1 Cor.15:52, 1 Tes.4:16). Orang mati yang lain belum
dibangkitkan sampai selesai masa kerajaan 1.000 tahun damai (Rev.20:5). Tubuh
kebangkitan harus diberikan untuk mewarisi hidup yang kekal. Darah dan daging
tidak dapat mewarisi kerajaan sorga, sebab bersifat sementara dan fana. Darah
dan daging akan binasa tidak boleh mewarisi kerajaan Allah yang tidak akan
binasa (1 Cor.15:53). Orang percaya yang lagi hidup pada saat kedatangan Tuhan
Yesus tidak akan mendahului mereka yang mati didalam iman. Orang mati
dibangkitkan terlebih dahulu dan yang lagi hidup pada saat itu diubahkan mendapat
tubuh kebangkitan (1 Tes.4:14-17, 1 Cor.15:52).
Tubuh yang
bagaimanakah kelak yang dikatakan tubuh kebangkitan? Hal ini banyak
dipertanyakan orang percaya. Walaupun itu masih merupakan rahasia yang belum
dialami, tetapi jelaslah tubuh itu tidak mengandung darah. Tubuh itu dapat
di-inderai berarti mempunyai daging namun hidup oleh Roh Kudus. Suatu tubuh
yang sumber kehidupannya bukan datang dari darah tetapi tubuh yang hidup oleh
Roh Kudus. Gravitasi bumi tidak dapat menahan tubuh yang hidup oleh Roh Kudus,
karena itu dengan tubuh kebangkitan orang percaya dapat terangkat ke angkasa
menyongsong Yesus Kristus dalam awan-awan. (John.6:63, 1 Tes.4:17).
1
Tes.4:16-17. Setelah pertemuan dan pesta dengan Anak Domba Allah di angkasa,
Tuhan Yesus Kristus bersama orang percaya akan turun kembali ke bumi dan
menetapkan pemerintahanNya. Tuhan Yesus Kristus bersama orang percaya akan
memerintah diatas muka bumi selama seribu tahun.
Kerajaan
Seribu Tahun. Kerajaan seribu tahun merupakan kebenaran Allah yang sangat sukar
dipahami dan menjadi pokok yang banyak didebatkan diantara pokok ajaran
eskatologi. Istilah kerjaan seribu tahun berasal dari Rev.20:2, 4-6, dimana
Yesus Kristus akan memerintah bersama-sama orang percaya, bersama-sama dengan
mereka yang mempertahankan kesaksian Kristus dan mati syahid karena iman,
mereka telah dibangkitkan dan memerintah bersama Kristus selama seribu tahun
lamanya. Bahkan dalam kitab Rev.20, bahwa Yesus Kristus akan memerintah bumi
selama seribu tahun sampai 6 kali. Karena begitu sukarnya untuk dapat diterima
dengan akal atau logika tentang kebenaran. Kerajaan seribu tahun ini, maka
begitu banyak aliran teologi sama sekalai tidak mencantumkan kebenaran ini
dalam ajaran mereka. Bahkan para reformis umumnya menolak ajaran ini.
Namun ajaran
kerajaan seribu tahun adalah suatu kebenaran alkitab, setara dengan ajaran
kebangkitan orang mati, kedatangan Yesus kedua kali diangkasa, masa tribulasi,
dst. Kebenaran ajaran seribu tahun sama kekuatannya dengan seluruh
ajaran-ajaran yang lain. Karena kebenaran ajaran kerajaan seribu tahun damai
dimana Yesus akan memerintah bersama orang percaya diungkapkan Roh Kudus.
Kebenaran kerajaan seribu tahun selalu dihubungkan dengan kedatangan Yesus
Kristus kedua kali sebagai pokok, maka ada tiga teori tentang kerajaan seribu
tahun.
- Pandangan
Post Milenialisme. Pandangan ini mengatakan bahwa kerajaan seribu tahun damai
terjadi sebelum kedatangan Yesus kedua kali. Gereja Tuhan dengan kuat kuasa Roh
Kudus secara perlahan akan menjadikan seluruh dunia mengalami kesejahteraan.
gereja Tuhan melalui misi penginjilan yang disertai kekuatan Roh Kudus akan
mampu mengalahkan kejahatan, ketidak-adilan, dan menata kembali seluruh tatanan
di dunia. Gerejalah yang berkewajiban untuk membawa damai sejahtera sehingga
seluruh dunia akan mengecapi kemuliaan kerajaan itu. Penganut pendangan ini
mengatakan bahwa abad ini Tuhan telah memulai kerajaan seribu tahun damai.
tetapi perang dunia kedua dan kejahatan yang terjadi serta ancaman perang
nuklir telah menggagalkan teori penganut faham ini.
Bukti
Alkitab yang dipakai oleh penganut pandangan ini ialah ayat-ayat Mat.28:18-20,
janji bahwa gereja memenangkan semua bangsa, demikian pula Mat.16:18,
pernyataan Yesus tentang kekuatan dan kuasa yang ada pada gereja, baca pula
ayat-ayat: Mat.13:31-35, 24:14; Rom.11:11-16. Bahkan dalam Perjanjian Lama,
misalnya: Num. 14:21, Psal.2:8, Isa.11:9, Zac.9:10. Begitu pula Isa. 62:1-3.
Kemuliaan gereja di akhir zaman ditafsir bahwa gereja Tuhan pada akhirnya akan
menjadi terang yang bersinar kepada seluruh bangsa di dunia. Kerajaan damai
penuh keadilan telah dicapai melalui gereja Tuhan. Pemerintahan Kristus tidak
langsung tetapi melalui kebesaran dan kemuliaan dan kuasa yang dilimpahkan pada
gereja Tuhan.
- Pandangan
Amilenialisme. Pandangan ini (Bhs.Yunani A= “tidak ada”), kerajaan seribu tahun
itu tidak ada. Walaupun dengan jelas diuraikan dalam Rev.20:2-10, tetapi
semuanya bersifat simbolis. Mereka percaya bahwa inti pelajaran akhir zaman
yaitu kedatangan Tuhan Yesus Kristus kedua kali. Segala sesuatu yang terjadi
hanyalah merupakan segi-segi dari kedatangan itu sendiri. Yang terutama yaitu
inti “Kedatangan Kedua Kali”. begitu banyak simbol yang terjadi disekitar
kedatangan yang tidak terlalu perlu untuk diartikan sebagai suatu fakta.
Apabila kita telah memiliki kebenaran ini berarti juga akan memiliki kebenaran
berikut yang menyertainya. Mungkin pandangan ini menghadapi hal-hal yang
membingungkan diantara kenyataan dan simbol. Karena suatu fakta, bahwa
penafsiran kerajaan seribu tahun terdapat komplikasi antara simbol dan
kenyataan. Dan akhirnya mereka terperangkap bahwa semuanya hanya simbol. Fakta
kerajaan itu sesungguhnya tidak ada. Bahaya pandangan Amilenialisme yaitu,
semua diartikan secara rohani sehingga fakta kebenaran yang bersifat empirisme ditolak.
Sebagaimana Kristus Yesus telah menjadi manusia adalah suatu fakta bukan
simbol. Demikian pula bahwa kerajan seribu tahun damai dibawah pemerintahan
Kristus Yesus bersama orang-orang percaya adalah fakta yang harus digenapi.
- Pandangan
Pramilenialisme. Kata pra berarti sebelum atau dimuka. Ini adalah pandangan
bahwa kerajaan seribu tahun terjadi setelah kedatangan Yesus kedua kali.
Pra-Milenialisme berarti Tuhan Yesus datang sebelum kerajaan seribu tahun
damai. Kedatangan Yesus Kristus akan menumpas iblis, antikris dan nabi-nabi
palsu. Kemudian Tuhan Yesus menetapkan kerajaan seribu tahun damai dan
menetapkan pemerintahanNya bersama orang percaya. Secara kronologis yang
tertulis dalam Alkitab kelihatannya pandangan pra milenialisme ini yang paling tepat
yang harus dipercaya, sebab mendapat dukungan ayat-ayat Firman Allah. Penafsir
yang menekankan segala sesuatu hanya simbol dan yang menekankan fakta apabila
dapat memberi toleransi bisa bertemu dalam pandangan ini. Dalam menafsir ajaran
tentang seribu tahun pemerintahan Kristus ini maka tidak ada satupun penafsir
atau pandangan yang tidak mendapat kesulitan tafsiran. Karena itu, sifat
toleransi harus dapat diberikan bagi pandangan yang berbeda. Karena segala
sesuatu akan menjadi jelas apabila segala sesuatu telah menjadi kenyataan.
Dukungan dari Alkitab bagi pandangan ini terlihat dalam perikop: Mat.19:28,
Act.1:6-7. Karena pandangan ini percaya tentang hal-hal yang akan datang dalam
bentuk materi. Kristus harus memegang pemerintahan sebagai Raja sampai segala
sesuatu ditaklukan dibawah kakiNya dan akhirnya Dia atau Raja itu akan
menyerahkan segala sesuatu kepada Allah Bapa, setelah pemerintahan seribu tahun
(1 Cor.15:23-28). Begitu pula ayat-ayat 1 Tes.4:13, terutama dalam Rev.20,
menjadi bukti kebenaran pandangan pra milenialisme, sebagai berikut:
- Gereja
yang penuh Roh Kudus disingkirkan, berakhirnya zaman gereja atau zaman
bangsa-bangsa (Rev.12:14, 2 Tes.2:6-7).
- Masa
tribulasi 3.5 tahun, yaitu pemerintahan antikris di muka bumi. Yerusalem
diduduki oleh antikris. Pada masa ini Allah menurunkan kedua saksiNya untuk
bersaksi kepada bangsa Israel (Rev.11:2-6, 13:5-8).
- Kedatangan
Kristus yang kedua kali, orang-orang mati didalam Tuhan dibangkitkan dan orang
percaya yang lagi hidup diubahkan, kemudian terangkat keangkasa bertemu Tuhan
dalam awan-awan di angkasa (1 Tes.4:13-17, 1 Cor.15:52). Iblis dibelenggu untuk
seribu tahun, antikris dan nabi-nabi palsu langsung dicampakkan ke neraka yang
kekal. Orang-orang mati yang lain belum dibangkitkan sampai berakhir seribu
tahun (Rev.19:19-20, 20:1-3, 20:5).
- Tuhan
Yesus menetapkan kerajaan seribu tahun dan memerintah bersama dengan
orang-orang percaya yang telah mendapat tubuh kemuliaan. Inilah pemerintahan
kerajaan Kristus Yesus selama 1.000 tahun (Rev.20:5-6).
-
Berakhirnya kerajaan 1.000 tahun. Langit yang baru dan bumi yang baru.
Yerusalem baru berbicara Kerajaan Sorga untuk selama-lamanya (Rev.21).
Sifat
Kerajaan 1.000 Tahun. Memang merupakan rahasia yang sangat mendalam tentang apa
dan bagaimana sifatnya dalam kerajaan 1.000 tahun. Kita harus maklum bahwa
inilah kerajaan yang ditata oleh Allah sendiri untuk menggenapkan janjiNya dan
rencanaNya. Oleh karena itu, kita jangan terlalu bergantung pada pemahaman
lahiriah karena sudah begitu banyak dimensi rohani tertata didalamnya. tetapi
untuk dapat mengerti lebih jelas kita harus melihat makna rohani dari kerajaan
1.000 tahun itu. Semua berpokok pada relevansi Kristus dengan jabatan Raja akan
memerintah bersama dengan orang percaya selama 1.000 tahun.
- Penggenapan
Jabatan Yesus sebagai Raja. Yesus bukan sekedar Raja Damai dalam arti rohani
dimana semua orang percaya mampu menikmatiNya tatkala percaya dan lahir baru
(John.3:3-5, 1 Pet.1:23, John.14:27). Tetapi secara fakta dan dinikmati oleh
seluruh bumi bahwa Dia akan duduk di atas tahta untuk memerintah selama 1.000
tahun. Nubuatan kelahiran Yesus sebagai seorang Raja bukanlah menjadi Raja
Israel tetapi kepada seluruh Israel rohani. Makna Israel rohani yaitu gabungan
antara bangsa Israel yang lahiriah dan bangsa-bangsa yang telah menerima Dia
sebagai Tuhan dan Juruselamat (Rom.9:6-8).
Sejak dalam
Perjanjian Lama Yesus turunan Daud dinubuatkan akan lahir sebagai Raja dan
Mesias atas Israel (Isa.9:5-6, Psal.72:7-8, Mic. 5:1). Semua nubuatan itu
tentang Yesus yang akan datang sebagai Raja yang akan menetapkan kerajaan untuk
selama-lamanya atas Israel. Begitu pula dalam Perjanjian Baru ketika Dia lahir,
dikatakan oleh para malaikat seorang Raja dan Juruselamat di kota Daud telah
lahir bagi Israel (Mat.2:2, Luk.2:11). Namun Israel salah menafsir sehingga
kecewa ketika Dia tidak datang sebagai Raja dan Mesias atas Israel keturunan
Yakub. Dia bukan hanya Raja bagi Israel tetapi Raja bagi keturunan Abraham
didalam Ishak anak perjanjian. Artinya Dia adalah Raja bagi semua orang yang
menerima Dia sebagai Tuhan dan Juruselamat. Karena itu, kerajaan seribu tahun
Yesus akan menggenapkan jabatanNya sebagai Raja yang memerintah bersama semua
orang percaya. Dia Raja dalam arti rohani (Raja Damai), Dia juga Raja dalam
arti lahiriah yang digenapkan dalam kerjaan 1.000 tahun damai memerintah
bersama orang percaya di atas bumi ini (Rev.20:1-5, Luk.19:38).
Kerajaan
1.000 tahun damai hubungannya dengan Israel. Dalam Perjanjian Lama banyak
nubuatan tentang datangnya seorang Raja dan menjadi Messias atas Israel. Israel
menerjemahkan nubuat itu bahwa akan datang seorang Raja yang akan menetapkan
kembali tahta Daud dan membebaskan Israel dari penjajahan Romawi. Ketika Yesus
segera akan terangkat ke sorga murid-muridNya bertanya: “Tuhan, maukah Engkau
pada masa ini memulihkan kerajaan bagi Israel?” (Act.1:6). Murid-murid Yesus
sekalipun mengharapkan Yesus adalah Raja bagi Isarel, sesuai nubuatan dalam
Perjanjian Lama. Kita bayangkan telah hampir 7 abad lamanya bangsa ini
kehilangan kemerdekaan sampai pada zaman masa pelayanan Yesus. Karena itu,
semua nubuatan tentang janji Raja dan Messias bagi Israel dalam Perjanjian Lama
ditanggapi sebagai Raja lahiriah yang mengembalikan tahta Daud, menjadikan
Israel kerajaan besar dihormati dan ditakuti oleh bangsa-bangsa sekitar
(Isa.9:5-6, Mic 5:1, Psal.72:7-8). Ternyata, ketika Yesus sang Raja telah
datang, Dia memproklamirkan dirinya sebagai Juruselamat isi dunia yang
mendamaikan manusia dengan Allah dan memberitakan kabar keselamatan kekal
(John.3:16). Berita ini sangat mengecewakan Israel dan mereka menyalibkan
Yesus. Israel sesuai dengan keadaan politik lebih menghendaki kegenapan
nubuatan secara lahiriah. Mereka membutuhkan Messias lahiriah untuk mengusir
Romawi dari negeri Israel, dan bukan Juruselamat keselamatan jiwa (Mat.16:26,
John.3:16).
Kegagalan
Israel karena kebutuhan rohani ini, ternyata merupakan berkat yang besar kepada
bangsa-bangsa. Berita keselamatan yang ditolak Israel telah melahirkan Gereja
dan keselamatan menjangkau bangsa-bangsa (EPh.1:18, 3:6; 1 Pet.2:9-10;
Rom.11:11). Hal itu merupakan kekayaan dari rahasia rencana Allah yang begitu
dalam (Rom.11:33-34). Ternyata, melalui kekerasan hati bangsa Israel maka
keselamatan telah menjadi bagian seluruh bangsa-bangsa di bumi (Rom.11:11-12).
Nubuatan
Yesus Kristus sebagai Raja atas Israel itu tidak berubah dan penggenapannya
dalam kerajaan 1.000 tahun. Walaupun bangsa ini telah terbuang hampir 2.000
tahun tetapi janji Allah untuk mengumpulkan bangsa ini kembali dan menjadi Raja
atas mereka itu tidak akan gagal. Pada tahun 1948, bangsa Israel telah berdiri
sebagai negara merdeka. Namun, sampai dewasa ini baru sebagian kecil yang
kembali ke negerinya. Nubuatan bahwa Tuhan akan mengumpulkan mereka dari
seluruh penjuru bumi sangat erat kaitannya dengan kerajaan 1.000 tahun
(Jer.31:8-9, Zac.8:7-8).
Mereka akan
dikumpulkan Allah dari seluruh penjuru bumi untuk kembali ke tanah Israel.
Motivasi kembalinya ialah untuk membangun kembali Bait Allah Yerusalem, tetapi
hal itu tidak akan terlaksana. Tuhan akan memberi dua saksi untuk memberitakan
tentang siapakah Raja dan Messias yang sebenarnya yang dinantikan (Rev.11:3-4).
Kedua saksi itu akan bersaksi selama 3.5 tahun masa tribulasi. Dalam masa
kesaksian itu Roh Kudus akan membukakan mata hati Israel. Mereka diberikan hati
yang baru dan roh yang baru didalam bathin, dan hidup menurut ketetapan Tuhan.
Itulah hari pertobatan yang besar bagi segenap bangsa. Kembalinya Israel kepada
Tuhan dan percaya serta menerima Yesus Kristus sebagai Raja dan Messias (Jer.31:31-37,
Eze.36:24-29; 37:1-14, Mal.4:5-6, Rom.11:11; 25-27).
Israel akan
menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat pada masa tribulasi. Tuhan
Yesus Kristus akan datang kedua kali sebagai Hakim dan Raja dan menetapkan
Kerajaan 1.000 tahun. Bersama dengan bangsa-bangsa yang percaya dan menerima
Dia sebagai Tuhan dan Juruselamat maka bangsa Israel akan masuk kedalam
kerajaan 1.000 tahun. Disinilah seluruh nubuatan Perjanjian Lama dan Perjanjian
Baru bahwa Dia datang sebagai Raja digenapkan secara lahiriah. Kerajaan 1.000
tahun adalah suatu fakta yang lahiriah bukan simbol sebagimana pandangan bagi
yang menolak kenyataan kerajaan 1.000 tahun. Tuhan Yesus adalah Allah sejati
tetapi Ia bersifat lahiriah selama pelayananNya di bumi. Bangsa Israel akan menjadi
bangsa yang utama diantara bangsa-bangsa dalam pemerintahan Kristus Yesus
sebagai Raja selama 1.000 tahun (Isa.61:1-6). Kemuliaan Kristus sebagai Raja
menggenapkan dua dimensi makna nubuatan. Yang pertama, Dia sebagai keturunan
Daud duduk diatas tahta memerintah Israel secara harafiah. Kedua, Dia duduk
diatas tahta sebagai penggenapan jabatan Raja bagi semua orang percaya termasuk
Israel. Semua nubuatan bahwa Dia akan datang sebagai Raja digenapkan dalam
pemerintahanNya selama 1.000 tahun (Luk.1:32-33).
Kerajaan
1.000 tahun hubungannya dengan Gereja. Pada saat kedatangan Yesus kedua kali
beberapa hal yang berikut terjadi: Orang-orang beriman yang telah mati
sepanjang zaman, orang-orang yang mati syahid dalam masa tribulasi akan
dibangkitkan dalam tubuh kemuliaan, orang-orang percaya yang lagi hidup yaitu
gereja yang disingkirkan seketika diubahkan dengan tubuh kebangkitan (1
Tes.4:16-17, Rev.20:4-6). Kemuliaan memerintah bersama Kristus Yesus dalam
kerajaan 1.000 tahun. Mereka semua menjadi imam-imam dan memerintah sebagai
raja bersama-sama dengan Yesus Kristus Tuhan kita (Wah.20:4-6). Dalam tubuh
kebangkitan kapasitas orang percaya mampu berkomunikasi baik sorga maupun bumi.
Pertama, dalam tubuh kebangkitan manusia menjadi seperti malaikat yang mampu melayani
sorga dan bumi (Luk.20:35-38). kedua, Yesus Kristus dalam tubuh kebangkitan
masih berada dan berkomunikasi selama 40 hari dengan murid-muridNya.
0 komentar:
Post a Comment