Saturday, May 9, 2015

Akhir Zaman - Kedatangan Yesus Kedua Kali (2)

Bentangan 40 tahun, datanglah jenderal Titus dari Romawi menghukum Israel dengan menghancurkan dan membinasakan kota itu dan Bait Allah didalamnya. Selama 40 tahun Israel tetap mengadakan penyembelihan dan pengorbanan darah. Mereka tidak mengindahkan Darah Kristus sebagai korban pendamai manusia dengan Allah yang telah menggenapkan Taurat. Pengorbanan darah binatang di Bait Allah Yerusalem selama 40 tahun adalah kekejian dihadapan Allah (Isa. 66:3-4).

Jenderal Titus bukanlah antikris atau si pembinasa yang akan menguasai dunia tetapi dia adalah bayangan antikris yang akan datang sebagai pembinasa terbesar yang akan menganiaya orang-orang Kristen. Dia telah dipakai Tuhan untuk menggenapkan nubuatan sehingga Allah menghancurkan dan membinasakan Bait Yerusalem dan kota Yerusalem karena ibadah kekejian itu. Bayangkan bahwa Firman Allah berkata bahwa yang mereka sembah adalah dewa kejijikan dan Allah akan memberlakukan mereka dengan sewenang-wenang (Isa. 66:3-4).

- Bentangan yang panjang sebagai zaman gereja. Setelah penggenapan 3,5 tahun pertama maka ada satu bentangan yang panjang yang masih berlaku sampai hari ini. Walaupun tidak ada lagi penyembelihan dan penumpahan darah binatang di Yerusalem karena Bait Yerusalem belum berdiri. Tetapi Israel sampai hari ini masih menolak Yesus sebagai Messias. Bahkan mereka masih merindu untuk membangun kembali Bait Yerusalem diatas fondasi bangunan yang lama. Hal itu mereka belum dapat lakukan sebab diatas fondasi bangunan yang lama telah berdiri dua buah bangunan suci umat muslim, yaitu masjid Al Aqsa dan Dome of the Rock.

“Overspreading of Abominations” masih berlaku bagi mereka. Benar tidak ada penumpahan darah binatang lagi, tetapi dalam hati mereka kerinduan untuk melakukan ibadah kekejian itu masih meluap-luap. Bahkan semangat inilah yang menjadi motivasi utama bangsa Israel untuk kembali ke tanah Palestina. Mereka merindu untuk kembali ke tanah perjanjian dengan semangat untuk mebangun kembali Bait Allah dan melakukan ibadah Taurat didalamnya. Tetapi, tentu saja Allah tidak mengijinkan hal itu dapat terjadi. Sebab Tuhan Allah yang telah menghancurkan Bait di Yerusalem tahun 70 M sebagai pehukuman atas kekerasan hati mereka. Tuhan Allah pula yang mengijinkan dibangunnya bangunan suci umat muslim diatas fondasi Bait Yerusalem, supaya mencegah pembangunan Bait Yerusalem. Bentangan yang panjang yang merupakan kebencian Allah atas Israel tetapi itu adalah anugerah keselamatan untuk bangsa-bangsa lain. Kita kenal sebagai zaman gereja. Keselamatan didalam Kasih karunia Kristus diproklamasikan untuk semua bangsa. (Rom. 11:11)…”maka aku bertanya: Adakah mereka tersandung dan harus jatuh? Sekali-kali tidak. Tetapi oleh pelanggaran mereka, keselamatan telah sampai kepada bangsa-bangsa lain, supaya membuat mereka cemburu”.

Jadi, setelah 3,5 tahun minggu ke 70 digenapkan melalui pelayanan Yesus maka ada satu bentangan atau gap yang memisahkan 3,5 tahun pertama dan 3,5 tahun kedua dan menggenapkan minggu ke 70, kemudian Yesus datang kedua kali untuk menutup zaman. Bentangan yang panjang atau gap diantara 3,5 tahun pertama dan 3,5 tahun yang terakhir telah diuraikan diatas itulah suatu masa Injil diberitakan kepada segenap bangsa dan apabila genap waktunya zaman bangsa-bangsa (zaman gereja), Allah akan beralih kembali kepada bangsa ini. Dalam Rev. 11:3-6 bahwa ada dua saksi yang akan bersaksi selama 1260 hari kepada bangsa Israel. Melihat mujizat yang dikerjakan oleh kedua saksi itu, rupanya mereka adalah Musa dan Elia. Sebab mereka mempunyai kuasa menutup langit supaya tidak turun hujan dan menjadikan air menjadi darah (Gen.7:17-19, 1 King.17:1). Zaman gereja atau zaman bangsa-bangsa diakhiri dengan suatu waktu khusus untuk Israel (Rom.11:11-12, 25-26). Kedua saksi akan bersaksi selama 3,5 tahun kepada bangsa ini sebagai penutup minggu ke 70, sementara waktu yang sama kota Yerusalem dikuasai dan di injak-injak selama 3,5 tahun.

- Masa antikris selama 3,5 tahun, siapakah yang akan menginjak-injak kota Yerusalem dalam nubuatan Rev. 11:2, dialah antikris yang menjadikan kota Yerusalem sebagai pusat pemerintahan sedunia. tetapi sasaran antikris melalui politik dan kekuatan ekonomi adalah untuk menghancurkan iman Kristen menjadikan semuanya murtad dan mengangkat dirinya sebagai Tuhan untuk disembah. Dikatakan bahwa dia akan duduk di Bait Allah dan minta disembah sebagai Allah. Penolakan penyembahan kepada dia diikuti oleh penganiayaan besar-besaran kepada orang Kristen yang ada pada waktu itu. Begitu banyak yang murtad tidak tahan oleh kesengsaraan akibat penganiayaan dan banyak yang menjadi sahid Kristus. (2 Tes. 1:2-8, Rev..6:7-11). Pemerintahan antikris berlaku selama 42 bulan atau satu masa dan dua masa dan setengah masa atau 3,5 tahun. Dialah atau antikris penggenap nubuatan bahwa diatas sayap kekejian akan datang yang membinasakan, tetapi Tuhan Yesus akan mebinasakan sang pembinasa waktu Dia datang kedua kali (2 Tes.2:8, Rev..19:20). Kedatangan Yesus Kristus kedua kali akan menangkap dan langsung melemparkan antikris dan nabi-nabi palsu ke neraka api belerang yang kekal selamanya (Rev.19:20). Antikris akan berkuasa selama 3,5 tahun melengkapi 3,5 tahun pelayanan Yesus dan menggenapi minggu ke 70 nubuatan nabi Daniel 9:25-27, sebagai penutup zaman.

3. Sifat masa kesengsaraan (Tribulasi). Alkitab banyak berbicara tentang sifat masa kesengsaraan yang akan diakhiri dengan kedatangan Tuhan Yesus Kristus. Secara ringkas kita melihat beberapa aspek yang jelas dan menarik dari rahasia setengah minggu terakhir tersebut.

- Aspek politik. Pemerintahan di akhir zaman khususnya dalam masa aniaya 3,5 tahun tidak dapat dipisahkan dengan nubuatan Daniel 2:31-43: suatu penglihatan tentang zaman bangsa-bangsa mulai dari kepalanya yang emas simbol dari kerajaan Babilonia dan seterusnya sampai kerajaan Romawi yang dilambangkan dengan paha dari besi selanjutnya kaki yang terbuat campuran besi dan tanah liat simbol pemerintahan akhir zaman yang rapuh dan sebuah batu menghancurkan keseluruhannya. Batu itu adalah Kristus. Demikian pula penglihatan dengan maksa sama dalam Daniel 7:1-28, disimbolkan dengan keempat binatang tentang empat kerajaan yang akan memerintah dunia. Kerajaan terakhir disimbolkan sebagai seekor binatang bertanduk sepuluh. Hal yang sama dengan binatang didalam Rev. 13:1-10, hanya disini kesepuluh tanduk itu telah dilengkapi dengan mahkota lambang telah memperoleh kuasa memerintah. Rupanya pada akhir zaman dan menjelang masa aniaya dunia akan masuk dalam sistem pemerintahan federasi, yang terdiri dari 10 kelompok pemerintahan bangsa-bangsa. Dimana ahirnya ke 10 kelompok pemerintahan bangsa-bangsa akan bersatu dibawah seorang penguasa yang otoriter yang sangat menghina Allah (Rev. 13:5-6). Raja atau si antikris bukan hanya memerintah secara otoriter, tetapi akan menganiaya orang-orang Kristen, tidak mengijinkan mereka berjual beli kalau tidak menerima tandanya, bahkan ia minta disembah sebagai Allah. Iblis juga memulihkan kegagalannya di surga untuk menyamakan diri sama seperti Allah sehingga ia dicampakkan keatas muka bumi (Isa 14:13-14). Pemerintahan antikris (bangsa-bangsa) menduduki Yerusalem dan menginjak-injaknya menjadikan kota ini menjadi ibu kota pemerintahannya (Rev. 11:2).

- Aspek Agama. Iblis melalui alatnya si raja itu, atau binatang itu (Rev. 13:1-10, 17:1-18) ingin menyamakan diri dengan Allah. Karena itu ia akan duduk di Bait Allah untuk di sembah sebagai Allah. Jadi pemerintah dalam masa aniaya 3,5 tahun adalah pemerintahan keagamaan dimana bertujuan membawa dunia untuk menyembah kepada binatang itu. Antikris akan membawa seluruh isi dunia menyembah setan. Kepada antikris diberikan kuasa oleh setan untuk meneguhkan kekuasaannya selam 42 bulan. Dia akan berkuasa secara otoriter selama 42 bulan dengan penuh kesombongan akan menghujat Allah dan akan menganiaya orang percaya yang tidak mau menyembah dia (Rev. 13:3-5). Dia juga akan memaksa semua yang didunia untuk menyembah binatang (si iblis), yang telah memberi kuasa kepadanya selama 42 bulan. Semua yang tidak mau menyembah patung binatang itu akan dibunuh. Tidak seorangpun dapat berjual beli terkecuali bila mereka mengingkari kepercayaan mereka dan menyembah patung itu (Rev.13:15-18). Dalam melaksanakan kuasanya disertai dengan kuasa dan mujizat-mujizat palsu (2 Tes.2:9-12). Membuat semua penghuni bumi akan terpesona dan mangagungkan dia serta menyembah dia, bahkan berteriak bahwa siapakah yang sama dengan binatang ini dan siapakah yang dapat berperang melawan dia ? (Rev.13:4-5). Pada masa pemerintahan antikris selama 3,5 tahun seluruh sistem agama yang ada sekarang harus ditinggalkan untuk beralih kepada agama tunggal, agama negara yang harus mengabdi dan menyembah kepada patung binatang atau si naga yang telah memberi kuasa yang besar kepada binatang atau antikris yang menguasai dunia pada waktu itu. Antikris mengikuti pola Yesus Kristus dimana segala kuasa dilimpahkan Allah kepadaNya tetapi akhirnya Yesus Kristus mempersembahkan semua kemuliaan kepada Allah Bapa (Mat.28:18, Col.1:16-19). Ada perbedaan tafsiran tentang antikris akan duduk di Bait Allah dan minta disembah sebagai Allah dimana dia akan membuat perjanjian menjadi berat dan menghentikan korban sembelihan dan santapan di Bait Allah. Sehingga banyak penafsir mengartikan bahwa Bait Allah Yerusalem harus dibangun kembali. Sebab disitulah si antikris akan duduk untuk disembah sebagai Tuhan oleh seluruh dunia (2 Tes.2:2-8, Dan.9:27). 2 Tes.2:4. “…yaitu lawan yang meninggikan diri atas segala yang disebut atau disembah sebagai Allah. Bahkan ia duduk di Bait Allah dan mau menyatakan diri sebagai Allah”. Kami percaya itu bukan Bait Allah fisik di Yerusalem yang dibangun kembali. Kata Gerika untuk Bait Allah dalam 2 Tes.2:4, “Naos”, yang berarti pusat (center) tempat suci. Kata itu juga dapat menunjuk kepada pribadi Yesus. Sedangkan tempat suci bahasa Gerika dipakai kata “Hieron”, kata ini menunjuk tempat (Mat.24:1, 12:5). Kata naos boleh berarti umum yang menunjuk suci dari suatu tempat. Antikris yang akan duduk di Bait Allah berarti akan duduk dalam gereja menguasai gereja dan dia harus disembah sebagai Tuhan. Inilah yang dimaksud dengan pelacur besar yang mabuk oleh darah orang-orang kudus dan saksi-saksi Yesus. Mereka adalah gereja yang tunduk dan menjadi penyembah antikris, mereka haus darah dan membunuh orang-orang kristen yang bertahan sebagai saksi Kristus (Rev.17:1-6). Antikris tidak akan duduk di Bait Allah Yerusalem karena Bait Allah tidak akan dibangun, tetapi ia akan menguasai gereja menjadi kepala gereja dan harus disembah oleh dunia. Dia menjadikan gereja sesat dilihat sebagai pelacur besar dan akan menganiaya orang Kristen yang bertahan dalam iman sejati, bila menolak mengikut dia akan dibunuh sebagai syahid Kristus (Rev. 20:4).

- Aspek Israel. Keselamatan bangsa-bangsa karena penolakan Israel kepada Yesus Kristus sebagai Messias dan Juruselamat. Alkitab berkata bahwa zaman bangsa-bangsa untuk anugerah kasih karunia akan berakhir dan Allah akan kembali menoleh kepada umatNya Israel. Kita mengetahui bahwa tidak semua bangsa Israel menolak Yesus Kristus. Masih ada sisa yang setia dan menerima Yesus sebagai Messias sampai saat ini (Rom 11:1-5). Tetapi sebagai bangsa mereka masih menolak Yesus sebagai Messias. Terbukti bahwa sampai sekarang bangsa ini merindu untuk membangun kembali Bait Allah Yerusalem dan kembali beribadah didalamnya. Nubuatan 70 minggu adalah nubuatan rangkap yang sempurna. Bahkan nubuatan ini dikatakan oleh para ahli Alkitab sebagai nubuatan yang terbesar dan paling lengkap berisi berita, baik tentang Kristus sebagai Messias, Keselamatan bangsa-bangsa, Keselamatan Israel dan Kedatangan Yesus kedua kali. Namun secara fisik makna nubuatan ini khusus untuk bangsa Israel. Dan.9:24, bahwa ada 70 minggu ditetapkan untuk bangsa Israel dan atas kota yang kudus, untuk melenyapkan kefasikan, mengakhiri dosa, menghapuskan kesalahan, mendatangkan keadilan kekal, menggenapkan penglihatan nabi dan mengurapi Yang Maha Kudus. 69,5 minggu telah digenapkan dan ke enam kebenaran untuk ditetapkan kepada Israel sampai sekarang ini belum digenapi. Hal itu berarti 3,5 tahun yang sisa untuk menggenapi 70 minggu adalah waktu khusus untuk menggenapi segala sesuatu keatas bangsa Israel. Alkitab berkata bahwa kalau pelanggaran mereka menjadi kekayaan bangsa-bangsa, lebih-lebih lagi kesempurnaan mereka. Kedatangan Yesus kedua kali berhubungan erat dengan keaadan bangsa ini dan menjadi inti berita 70 minggu yaitu keselamatan Israel (Rom.11:11-12, Dan.9:24). Kerinduan yang fanatis untuk membangun kembali Bait Allah Yerusalem menjadi motivasi utama pulangnya bangsa ini ke tanah Israel. Mereka kembali masih dalam keadaan menolak Yesus sebagai Messias. Kedua saksi yang akan bersaksi selama 42 bulan (3,5 tahun), kami yakin ialah Musa dan Elia, sebab Alkitab menubuatkan bahwa mereka akan datang kembali ditengah bangsa Israel (Mal.4:4-6). Dalam Rev. 11:3-6 kedua nabi atau saksi itu dapat menahan hujan untuk tidak turun dan mempunyai kuasa untuk mengubah air menjadi darah (Exo..7:17-19, 1 King.17:1). Kedua nabi tersebut mewakili Taurat dan Nabi sangat berwibawa keatas Israel. Kesaksian mereka tentang Kristus pasti akan membawa pertobatan besar-besaran. Melalui kesaksian mereka Israel akan menerima Kristus dan pada saat itulah penggenapan nubuatan 70 minggu, Yesus akan datang kedua kali (Rev.11:7, Mal.4:4-6).

- Aspek Ekonomi. Aspek ekonomi dalam periode masa sengsara menjadi satu kekuatan dipakai oleh sang penguasa untuk menunjang keagamaan. Semua akan masuk kedalam perserikatan dagang yang telah diatur. Mereka yang akan berdagang atau terlibat dalam kegiatan jual beli harus lebih dahulu menerima materai atau cap angka 666 (angka manusia). Hal itu berarti suatu pengakuan bukan hanya menerima dia sebagai penguasa dunia, tetapi harus menyembah dan menerima dia sebagai Tuhan (Rev.13:15-18, 14:8-11). Dan apabila mereka yang percaya kepada Kristus menerima tanda atau materai pada dahi atau tangan itu berarti bahwa mereka minum anggur murka Allah. Kerajaan antikris sangat mirip dengan kerajaan Romawi pada zaman kaisar-kaisar, diantaranya: Kaisar Augustus, Nero, Caligula, kesemuanya menganggap diri mereka sebagai Allah dan harus disembah oleh segenap rakyat diseluruh dunia. karena itu kerajaan antikris mendatang dianggap prototipe dengan kerajaan Romawi tempo dulu. Kerajaan Romawi gagal untuk menguasai dunia secara utuh, itulah sebabnya banyak penafsir menafsirkan bahwa satu dari kepala-kepalanya dari binatang itu seperti kena luka tapi sudah sembuh, bayangan bahwa kerajaan antikris yang akan datang ialah satu kelanjutan setan untuk menguasai dunia dan disembah sebagai Allah setelah kegagalan kerajaan Romawi waktu yang lalu (Rev.13:3). Seluruh dunia dalam satu sistem tatanan ekonomi yang diatur oleh penguasa dunia (antikris). Aspek ekonomi menjadi kekuatan penunjang untuk mengiring seluruh dunia memuja dan menyembah dia sebagai Tuhan. Namun, sistem ini akan hancur dibinasakan oleh Yesus Kristus pada waktu kedatanganNya kedua kali (2 Tes.2:8, Rev.19:20-21).

4. Gereja Tuhan Disingkirkan. Zaman Gereja berakhir pada saat antikris menyatakan diri sebagai pelawan dari Kristus. Antikris akan memulai satu pemerintahan dunia yang menghujat Allah dan akan membunuh semua orang yang menolak menyembahnya. Namun, pemerintahan antikris belum dapat ditetapkan dan menguasai dunia apabila gereja yang penuh Roh Kudus masih nyata atau zaman gereja belum berakhir (2 Tes.2:5-8). Gereja Tuhan yang penuh Roh Kudus mempunyai kekuatan yang lebih besar dari antikris yang membawa kuasa setan. Gereja Tuhan yang penuh Roh Kudus harus disingkirkan lebih dahulu barulah setan dapat berkuasa melalui antikris selama 3,5 tahun (1 John.4:4). Penyingkiran gereja bukan berarti untuk orang percaya penuh Roh Kudus supaya luput dari aniaya antikris, justru sebaliknya supaya antikris dapat menetapkan rencananya untuk menggenapkan rencana Allah dalam nubuatan 70 minggu. Sebab, adalah tidak mungkin apabila gereja yang penuh Roh Kudus masih ada dan nyata maka antikris bisa menetapkan pemerintahannya. Karena itu, gereja harus disingkirkan untuk memberi kesempatan berlakunya masa aniaya 3,5 tahun sebagai kegenapan nubuatan 70 minggu.

Beberapa ayat Firman Allah yang menubuatkan tentang penyingkiran gereja terdapat dalam Mat.24:40-41: berakhirnya zaman gereja bahwa ada dua orang yang di ladang dan dua perempuan di kilangan yang seorang akan dibawa dan yang lain ditinggalkan. Begitu pula tentang perumpamaan tentang 10 gadis yang 5 bijaksana dan 5 bodoh. kelima yang bijaksana dibawa pergi tetapi yang bodoh tertinggal. Contoh-contoh tadi mengungkapkan bahwa tidak semua orang percaya akan disingkirkan sebab yang lain akan mengalami masa aniaya dibawah pemerintahan antikris. Siapakah mereka yang disingkirkan, yaitu mereka yang menjadikan hidupnya milik Kristus, tubuh mereka menjadi Bait Allah yang hidup tempat kediaman Roh Kudus, mereka penuh dengan buah-buah kebenaran dan memuliakan Allah (Mat.25:4, 1 Tes.5:5-10, Fil.1:9-11, Eph. 6:10-18).

Selebihnya bagi mereka yang tidak berjaga-jaga, tidak memelihara pekerjaan Roh Kudus, tidak menjadikan tubuhnya Bait Roh Kudus, kasih Kristus menjadi tawar, hidup dalam kehendak daging, yang murtad, mereka semua tidak terhisab untuk mengalami penyingkiran. Mereka orang percaya yang akan mengalami masa kesulitan dibawah pemerintahan antikris. Sering kita katakan bahwa mereka kecurian dan dari sinilah lahir ajaran tentang Yesus datang sebagai pencuri (1 Tes.5:1-3, Mat.24:40-41, 2 Pet.3:10, Rev.16:15). Ajaran tentang Yesus datang sebagai pencuri adalah ajaran supaya mengingatkan kita untuk berjaga-jaga seperti orang yang hidup pada siang hari . Sebab tidak seorangpun yang diberitahukan tentang waktu dan hari kedatanganNya. Benarlah bahwa Dia akan datang secara mendadak. Tetapi orang yang berjaga-jaga, kapanpun Dia datang maka dengan iman orang percaya selalu bersiap sedia (1 Tes.5:5-10).

- Disingkirkan dalam tubuh, daging dan darah. Ajaran tentang masa aniaya selama 7 tahun mengajarkan bahwa ditengah minggu akan terjadi pengangkatan (Rapture), dan telah memperoleh tubuh kemuliaan (Kebangkitan) seperti Tubuh Yesus Kristus sewaktu terangkat. Gereja disingkirkan masih dalam tubuh daging dan darah. Tubuh yang sempurna yaitu tubuh, jiwa dan roh yang telah dipulihkan sebagaimana keadaan tubuh, jiwa dan roh Adam sebelum kejatuhan. Penyingkiran atau raibnya gereja sama dengan keadaan ketika Filipus diraibkan Allah. Roh Kudus meraibkan Filipus dan sida-sida tidak melihatnya (Act.8:39-40). Karena, keangkatan dengan tubuh yang telah diubahkan yaitu tubuh kebangkitan baru diperoleh setelah berakhirnya masa tribulasi pada waktu kedatangan Yesus Kristus kedua kali (1 Tes.4:16-17, 1 Cor.15:52).

- Masih berada di bumi. Ketika gereja mengalami penyingkiran oleh kedua sayap burung nasar yang besar ke tempatnya di padang gurun dipelihara jauh dari tempat si ular selama masa tribulasi. Penyingkiran itu terjadi oleh kekuatan kedua sayap burung nasar yang besar yaitu kuasa Roh Kudus (Rev.12:14). Gereja belum mengalami keangkatan ke angkasa tapi masih berada di satu tempat di bumi. Pengertian penyingkiran artinya, gereja Tuhan sudah mengalami satu taraf kesempurnaan sehingga tidak dapat lagi dikuasai oleh daging dan darah. Gereja Tuhan telah dibawah otoritas Roh Kudus sepenuhnya. Gereja Tuhan mengalami kepenuhan Kristus dalam kehidupan rohani (Eph.4:12-13). Kita tak perlu untuk secara terinci dibagian bumi mana gereja disingkirkan. Tetapi kita mengetahui kemahakuasaan dari Allah untuk melindungi gerejaNya.

Memang tentang penyingkiran ini ada banyak ajaran bahwa gereja telah mengalami keangkatan dengan tubuh yang telah diubahkan, tapi penafsiran ini tidak selaras dengan penjelasan Firman Allah bahwa kita yang lagi hidup telah mendahului orang yang telah mati didalam iman. Firman Allah menjelaskan bahwa orang mati tidak akan dibangkitkan terlebih dahulu dan kemudian kita yang lagi hidup yaitu gereja yang disingkirkan akan diubahkan (1 Tes.4:16-17, 1 Cor.15:52). Pemberian tubuh kebangkitan yaitu tubuh kemuliaan serupa dengan Dia terjadi setelah masa tribulasi. Pada saat kedatangan Yesus kedua kali.

- Oknum Antikris. Kata antikris berasal dari dua kata gerika yaitu “Christos” yang berarti Kristus atau “Yang Diurapi”. Kata anti berarti melawan. Jadi antikris berarti pelawan Kristus atau pelawan Yang Diurapi. Kata antikris terdapat dalam suratan 1 John.2:18, 22; 4:3; 2 John.1:7. Dimana dikatakan bahwa di akhir zaman akan datang roh antikris yaitu roh-roh kegelapan oleh setan untuk menghasut orang percaya menjadi pelawan Kristus. Roh-roh antikris tersebut akan menjelma dalam seekor “Binatang” yang akan menjadi penghujat Kristus (Rev.11:7, 13:1). Memang sejak kitab Kejadian 3:15, telah terjadi permusuhan diantara benih perempuan (gereja) dan benih setan yaitu diwujudkan dalam oknum antikris. 2 Tes.2:5-8: Antikris berasal dari seorang yang murtad yang meninggikan diri dan minta disembah sebagai Allah. Sebagaimana Yudas Iskariot seorang dari murid Tuhan yang jatuh, kemungkinan besar juga bahwa antikris berasal dari seorang pelayan Tuhan di akhir zaman yang murtad dan minta disembah sebagai Tuhan dan menjadi pelawan Kristus. Masa tribulasi adalah puncak kesombongan dan perwujudan setan yang mau menyamakan diri dengan Trinitas Allah. Yaitu, trinitas setan, antikris dan nabi-nabi palsu. Setan hendak meniru Trinitas Allah Bapa, Putra dan Roh Kudus.

Kebangkitan Tubuh. Hampir semua agama mengajarkan tentang kekekalan jiwa manusia. Bahkan filsafat membenarkan bahwa adanya jiwa dan roh manusia dalam diri manusia yang kekal terkurung dalam tubuh jasmani yang dapat mati. Namun, Alkitab mengajarkan bahwa bukan hanya jiwa dan roh manusia yang kekal tetapi segenap tubuh, jiwa dan roh, total pribadi manusia adalah kekal. Sebelum kejatuhan manusia maka segenap roh, jiwa dan tubuh adalah kekal dan tidak mengalami kematian. Setelah kejatuhan memang manusia akan mati yaitu tubuhnya, kembali kepada debu. Tetapi itu tidak menghilangkan kekekalan roh, jiwa dan tubuh (1 Tes.5:23). Pada waktu Firman menjadi manusia maka tubuh Yesus yang terdiri dari darah dan daging mampu mengalahkan maut, hanya oleh kehendakNya sendiri dimana Dia mengosongkan diri “Kenosis” sehingga Dia dijadikan dosa dan mengalami kematian. Sebab Yesus harus mengalami kematian supaya menjadi buah sulung dari semua kebangkitan (1 Cor.15:21-23). Seluruh pribadi manusia adalah kekal. Hanya tidak semua manusia memperoleh kehidupan yang kekal. Sifat kekal manusia terbukti melalui kebangkitan tubuh, jiwa dan roh. Firman Allah mengajarkan bahwa akan terjadi kebangkitan orang-orang benar dengan tubuh, jiwa dan roh yang kekal untuk mewarisi kerajaan kekal. Bahwa yang akan binasa tidak dapat mewarisi yang tidak akan binasa. Semua harus memakai yang tidak akan biansa (1 Cor. 15:50-54). Fakta kebangkitan jelas dalam Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru.

- Fakta kebangkitan dalam Perjanjian Lama. Melalui pernyataan: “Tetapi aku: Penebusku hidup, dan akhirnya Ia akan bangkit didalam debu” (Job 19:25). “Tetapi aku didalam kebenaran akan kupandang wajahMu, dan pada waktu aku bangun aku akan menjadi puas dengan rupaMu”. (Psal.17:15).
Melalui nubuatan : “Ya Tuhan, orang-orangMu yang mati akan hidup pula, mayat-mayat mereka akan bangkit pula. Hai orang-orang yang sudah dikubur didalam tanah bangkitlah dan bersorak-sorai! Sebab embun Tuhan ialah terang, dan bumi akan melahirkan arwah kembali.” (Isa.26:19, Hos.13:14).
Beberapa contoh: Beberapa kematian dalam Perjanjian Lama dihidupkan kembali oleh Allah. Walaupun kehidupan itu tidak dapat disamakan dengan kebangkitan. Sebab mereka yang hidup kembali tersebut akan mati kembali. Tetapi itu sebagai bukti bahwa kuasa Tuhan dapat melakukan perkara mujizat. Sebagai bukti bahwa ada kebangkitan di akhir zaman (1 King.17:17-24, 2 King.4:32-35). Tuhan mendemonstrasikan kuasaNya dalam perjanjian lama.

- Fakta kebangkitan dalam Perjanjian Baru. Melalui pernyataan: “Demikianlah pula halnya kebangkitan orang mati. Ditaburkan dalam kebinasaan, dibangkitkan dalam ketidakbinasaan. Ditaburkan dalam kehinaan, dibangkitkan dalam kemuliaan. Ditaburkan dalam kelemahan, dibangkitkan dalam kekuatan (1 Cor. 15:42-43). Perhatikan pula beberapa ayat yang menjelaskan tentang pernyataan akan adanya kebangkitan orang mati di akhir zaman (Mat.22:30-32, 2 Tim. 1:10, 1 Pet.1:3).

Melalui nubuatan: “Janganlah kamu heran akan hal itu, bahwa saatnya akan tiba semua orang yang didalam kuburan akan mendengar suaranya dan mereka yang telah berbuat baik akan keluar dan bangkit untuk hidup yang kekal, tetapi mereka yang telah berbuat jahat akan bangkit untuk dihukum (John.5:28-29). Perhatikan pula ayat-ayat tentang nubuatan kebangkitan orang-orang percaya untuk kehidupan kekal (Luk.14:13-14, John.6:39-40, 1 Tes.4:14-16, Rev.20:4-6, 13-14).
Dalam perjanjian baru juga banyak fakta tentang orang mati yang dihidupkan oleh Yesus, tetapi itu bukan kebangkitan sebab mereka akan mati kembali, namun sebagai suatu bukti bahwa Allah berkuasa untuk membangkitkan orang mati di akhir zaman . Beberapa contoh Yesus menghidupkan orang mati, Lazarus dihidupkan, anak perempuan Zairus, anak lelaki janda (John.11:41-44, Luk.8:41-56, 7:12-15).

Contoh kebangkitan Tuhan Yesus merupakan yang paling jelas diceritakan alkitab. Tuhan Yesus tidak bangkit dengan tubuh yang akan binasa lagi, tetapi benar-benar telah bangkit dengan tubuh kebangkitan. Dia telah bangkit untuk menjadi buah sulung bagi mereka yang akan dibangkitkan. Kuasa kebangkitan berasal dari kebangkitan Kristus. Melalui kebangkitan Kristuslah maka semua orang percaya sebagai tubuhNya juga ikut dibangkitkan. Gereja sebagai tubuhNya bukan hanya sekedar metapora tetapi satu kenyataan sesungguhnya. Kepala menjadi buah sulung dan semua orang percaya akan ikut dibangkitkan. Jadi, kebangkitan Yesus Kristus sebagai buah sulung menjadi “Jaminan” untuk kebangkitan orang-orang percaya (1 Cor.15:20). Orang-orang percaya akan mendapat tubuh kebangkitan seperti tubuh kebangkitan Yesus Kristus yang penuh dengan kemuliaan itu (Phil.3:21).

- Kebangkitan orang percaya. Kebangkitan orang percaya akan terjadi pada saat kedatangan Yesus kedua kali. Pada waktu itu orang-orang percaya yang mati dalam iman akan dibangkitkan dengan tubuh kemuliaan (Phil.3:21), kemudian kita yang lagi hidup diubahkan (1 Cor.15:52, 1 Tes.4:16). Orang mati yang lain belum dibangkitkan sampai selesai masa kerajaan 1.000 tahun damai (Rev.20:5). Tubuh kebangkitan harus diberikan untuk mewarisi hidup yang kekal. Darah dan daging tidak dapat mewarisi kerajaan sorga, sebab bersifat sementara dan fana. Darah dan daging akan binasa tidak boleh mewarisi kerajaan Allah yang tidak akan binasa (1 Cor.15:53). Orang percaya yang lagi hidup pada saat kedatangan Tuhan Yesus tidak akan mendahului mereka yang mati didalam iman. Orang mati dibangkitkan terlebih dahulu dan yang lagi hidup pada saat itu diubahkan mendapat tubuh kebangkitan (1 Tes.4:14-17, 1 Cor.15:52).

Tubuh yang bagaimanakah kelak yang dikatakan tubuh kebangkitan? Hal ini banyak dipertanyakan orang percaya. Walaupun itu masih merupakan rahasia yang belum dialami, tetapi jelaslah tubuh itu tidak mengandung darah. Tubuh itu dapat di-inderai berarti mempunyai daging namun hidup oleh Roh Kudus. Suatu tubuh yang sumber kehidupannya bukan datang dari darah tetapi tubuh yang hidup oleh Roh Kudus. Gravitasi bumi tidak dapat menahan tubuh yang hidup oleh Roh Kudus, karena itu dengan tubuh kebangkitan orang percaya dapat terangkat ke angkasa menyongsong Yesus Kristus dalam awan-awan. (John.6:63, 1 Tes.4:17).

1 Tes.4:16-17. Setelah pertemuan dan pesta dengan Anak Domba Allah di angkasa, Tuhan Yesus Kristus bersama orang percaya akan turun kembali ke bumi dan menetapkan pemerintahanNya. Tuhan Yesus Kristus bersama orang percaya akan memerintah diatas muka bumi selama seribu tahun.

Kerajaan Seribu Tahun. Kerajaan seribu tahun merupakan kebenaran Allah yang sangat sukar dipahami dan menjadi pokok yang banyak didebatkan diantara pokok ajaran eskatologi. Istilah kerjaan seribu tahun berasal dari Rev.20:2, 4-6, dimana Yesus Kristus akan memerintah bersama-sama orang percaya, bersama-sama dengan mereka yang mempertahankan kesaksian Kristus dan mati syahid karena iman, mereka telah dibangkitkan dan memerintah bersama Kristus selama seribu tahun lamanya. Bahkan dalam kitab Rev.20, bahwa Yesus Kristus akan memerintah bumi selama seribu tahun sampai 6 kali. Karena begitu sukarnya untuk dapat diterima dengan akal atau logika tentang kebenaran. Kerajaan seribu tahun ini, maka begitu banyak aliran teologi sama sekalai tidak mencantumkan kebenaran ini dalam ajaran mereka. Bahkan para reformis umumnya menolak ajaran ini.

Namun ajaran kerajaan seribu tahun adalah suatu kebenaran alkitab, setara dengan ajaran kebangkitan orang mati, kedatangan Yesus kedua kali diangkasa, masa tribulasi, dst. Kebenaran ajaran seribu tahun sama kekuatannya dengan seluruh ajaran-ajaran yang lain. Karena kebenaran ajaran kerajaan seribu tahun damai dimana Yesus akan memerintah bersama orang percaya diungkapkan Roh Kudus. Kebenaran kerajaan seribu tahun selalu dihubungkan dengan kedatangan Yesus Kristus kedua kali sebagai pokok, maka ada tiga teori tentang kerajaan seribu tahun.

- Pandangan Post Milenialisme. Pandangan ini mengatakan bahwa kerajaan seribu tahun damai terjadi sebelum kedatangan Yesus kedua kali. Gereja Tuhan dengan kuat kuasa Roh Kudus secara perlahan akan menjadikan seluruh dunia mengalami kesejahteraan. gereja Tuhan melalui misi penginjilan yang disertai kekuatan Roh Kudus akan mampu mengalahkan kejahatan, ketidak-adilan, dan menata kembali seluruh tatanan di dunia. Gerejalah yang berkewajiban untuk membawa damai sejahtera sehingga seluruh dunia akan mengecapi kemuliaan kerajaan itu. Penganut pendangan ini mengatakan bahwa abad ini Tuhan telah memulai kerajaan seribu tahun damai. tetapi perang dunia kedua dan kejahatan yang terjadi serta ancaman perang nuklir telah menggagalkan teori penganut faham ini.

Bukti Alkitab yang dipakai oleh penganut pandangan ini ialah ayat-ayat Mat.28:18-20, janji bahwa gereja memenangkan semua bangsa, demikian pula Mat.16:18, pernyataan Yesus tentang kekuatan dan kuasa yang ada pada gereja, baca pula ayat-ayat: Mat.13:31-35, 24:14; Rom.11:11-16. Bahkan dalam Perjanjian Lama, misalnya: Num. 14:21, Psal.2:8, Isa.11:9, Zac.9:10. Begitu pula Isa. 62:1-3. Kemuliaan gereja di akhir zaman ditafsir bahwa gereja Tuhan pada akhirnya akan menjadi terang yang bersinar kepada seluruh bangsa di dunia. Kerajaan damai penuh keadilan telah dicapai melalui gereja Tuhan. Pemerintahan Kristus tidak langsung tetapi melalui kebesaran dan kemuliaan dan kuasa yang dilimpahkan pada gereja Tuhan.

- Pandangan Amilenialisme. Pandangan ini (Bhs.Yunani A= “tidak ada”), kerajaan seribu tahun itu tidak ada. Walaupun dengan jelas diuraikan dalam Rev.20:2-10, tetapi semuanya bersifat simbolis. Mereka percaya bahwa inti pelajaran akhir zaman yaitu kedatangan Tuhan Yesus Kristus kedua kali. Segala sesuatu yang terjadi hanyalah merupakan segi-segi dari kedatangan itu sendiri. Yang terutama yaitu inti “Kedatangan Kedua Kali”. begitu banyak simbol yang terjadi disekitar kedatangan yang tidak terlalu perlu untuk diartikan sebagai suatu fakta. Apabila kita telah memiliki kebenaran ini berarti juga akan memiliki kebenaran berikut yang menyertainya. Mungkin pandangan ini menghadapi hal-hal yang membingungkan diantara kenyataan dan simbol. Karena suatu fakta, bahwa penafsiran kerajaan seribu tahun terdapat komplikasi antara simbol dan kenyataan. Dan akhirnya mereka terperangkap bahwa semuanya hanya simbol. Fakta kerajaan itu sesungguhnya tidak ada. Bahaya pandangan Amilenialisme yaitu, semua diartikan secara rohani sehingga fakta kebenaran yang bersifat empirisme ditolak. Sebagaimana Kristus Yesus telah menjadi manusia adalah suatu fakta bukan simbol. Demikian pula bahwa kerajan seribu tahun damai dibawah pemerintahan Kristus Yesus bersama orang-orang percaya adalah fakta yang harus digenapi.

- Pandangan Pramilenialisme. Kata pra berarti sebelum atau dimuka. Ini adalah pandangan bahwa kerajaan seribu tahun terjadi setelah kedatangan Yesus kedua kali. Pra-Milenialisme berarti Tuhan Yesus datang sebelum kerajaan seribu tahun damai. Kedatangan Yesus Kristus akan menumpas iblis, antikris dan nabi-nabi palsu. Kemudian Tuhan Yesus menetapkan kerajaan seribu tahun damai dan menetapkan pemerintahanNya bersama orang percaya. Secara kronologis yang tertulis dalam Alkitab kelihatannya pandangan pra milenialisme ini yang paling tepat yang harus dipercaya, sebab mendapat dukungan ayat-ayat Firman Allah. Penafsir yang menekankan segala sesuatu hanya simbol dan yang menekankan fakta apabila dapat memberi toleransi bisa bertemu dalam pandangan ini. Dalam menafsir ajaran tentang seribu tahun pemerintahan Kristus ini maka tidak ada satupun penafsir atau pandangan yang tidak mendapat kesulitan tafsiran. Karena itu, sifat toleransi harus dapat diberikan bagi pandangan yang berbeda. Karena segala sesuatu akan menjadi jelas apabila segala sesuatu telah menjadi kenyataan. Dukungan dari Alkitab bagi pandangan ini terlihat dalam perikop: Mat.19:28, Act.1:6-7. Karena pandangan ini percaya tentang hal-hal yang akan datang dalam bentuk materi. Kristus harus memegang pemerintahan sebagai Raja sampai segala sesuatu ditaklukan dibawah kakiNya dan akhirnya Dia atau Raja itu akan menyerahkan segala sesuatu kepada Allah Bapa, setelah pemerintahan seribu tahun (1 Cor.15:23-28). Begitu pula ayat-ayat 1 Tes.4:13, terutama dalam Rev.20, menjadi bukti kebenaran pandangan pra milenialisme, sebagai berikut:

- Gereja yang penuh Roh Kudus disingkirkan, berakhirnya zaman gereja atau zaman bangsa-bangsa (Rev.12:14, 2 Tes.2:6-7).

- Masa tribulasi 3.5 tahun, yaitu pemerintahan antikris di muka bumi. Yerusalem diduduki oleh antikris. Pada masa ini Allah menurunkan kedua saksiNya untuk bersaksi kepada bangsa Israel (Rev.11:2-6, 13:5-8).

- Kedatangan Kristus yang kedua kali, orang-orang mati didalam Tuhan dibangkitkan dan orang percaya yang lagi hidup diubahkan, kemudian terangkat keangkasa bertemu Tuhan dalam awan-awan di angkasa (1 Tes.4:13-17, 1 Cor.15:52). Iblis dibelenggu untuk seribu tahun, antikris dan nabi-nabi palsu langsung dicampakkan ke neraka yang kekal. Orang-orang mati yang lain belum dibangkitkan sampai berakhir seribu tahun (Rev.19:19-20, 20:1-3, 20:5).

- Tuhan Yesus menetapkan kerajaan seribu tahun dan memerintah bersama dengan orang-orang percaya yang telah mendapat tubuh kemuliaan. Inilah pemerintahan kerajaan Kristus Yesus selama 1.000 tahun (Rev.20:5-6).

- Berakhirnya kerajaan 1.000 tahun. Langit yang baru dan bumi yang baru. Yerusalem baru berbicara Kerajaan Sorga untuk selama-lamanya (Rev.21).

Sifat Kerajaan 1.000 Tahun. Memang merupakan rahasia yang sangat mendalam tentang apa dan bagaimana sifatnya dalam kerajaan 1.000 tahun. Kita harus maklum bahwa inilah kerajaan yang ditata oleh Allah sendiri untuk menggenapkan janjiNya dan rencanaNya. Oleh karena itu, kita jangan terlalu bergantung pada pemahaman lahiriah karena sudah begitu banyak dimensi rohani tertata didalamnya. tetapi untuk dapat mengerti lebih jelas kita harus melihat makna rohani dari kerajaan 1.000 tahun itu. Semua berpokok pada relevansi Kristus dengan jabatan Raja akan memerintah bersama dengan orang percaya selama 1.000 tahun.

- Penggenapan Jabatan Yesus sebagai Raja. Yesus bukan sekedar Raja Damai dalam arti rohani dimana semua orang percaya mampu menikmatiNya tatkala percaya dan lahir baru (John.3:3-5, 1 Pet.1:23, John.14:27). Tetapi secara fakta dan dinikmati oleh seluruh bumi bahwa Dia akan duduk di atas tahta untuk memerintah selama 1.000 tahun. Nubuatan kelahiran Yesus sebagai seorang Raja bukanlah menjadi Raja Israel tetapi kepada seluruh Israel rohani. Makna Israel rohani yaitu gabungan antara bangsa Israel yang lahiriah dan bangsa-bangsa yang telah menerima Dia sebagai Tuhan dan Juruselamat (Rom.9:6-8).

Sejak dalam Perjanjian Lama Yesus turunan Daud dinubuatkan akan lahir sebagai Raja dan Mesias atas Israel (Isa.9:5-6, Psal.72:7-8, Mic. 5:1). Semua nubuatan itu tentang Yesus yang akan datang sebagai Raja yang akan menetapkan kerajaan untuk selama-lamanya atas Israel. Begitu pula dalam Perjanjian Baru ketika Dia lahir, dikatakan oleh para malaikat seorang Raja dan Juruselamat di kota Daud telah lahir bagi Israel (Mat.2:2, Luk.2:11). Namun Israel salah menafsir sehingga kecewa ketika Dia tidak datang sebagai Raja dan Mesias atas Israel keturunan Yakub. Dia bukan hanya Raja bagi Israel tetapi Raja bagi keturunan Abraham didalam Ishak anak perjanjian. Artinya Dia adalah Raja bagi semua orang yang menerima Dia sebagai Tuhan dan Juruselamat. Karena itu, kerajaan seribu tahun Yesus akan menggenapkan jabatanNya sebagai Raja yang memerintah bersama semua orang percaya. Dia Raja dalam arti rohani (Raja Damai), Dia juga Raja dalam arti lahiriah yang digenapkan dalam kerjaan 1.000 tahun damai memerintah bersama orang percaya di atas bumi ini (Rev.20:1-5, Luk.19:38).

Kerajaan 1.000 tahun damai hubungannya dengan Israel. Dalam Perjanjian Lama banyak nubuatan tentang datangnya seorang Raja dan menjadi Messias atas Israel. Israel menerjemahkan nubuat itu bahwa akan datang seorang Raja yang akan menetapkan kembali tahta Daud dan membebaskan Israel dari penjajahan Romawi. Ketika Yesus segera akan terangkat ke sorga murid-muridNya bertanya: “Tuhan, maukah Engkau pada masa ini memulihkan kerajaan bagi Israel?” (Act.1:6). Murid-murid Yesus sekalipun mengharapkan Yesus adalah Raja bagi Isarel, sesuai nubuatan dalam Perjanjian Lama. Kita bayangkan telah hampir 7 abad lamanya bangsa ini kehilangan kemerdekaan sampai pada zaman masa pelayanan Yesus. Karena itu, semua nubuatan tentang janji Raja dan Messias bagi Israel dalam Perjanjian Lama ditanggapi sebagai Raja lahiriah yang mengembalikan tahta Daud, menjadikan Israel kerajaan besar dihormati dan ditakuti oleh bangsa-bangsa sekitar (Isa.9:5-6, Mic 5:1, Psal.72:7-8). Ternyata, ketika Yesus sang Raja telah datang, Dia memproklamirkan dirinya sebagai Juruselamat isi dunia yang mendamaikan manusia dengan Allah dan memberitakan kabar keselamatan kekal (John.3:16). Berita ini sangat mengecewakan Israel dan mereka menyalibkan Yesus. Israel sesuai dengan keadaan politik lebih menghendaki kegenapan nubuatan secara lahiriah. Mereka membutuhkan Messias lahiriah untuk mengusir Romawi dari negeri Israel, dan bukan Juruselamat keselamatan jiwa (Mat.16:26, John.3:16).

Kegagalan Israel karena kebutuhan rohani ini, ternyata merupakan berkat yang besar kepada bangsa-bangsa. Berita keselamatan yang ditolak Israel telah melahirkan Gereja dan keselamatan menjangkau bangsa-bangsa (EPh.1:18, 3:6; 1 Pet.2:9-10; Rom.11:11). Hal itu merupakan kekayaan dari rahasia rencana Allah yang begitu dalam (Rom.11:33-34). Ternyata, melalui kekerasan hati bangsa Israel maka keselamatan telah menjadi bagian seluruh bangsa-bangsa di bumi (Rom.11:11-12).

Nubuatan Yesus Kristus sebagai Raja atas Israel itu tidak berubah dan penggenapannya dalam kerajaan 1.000 tahun. Walaupun bangsa ini telah terbuang hampir 2.000 tahun tetapi janji Allah untuk mengumpulkan bangsa ini kembali dan menjadi Raja atas mereka itu tidak akan gagal. Pada tahun 1948, bangsa Israel telah berdiri sebagai negara merdeka. Namun, sampai dewasa ini baru sebagian kecil yang kembali ke negerinya. Nubuatan bahwa Tuhan akan mengumpulkan mereka dari seluruh penjuru bumi sangat erat kaitannya dengan kerajaan 1.000 tahun (Jer.31:8-9, Zac.8:7-8).

Mereka akan dikumpulkan Allah dari seluruh penjuru bumi untuk kembali ke tanah Israel. Motivasi kembalinya ialah untuk membangun kembali Bait Allah Yerusalem, tetapi hal itu tidak akan terlaksana. Tuhan akan memberi dua saksi untuk memberitakan tentang siapakah Raja dan Messias yang sebenarnya yang dinantikan (Rev.11:3-4). Kedua saksi itu akan bersaksi selama 3.5 tahun masa tribulasi. Dalam masa kesaksian itu Roh Kudus akan membukakan mata hati Israel. Mereka diberikan hati yang baru dan roh yang baru didalam bathin, dan hidup menurut ketetapan Tuhan. Itulah hari pertobatan yang besar bagi segenap bangsa. Kembalinya Israel kepada Tuhan dan percaya serta menerima Yesus Kristus sebagai Raja dan Messias (Jer.31:31-37, Eze.36:24-29; 37:1-14, Mal.4:5-6, Rom.11:11; 25-27).

Israel akan menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat pada masa tribulasi. Tuhan Yesus Kristus akan datang kedua kali sebagai Hakim dan Raja dan menetapkan Kerajaan 1.000 tahun. Bersama dengan bangsa-bangsa yang percaya dan menerima Dia sebagai Tuhan dan Juruselamat maka bangsa Israel akan masuk kedalam kerajaan 1.000 tahun. Disinilah seluruh nubuatan Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru bahwa Dia datang sebagai Raja digenapkan secara lahiriah. Kerajaan 1.000 tahun adalah suatu fakta yang lahiriah bukan simbol sebagimana pandangan bagi yang menolak kenyataan kerajaan 1.000 tahun. Tuhan Yesus adalah Allah sejati tetapi Ia bersifat lahiriah selama pelayananNya di bumi. Bangsa Israel akan menjadi bangsa yang utama diantara bangsa-bangsa dalam pemerintahan Kristus Yesus sebagai Raja selama 1.000 tahun (Isa.61:1-6). Kemuliaan Kristus sebagai Raja menggenapkan dua dimensi makna nubuatan. Yang pertama, Dia sebagai keturunan Daud duduk diatas tahta memerintah Israel secara harafiah. Kedua, Dia duduk diatas tahta sebagai penggenapan jabatan Raja bagi semua orang percaya termasuk Israel. Semua nubuatan bahwa Dia akan datang sebagai Raja digenapkan dalam pemerintahanNya selama 1.000 tahun (Luk.1:32-33).


Kerajaan 1.000 tahun hubungannya dengan Gereja. Pada saat kedatangan Yesus kedua kali beberapa hal yang berikut terjadi: Orang-orang beriman yang telah mati sepanjang zaman, orang-orang yang mati syahid dalam masa tribulasi akan dibangkitkan dalam tubuh kemuliaan, orang-orang percaya yang lagi hidup yaitu gereja yang disingkirkan seketika diubahkan dengan tubuh kebangkitan (1 Tes.4:16-17, Rev.20:4-6). Kemuliaan memerintah bersama Kristus Yesus dalam kerajaan 1.000 tahun. Mereka semua menjadi imam-imam dan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Yesus Kristus Tuhan kita (Wah.20:4-6). Dalam tubuh kebangkitan kapasitas orang percaya mampu berkomunikasi baik sorga maupun bumi. Pertama, dalam tubuh kebangkitan manusia menjadi seperti malaikat yang mampu melayani sorga dan bumi (Luk.20:35-38). kedua, Yesus Kristus dalam tubuh kebangkitan masih berada dan berkomunikasi selama 40 hari dengan murid-muridNya.

0 komentar:

Post a Comment